Dakwah Nabi Musa yang ditemani Nabi Harun kepada
Fir'aun dan kaumnya ternyata belum membuahkan hasil. Fir'aun justru hendak
mengumpulkan para ahli sihir untuk melawan Nabi Musa pada waktu yang telah
ditentukan. Mulailah Fir'aun mengirim para utusannya untuk mencari dan
mengumpulkan para ahli sihir. Fir'aun mengumpulkan para ahli sihir dalam jumlah
banyak untuk menunjukkan kekuasaannya dan berharap mampu mengalahkan dan
membuat takut Nabi Musa.
Maka pada saat hari raya di waktu dhuha di tempat
pertandingan, berkumpullah masyarakat untuk menyaksikan pertandingan besar itu.
Fir'aun bersama para pejabat kerajaan berada di tempat yang terbaik untuk
menyaksikan para ahli sihir mereka melawan mukjizat Nabi Musa. Nabi Musa yang
didampingi Nabi Harun dan para ahli sihir Fir'aun sudah berada di dalam arena
untuk bertanding. Fir'aun menjanjikan imbalan yang besar bagi para ahli sihir
bila mampu mengalahkan Nabi Musa dan akan menjadi orang dekat Fir'aun. Fir'aun
merasa bangga karena jumlah ahli sihirnya yang banyak. Sedangkan Nabi Musa
selalu dalam lindungan Allah SWT.
Setelah semuanya berkumpul, maka saatnya
pertandingan dimulai. Para ahli sihir Fir'aun menawarkan Nabi Musa tentang
siapa yang memulai terlebih dahulu. Nabi Musa mempersilakan para ahli sihir
Fir'aun untuk menunjukkan kemampuan mereka terlebih dahulu. Mereka mulai
melemparkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka. Benda-benda yang mereka
lemparkan berubah menjadi ular dalam jumlah banyak sekali. Fir'aun semakin
bangga menyaksikan kemampuan para ahli sihirnya dan merasa optimis. Rakyat yang
hadir juga kagum melihat sihir tersebut. Dengan kehendak Allah SWT, Nabi Musa
juga melemparkan tongkatnya dan mendadak berubah menjadi seekor ular yang
sangat besar. Ular besar itu langsung menelan ular-ular para ahli sihir Fir'aun
tanpa sisa. Dalam sekejap, kepalsuan para ahli sihir itu telah sirna. Para ahli
sihir merasa terkejut dan heran karena kemenangan Nabi Musa. Apa yang
ditampilkan oleh Nabi Musa bukanlah dari ilmu sihir apapun seperti yang mereka
pelajari dari setan. Mereka sadar bahwa Nabi Musa benar-benar membawa
kebenaran.
Para ahli sihir itu langsung bersujud merendahkan
diri. Mereka menyatakan bahwa mereka bersedia mengikuti ajaran Nabi Musa.
Mereka menyatakan beriman kepada Tuhan penguasa alam semesta, yaitu Allah SWT.
Mereka bertaubat dan menyadari bahwa dahulu mereka adalah orang-orang yang
sesat. Maka inilah saatnya bagi para ahli sihir itu untuk menempuh jalan yang
benar.
Fir'aun kecewa terhadap hasil pertandingan itu,
ternyata ia kalah. Fir'aun juga marah terhadap pembelotan yang dilakukan para
ahli sihir yang telah bertaubat. Para ahli sihir itu sudah tidak peduli lagi
dengan Fir'aun. Maka Fir'aun mengancam akan memotong tangan dan kaki para ahli
sihir secara bersilangan (tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya) dan
mereka akan disalib di pangkal
pohon kurma. Ini benar-benar ancaman di luar batas
perikemanusiaan. Namun para ahli sihir itu sama sekali tidak takut dan tetap
teguh pendirian, mereka tetap beriman kepada Allah SWT. Bagi mereka, siksaan
Fir'aun hanyalah siksa dunia yang jauh di bawah siksaan Allah SWT. Semua
manusia yang mati akan kembali kepada Tuhannya dan orang-orang beriman akan
memperoleh kenikmatan di akhirat nanti. Maka para ahli sihir yang bertaubat itu
memohon kepada Allah SWT agar diberi kesabaran dalam menghadapi siksaan dunia
dan diwafatkan dalam keadaan berserah diri kepada Allah SWT.
Sejak peristiwa itu, ada dua golongan di Mesir.
Yang pertama adalah para pengikut Fir'aun dan kedua adalah para pengikut Nabi
Musa. Ajaran Nabi Musa sangat jelas, karena semua makhluk Tuhan sama-sama
dihargai, tidak seperti Fir'aun yang berperilaku bengis dan kejam.
Berikut ini adalah
ayat-ayat kitab suci Al-Qur’an yang menceritakan pertandingan Nabi Musa dan
Nabi Harun melawan para ahli sihir Fir’aun.
Surat Al-A'raf ayat 113-126:
وَجَآءَ
ٱلسَّحَرَةُ فِرۡعَوۡنَ قَالُوٓاْ إِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ١١٣ قَالَ نَعَمۡ وَإِنَّكُمۡ لَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ ١١٤ قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلۡقِيَ
وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ نَحۡنُ ٱلۡمُلۡقِينَ
١١٥ قَالَ أَلۡقُواْۖ فَلَمَّآ أَلۡقَوۡاْ سَحَرُوٓاْ أَعۡيُنَ ٱلنَّاسِ
وَٱسۡتَرۡهَبُوهُمۡ وَجَآءُو بِسِحۡرٍ عَظِيمٖ
١١٦ ۞وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَلۡقِ عَصَاكَۖ فَإِذَا هِيَ
تَلۡقَفُ مَا يَأۡفِكُونَ ١١٧ فَوَقَعَ ٱلۡحَقُّ
وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١١٨
فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ وَٱنقَلَبُواْ صَٰغِرِينَ
١١٩ وَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ
١٢٠ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٢١ رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ١٢٢ قَالَ فِرۡعَوۡنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبۡلَ
أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكۡرٞ مَّكَرۡتُمُوهُ فِي ٱلۡمَدِينَةِ
لِتُخۡرِجُواْ مِنۡهَآ أَهۡلَهَاۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ١٢٣ لَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم
مِّنۡ خِلَٰفٖ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمۡ أَجۡمَعِينَ ١٢٤ قَالُوٓاْ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا
مُنقَلِبُونَ ١٢٥ وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ
إِلَّآ أَنۡ ءَامَنَّا بَِٔايَٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتۡنَاۚ رَبَّنَآ
أَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرٗا وَتَوَفَّنَا مُسۡلِمِينَ ١٢٦
113. Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada
Fir'aun mengatakan: "(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika
kamilah yang menang?"
114. Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya
kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)".
115. Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa,
kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan
melemparkan?"
116. Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih
dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan
menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar
(mena'jubkan).
117. Dan Kami wahyukan kepada Musa:
"Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan
apa yang mereka sulapkan.
118. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah
yang selalu mereka kerjakan.
119. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah
mereka orang-orang yang hina.
120. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta
meniarapkan diri dengan bersujud.
121. Mereka berkata: "Kami beriman kepada
Tuhan semesta alam,
122. "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
123. Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman
kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini)
adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk
mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu ini);
124. demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan
dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh
aku akan menyalib kamu semuanya".
125. Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya
kepada Tuhanlah kami kembali.
126. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan
karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu
datang kepada kami". (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah
kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri
(kepada-Mu)".
Surat Yunus ayat 80-81:
فَلَمَّا
جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلۡقُواْ مَآ أَنتُم مُّلۡقُونَ ٨٠ فَلَمَّآ أَلۡقَوۡاْ قَالَ مُوسَىٰ مَا
جِئۡتُم بِهِ ٱلسِّحۡرُۖ إِنَّ ٱللَّهَ سَيُبۡطِلُهُۥٓ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُصۡلِحُ
عَمَلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ ٨١
80. Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa
berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan".
81. Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata:
"Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan
menampakkan ketidak benarannya" Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan
terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.
Surat Thaha ayat 60-76:
فَتَوَلَّىٰ
فِرۡعَوۡنُ فَجَمَعَ كَيۡدَهُۥ ثُمَّ أَتَىٰ
٦٠ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰ وَيۡلَكُمۡ لَا تَفۡتَرُواْ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبٗا
فَيُسۡحِتَكُم بِعَذَابٖۖ وَقَدۡ خَابَ مَنِ ٱفۡتَرَىٰ ٦١ فَتَنَٰزَعُوٓاْ أَمۡرَهُم بَيۡنَهُمۡ
وَأَسَرُّواْ ٱلنَّجۡوَىٰ ٦٢ قَالُوٓاْ
إِنۡ هَٰذَٰنِ لَسَٰحِرَٰنِ يُرِيدَانِ أَن يُخۡرِجَاكُم مِّنۡ أَرۡضِكُم
بِسِحۡرِهِمَا وَيَذۡهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ ٱلۡمُثۡلَىٰ ٦٣ فَأَجۡمِعُواْ كَيۡدَكُمۡ ثُمَّ ٱئۡتُواْ
صَفّٗاۚ وَقَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡيَوۡمَ مَنِ ٱسۡتَعۡلَىٰ ٦٤ قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلۡقِيَ
وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنۡ أَلۡقَىٰ
٦٥ قَالَ بَلۡ أَلۡقُواْۖ فَإِذَا حِبَالُهُمۡ وَعِصِيُّهُمۡ يُخَيَّلُ
إِلَيۡهِ مِن سِحۡرِهِمۡ أَنَّهَا تَسۡعَىٰ
٦٦ فَأَوۡجَسَ فِي نَفۡسِهِۦ خِيفَةٗ مُّوسَىٰ ٦٧ قُلۡنَا لَا تَخَفۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡأَعۡلَىٰ ٦٨ وَأَلۡقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلۡقَفۡ مَا
صَنَعُوٓاْۖ إِنَّمَا صَنَعُواْ كَيۡدُ سَٰحِرٖۖ وَلَا يُفۡلِحُ ٱلسَّاحِرُ حَيۡثُ
أَتَىٰ ٦٩ فَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ
سُجَّدٗا قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ هَٰرُونَ وَمُوسَىٰ ٧٠ قَالَ ءَامَنتُمۡ لَهُۥ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ
لَكُمۡۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِي عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحۡرَۖ فَلَأُقَطِّعَنَّ
أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَٰفٖ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمۡ فِي جُذُوعِ ٱلنَّخۡلِ
وَلَتَعۡلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابٗا وَأَبۡقَىٰ ٧١ قَالُواْ لَن نُّؤۡثِرَكَ عَلَىٰ مَا
جَآءَنَا مِنَ ٱلۡبَيِّنَٰتِ وَٱلَّذِي فَطَرَنَاۖ فَٱقۡضِ مَآ أَنتَ قَاضٍۖ
إِنَّمَا تَقۡضِي هَٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَآ ٧٢ إِنَّآ ءَامَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغۡفِرَ
لَنَا خَطَٰيَٰنَا وَمَآ أَكۡرَهۡتَنَا عَلَيۡهِ مِنَ ٱلسِّحۡرِۗ وَٱللَّهُ
خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰٓ ٧٣ إِنَّهُۥ مَن
يَأۡتِ رَبَّهُۥ مُجۡرِمٗا فَإِنَّ لَهُۥ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا
يَحۡيَىٰ ٧٤ وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنٗا
قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَٰتُ ٱلۡعُلَىٰ ٧٥ جَنَّٰتُ عَدۡنٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ
خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ مَن تَزَكَّىٰ ٧٦
60. Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu
mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang.
61. Berkata Musa kepada mereka: "Celakalah
kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia
membinasakan kamu dengan siksa". Dan sesungguhnya telah merugi orang yang
mengada-adakan kedustaan.
62. Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan
mereka di antara mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).
63. Mereka berkata: "Sesungguhnya dua orang
ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu
dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama.
64. Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu
sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris. dan sesungguhnya beruntunglah
oran yang menang pada hari ini.
65. (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata:
"Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah
orang yang mula-mula melemparkan?"
66. Berkata Musa: "Silahkan kamu sekalian
melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka,
terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka.
67. Maka Musa merasa takut dalam hatinya.
68. Kami berkata: "janganlah kamu takut,
sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).
69. Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan
kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya
apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak
akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang".
70. Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur
dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun
dan Musa".
71. Berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah
beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian.
Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian.
Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan
bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian
pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara
kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya".
72. Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak
akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang
kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah
apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan
pada kehidupan di dunia ini saja.
73. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan
kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu
paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih
kekal (azab-Nya)".
74. Sesungguhnya barangsiapa datang kepada
Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia
tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
75. Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam
keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah
orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),
76. (yaitu) surga 'Adn yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan
bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).
Surat Asy-Syu’ara ayat 38-51:
فَجُمِعَ
ٱلسَّحَرَةُ لِمِيقَٰتِ يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ
٣٨ وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلۡ أَنتُم مُّجۡتَمِعُونَ ٣٩ لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ ٱلسَّحَرَةَ إِن
كَانُواْ هُمُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ٤٠ فَلَمَّا
جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالُواْ لِفِرۡعَوۡنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا
نَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ٤١ قَالَ نَعَمۡ وَإِنَّكُمۡ
إِذٗا لَّمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ ٤٢ قَالَ
لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلۡقُواْ مَآ أَنتُم مُّلۡقُونَ ٤٣ فَأَلۡقَوۡاْ حِبَالَهُمۡ وَعِصِيَّهُمۡ
وَقَالُواْ بِعِزَّةِ فِرۡعَوۡنَ إِنَّا لَنَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبُونَ ٤٤ فَأَلۡقَىٰ مُوسَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ
تَلۡقَفُ مَا يَأۡفِكُونَ ٤٥ فَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ
سَٰجِدِينَ ٤٦ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا
بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٤٧ رَبِّ مُوسَىٰ
وَهَٰرُونَ ٤٨ قَالَ ءَامَنتُمۡ لَهُۥ
قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِي عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحۡرَ
فَلَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَۚ لَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَٰفٖ
وَلَأُصَلِّبَنَّكُمۡ أَجۡمَعِينَ ٤٩
قَالُواْ لَا ضَيۡرَۖ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ ٥٠ إِنَّا نَطۡمَعُ أَن يَغۡفِرَ لَنَا
رَبُّنَا خَطَٰيَٰنَآ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٥١
38. Lalu dikumpulkan ahli-ahli sihir pada waktu
yang ditetapkan di hari yang maklum,
39. dan dikatakan kepada orang banyak:
"Berkumpullah kamu sekalian.
40. semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika
mereka adalah orang-orang yang menang"
41. Maka tatkala ahli-ahli sihir datang,
merekapun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat
upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?"
42. Fir'aun menjawab: "Ya, kalau demikian,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan
(kepadaku)".
43. Berkatalah Musa kepada mereka:
"Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan".
44. Lalu mereka melemparkan tali temali dan
tongkat-tongkat mereka dan berkata: "Demi kekuasaan Fir'aun, sesungguhnya
kami benar-benar akan menang".
45. Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya maka
tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.
46. Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil
bersujud (kepada Allah),
47. mereka berkata: "Kami beriman kepada
Tuhan semesta alam,
48. (yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
49. Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian
beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia
benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti
benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan
memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu
semuanya".
50. Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan
(bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,
51. sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa
Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang
pertama-tama beriman".
No comments:
Post a Comment