Perjalanan rombongan
Bani Israil yang dipimpin Nabi Musa terus berlanjut menuju ke negeri yang
diwariskan setelah selamat dari pengejaran rombongan Fir’aun. Allah SWT telah
menetapkan Bani Israil sebagai umat pilihan yang istimewa yang akan diberi
“negeri warisan” yang bagian timur dan bagian baratnya telah diberkahi.
Surat Al-A’raf ayat
137:
وَأَوۡرَثۡنَا
ٱلۡقَوۡمَ ٱلَّذِينَ كَانُواْ يُسۡتَضۡعَفُونَ مَشَٰرِقَ ٱلۡأَرۡضِ وَمَغَٰرِبَهَا
ٱلَّتِي بَٰرَكۡنَا فِيهَاۖ وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ ٱلۡحُسۡنَىٰ عَلَىٰ بَنِيٓ
إِسۡرَٰٓءِيلَ بِمَا صَبَرُواْۖ وَدَمَّرۡنَا مَا كَانَ يَصۡنَعُ فِرۡعَوۡنُ
وَقَوۡمُهُۥ وَمَا كَانُواْ يَعۡرِشُونَ
١٣٧
137. Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah
ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang
telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang
baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami
hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun
mereka.
Suatu hari, rombongan
Bani Israil melewati suatu kaum yang menyembah berhala. Mereka meminta kepada
Nabi Musa untuk membuat sesembahan seperti kaum yang dilihat oleh mereka itu
yang memiliki banyak sembahan. Tentu saja Nabi Musa tidak mau dan berkata
kepada Bani Israil bahwa aliran kepercayaan kaum itu akan menghancurkan diri
mereka sendiri dan itu hanyalah perbuatan yang sia-sia. Tidaklah pantas bagi
umat pilihan yaitu Bani Israil memiliki sesembahan selain Allah SWT.
Surat Al-A'raf ayat
138-140:
وَجَٰوَزۡنَا
بِبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتَوۡاْ عَلَىٰ قَوۡمٖ يَعۡكُفُونَ عَلَىٰٓ
أَصۡنَامٖ لَّهُمۡۚ قَالُواْ يَٰمُوسَى ٱجۡعَل لَّنَآ إِلَٰهٗا كَمَا لَهُمۡ
ءَالِهَةٞۚ قَالَ إِنَّكُمۡ قَوۡمٞ تَجۡهَلُونَ
١٣٨ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ مُتَبَّرٞ مَّا هُمۡ فِيهِ وَبَٰطِلٞ مَّا كَانُواْ
يَعۡمَلُونَ ١٣٩ قَالَ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ
أَبۡغِيكُمۡ إِلَٰهٗا وَهُوَ فَضَّلَكُمۡ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٤٠
138. Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang
lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah
berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah
tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)".
Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui
(sifat-sifat Tuhan)".
139.
Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan
akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.
140. Musa
menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada
Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat.
Jumlah perbekalan
rombongan Bani Israil semakin sedikit. Mereka merasa kelaparan dan kehausan,
sedangkan mereka tidak melihat air. Maka Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke
bebatuan dan keluarlah air yang mengalir dari bebatuan itu menjadi dua belas
aliran air. Tiap-tiap suku dari dua belas suku Bani Israil telah mendapatkan
tempat minum masing-masing dari aliran air itu.
Untuk menghilangkan
rasa lapar, Allah SWT menurunkan makanan berupa Manna dan Salwa. Manna memiliki
rasa yang manis seperti madu dan Salwa adalah burung puyuh yang datang
berbondong-bondong. Mendapat makanan yang baik tidak membuat Bani Israil terus
bersyukur. Mereka malah meminta kepada Nabi Musa untuk memohon kepada Allah SWT
agar menurunkan makanan yang lain, seperti sayur mayur, timun, bawang putih,
kacang adas, dan bawang merah. Nabi Musa berkata kepada umatnya agar sebaiknya
pergi saja ke tempat penduduk untuk memperoleh yang mereka minta.
Selama perjalanan,
tidak ada tempat berteduh yang baik seperti hutan untuk menaungi Bani Israil.
Di saat teriknya matahari, Allah SWT memberikan nikmat-Nya berupa gumpalan awan
yang melindungi perjalanan mereka.
Surat Al-Baqarah ayat
57:
وَظَلَّلۡنَا
عَلَيۡكُمُ ٱلۡغَمَامَ وَأَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰۖ كُلُواْ
مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِن كَانُوٓاْ
أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ ٥٧
57. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami
turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari
makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka
menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
Surat Al-Baqarah ayat
60-61:
۞وَإِذِ ٱسۡتَسۡقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ فَقُلۡنَا ٱضۡرِب
بِّعَصَاكَ ٱلۡحَجَرَۖ فَٱنفَجَرَتۡ مِنۡهُ ٱثۡنَتَا عَشۡرَةَ عَيۡنٗاۖ قَدۡ
عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٖ مَّشۡرَبَهُمۡۖ كُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ مِن رِّزۡقِ ٱللَّهِ
وَلَا تَعۡثَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُفۡسِدِينَ
٦٠ وَإِذۡ قُلۡتُمۡ يَٰمُوسَىٰ لَن نَّصۡبِرَ عَلَىٰ طَعَامٖ وَٰحِدٖ فَٱدۡعُ
لَنَا رَبَّكَ يُخۡرِجۡ لَنَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلۡأَرۡضُ مِنۢ بَقۡلِهَا
وَقِثَّآئِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَاۖ قَالَ أَتَسۡتَبۡدِلُونَ ٱلَّذِي
هُوَ أَدۡنَىٰ بِٱلَّذِي هُوَ خَيۡرٌۚ ٱهۡبِطُواْ مِصۡرٗا فَإِنَّ لَكُم مَّا
سَأَلۡتُمۡۗ وَضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ وَٱلۡمَسۡكَنَةُ وَبَآءُو بِغَضَبٖ
مِّنَ ٱللَّهِۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ يَكۡفُرُونَ بَِٔايَٰتِ ٱللَّهِ
وَيَقۡتُلُونَ ٱلنَّبِيِّۧنَ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ
وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ ٦١
60. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk
kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu".
Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah
mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang
diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat
kerusakan.
61. Dan
(ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan)
dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada
Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu
sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang
merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai
pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh
apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan
kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena
mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang
tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka
dan melampaui batas.
Surat Al-A'raf ayat
160:
وَقَطَّعۡنَٰهُمُ
ٱثۡنَتَيۡ عَشۡرَةَ أَسۡبَاطًا أُمَمٗاۚ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ إِذِ ٱسۡتَسۡقَىٰهُ
قَوۡمُهُۥٓ أَنِ ٱضۡرِب بِّعَصَاكَ ٱلۡحَجَرَۖ فَٱنۢبَجَسَتۡ مِنۡهُ ٱثۡنَتَا
عَشۡرَةَ عَيۡنٗاۖ قَدۡ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٖ مَّشۡرَبَهُمۡۚ وَظَلَّلۡنَا عَلَيۡهِمُ
ٱلۡغَمَٰمَ وَأَنزَلۡنَا عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰۖ كُلُواْ مِن
طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ
يَظۡلِمُونَ ١٦٠
160. Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku
yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika
kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!".
Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku
mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka
dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman):
"Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan
kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu
menganiaya dirinya sendiri.
Surat Thaha ayat 80-82:
يَٰبَنِيٓ
إِسۡرَٰٓءِيلَ قَدۡ أَنجَيۡنَٰكُم مِّنۡ عَدُوِّكُمۡ وَوَٰعَدۡنَٰكُمۡ جَانِبَ ٱلطُّورِ
ٱلۡأَيۡمَنَ وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰ ٨٠ كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡ
وَلَا تَطۡغَوۡاْ فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيۡكُمۡ غَضَبِيۖ وَمَن يَحۡلِلۡ عَلَيۡهِ
غَضَبِي فَقَدۡ هَوَىٰ ٨١ وَإِنِّي
لَغَفَّارٞ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا ثُمَّ ٱهۡتَدَىٰ ٨٢
80. Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah
menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian
dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah
menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa.
81. Makanlah
di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah
melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan
barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.
82. Dan
sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal
saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.
Perjalanan rombongan
Bani Israil telah sampai di sekitar Gunung Sinai. Tibalah saat bagi Nabi Musa
untuk menerima wahyu dari Allah SWT di gunung itu. Sebelum pergi menghadap Allah SWT, Nabi Musa
berpesan kepada Nabi Harun agar menggantikan posisinya dalam memimpin Bani
Israil, jangan sampai umatnya berbuat kekacauan. Lalu Nabi Musa naik ke Gunung
Sinai untuk bermunajat dan berpuasa selama tiga puluh hari, dan Allah SWT
menyempurnakan waktu itu menjadi empat puluh hari.
Surat Al-A'raf ayat
142:
۞وَوَٰعَدۡنَا مُوسَىٰ ثَلَٰثِينَ لَيۡلَةٗ وَأَتۡمَمۡنَٰهَا
بِعَشۡرٖ فَتَمَّ مِيقَٰتُ رَبِّهِۦٓ أَرۡبَعِينَ لَيۡلَةٗۚ وَقَالَ مُوسَىٰ
لِأَخِيهِ هَٰرُونَ ٱخۡلُفۡنِي فِي قَوۡمِي وَأَصۡلِحۡ وَلَا تَتَّبِعۡ سَبِيلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ ١٤٢
142. Dan telah Kami janjikan kepada Musa
(memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami
sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah
waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada
saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan
perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat
kerusakan".
Saat di Gunung Sinai,
Nabi Musa memohon kepada Allah SWT agar Nabi Musa dapat melihat Tuhannya secara
langsung. Allah SWT menjelaskan bahwa Nabi Musa tidak akan sanggup melihat-Nya.
Tapi Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk melihat bukit lain, jika Nabi Musa
tetap sanggup berdiri di tempatnya maka ia akan bisa melihat Allah SWT. Lalu
Nabi Musa melihat bukit yang ditunjuk Allah SWT. Seketika bukit itu hancur
luluh tanpa berbekas. Nabi Musa terkejut dan pingsan. Setelah Nabi Musa sadar,
dia bertasbih dan mengagungkan Allah SWT seraya memohon ampun atas
kelancangannya itu.
Surat Al-A'raf ayat
143:
وَلَمَّا
جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِيٓ أَنظُرۡ
إِلَيۡكَۚ قَالَ لَن تَرَىٰنِي وَلَٰكِنِ ٱنظُرۡ إِلَى ٱلۡجَبَلِ فَإِنِ ٱسۡتَقَرَّ
مَكَانَهُۥ فَسَوۡفَ تَرَىٰنِيۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهُۥ
دَكّٗا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقٗاۚ فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ تُبۡتُ
إِلَيۡكَ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
١٤٣
143. Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan
Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung)
kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau)
kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman:
"Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu,
maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat
melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu,
dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah
Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada
Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".
Sewaktu bermunajat,
Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa yang konon berupa
kepingan-kepingan batu. Di dalamnya tertulis pedoman hidup dan tuntunan
beribadah kepada Allah SWT.
Surat Al-A'raf ayat 144-147:
قَالَ
يَٰمُوسَىٰٓ إِنِّي ٱصۡطَفَيۡتُكَ عَلَى ٱلنَّاسِ بِرِسَٰلَٰتِي وَبِكَلَٰمِي
فَخُذۡ مَآ ءَاتَيۡتُكَ وَكُن مِّنَ ٱلشَّٰكِرِينَ ١٤٤ وَكَتَبۡنَا لَهُۥ فِي ٱلۡأَلۡوَاحِ مِن
كُلِّ شَيۡءٖ مَّوۡعِظَةٗ وَتَفۡصِيلٗا لِّكُلِّ شَيۡءٖ فَخُذۡهَا بِقُوَّةٖ
وَأۡمُرۡ قَوۡمَكَ يَأۡخُذُواْ بِأَحۡسَنِهَاۚ سَأُوْرِيكُمۡ دَارَ ٱلۡفَٰسِقِينَ ١٤٥ سَأَصۡرِفُ عَنۡ ءَايَٰتِيَ ٱلَّذِينَ
يَتَكَبَّرُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَإِن يَرَوۡاْ كُلَّ ءَايَةٖ
لَّا يُؤۡمِنُواْ بِهَا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلرُّشۡدِ لَا يَتَّخِذُوهُ
سَبِيلٗا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلۡغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلٗاۚ ذَٰلِكَ
بِأَنَّهُمۡ كَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَا وَكَانُواْ عَنۡهَا غَٰفِلِينَ ١٤٦ وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَا
وَلِقَآءِ ٱلۡأٓخِرَةِ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡۚ هَلۡ يُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا
كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٤٧
144. Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya
Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa
risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah
kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang
yang bersyukur".
145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada
luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala
sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan
suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya,
nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
146. Aku akan memalingkan orang-orang yang
menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda
kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman
kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka
tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus
memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat
Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
147. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka
tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.
No comments:
Post a Comment