Kegigihan Nabi Syu'aib dalam berdakwah pada
setiap kesempatan dan di mana saja beliau menemui orang berkumpul membuat
orang-orang kafir merasa jengkel
dan jemu. Berbagai penghinaan
diarahkan kepada Nabi Syu’aib dan para pengikutnya supaya Nabi Syu’aib berhenti
berdakwah. Nabi Syu’aib dan pengikutnya diancam akan diusir dari kota jika mereka tidak mau kembali ke ajaran sesat
penduduk Madyan. Mereka juga mengancam akan menyiksa dan merajam Nabi Syu'aib
jika tidak mau berhenti berdakwah, meski mereka tidak mau melakukannya karena
kedudukan keluarga Nabi Syu’aib.
Surat Al-A'raf ayat
88-90:
۞قَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ
لَنُخۡرِجَنَّكَ يَٰشُعَيۡبُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَكَ مِن قَرۡيَتِنَآ أَوۡ
لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَاۚ قَالَ أَوَلَوۡ كُنَّا كَٰرِهِينَ ٨٨ قَدِ ٱفۡتَرَيۡنَا عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا
إِنۡ عُدۡنَا فِي مِلَّتِكُم بَعۡدَ إِذۡ نَجَّىٰنَا ٱللَّهُ مِنۡهَاۚ وَمَا
يَكُونُ لَنَآ أَن نَّعُودَ فِيهَآ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّنَاۚ
وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيۡءٍ عِلۡمًاۚ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلۡنَاۚ رَبَّنَا ٱفۡتَحۡ
بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ قَوۡمِنَا بِٱلۡحَقِّ وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡفَٰتِحِينَ ٨٩ وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن
قَوۡمِهِۦ لَئِنِ ٱتَّبَعۡتُمۡ شُعَيۡبًا إِنَّكُمۡ إِذٗا لَّخَٰسِرُونَ ٩٠
88. Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang
menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai
Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu
kembali kepada agama kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan
mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?"
89. Sungguh
kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali
kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut
kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya).
Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami
bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan
hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
90.
Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata (kepada sesamanya):
"Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika berbuat demikian
(menjadi) orang-orang yang merugi".
Surat Hud ayat 91-93:
قَالُواْ
يَٰشُعَيۡبُ مَا نَفۡقَهُ كَثِيرٗا مِّمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَىٰكَ فِينَا
ضَعِيفٗاۖ وَلَوۡلَا رَهۡطُكَ لَرَجَمۡنَٰكَۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡنَا
بِعَزِيزٖ ٩١ قَالَ يَٰقَوۡمِ أَرَهۡطِيٓ
أَعَزُّ عَلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَٱتَّخَذۡتُمُوهُ وَرَآءَكُمۡ ظِهۡرِيًّاۖ
إِنَّ رَبِّي بِمَا تَعۡمَلُونَ مُحِيطٞ
٩٢ وَيَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّي عَٰمِلٞۖ سَوۡفَ
تَعۡلَمُونَ مَن يَأۡتِيهِ عَذَابٞ يُخۡزِيهِ وَمَنۡ هُوَ كَٰذِبٞۖ وَٱرۡتَقِبُوٓاْ
إِنِّي مَعَكُمۡ رَقِيبٞ ٩٣
91. Mereka berkata: "Hai Syu'aib, kami tidak
banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami
benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah
karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah
seorang yang berwibawa di sisi kami".
92. Syu'aib
menjawab: "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut
pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di
belakangmu?. Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu
kerjakan".
93. Dan (dia
berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun
berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang
menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan),
sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu".
Selama Nabi Syu’aib
berdakwah untuk menyampaikan kebenaran dari Allah SWT, hanya sebagian kecil
dari kaum Madyan yang telah sadar. Mayoritas penduduk Madyan tetap
terus-menerus berbuat kemaksiatan dan kemungkaran. Mereka beralasan bahwa mereka ingin mempertahankan
ajaran nenek moyang mereka yang sesat. Karena penduduk Madyan tidak sanggup
melawan kebenaran ajaran Nabi Syu’aib yang didukung dengan dalil-dalil dan
bukti-bukti yang nyata, maka sang Nabi mendapat berbagai tuduhan yang tidak
benar, seperti dituduh terkena sihir. Bahkan orang-orang kafir itu berani
menantang Nabi Syu’aib untuk membuktikan kebenaran ajarannya dengan
mendatangkan bencana dari Allah SWT.
Surat Asy-Syu’ara ayat
185-188:
قَالُوٓاْ
إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلۡمُسَحَّرِينَ ١٨٥
وَمَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ ١٨٦ فَأَسۡقِطۡ عَلَيۡنَا كِسَفٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ
إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ ١٨٧ قَالَ
رَبِّيٓ أَعۡلَمُ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨٨
185. Mereka berkata: "Sesungguhnya kamu
adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir,
186. dan kamu
tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin
bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta.
187. Maka
jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar.
188. Syu'aib
berkata: "Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Mendengar tentangan
kaum Madyan itu menandakan bahwa hati mereka telah tertutup. Karena mereka sudah
tak bisa diingatkan lagi dan mereka sudah tidak mungkin akan beriman, Nabi Syu’aib
memohon kepada Allah SWT agar mendatangkan siksa-Nya. Maka Allah SWT mendatangkan
azab bagi orang-orang kafir itu.
Mula-mula penduduk Madyan yang kafir dilanda udara yang sangat panas. Saking panasnya membuat
orang-orang merasakan haus yang luar biasa, keringat mengalir deras. Mereka
berusaha keluar rumah untuk memperoleh udara segar. Hal itu sia-sia saja, semua
tempat di lingkungan mereka telah terkena udara yang sangat panas sehingga
mereka tidak tahan terhadap hawa itu dan mereka pun kepayahan. Kulit terasa
terbakar akibat hawa panas itu, percuma saja mereka berteduh di bawah atap atau
pohon-pohon. Perasaan mereka pun bingung dan panik.
Kemudian datanglah awan
hitam gelap yang menggumpal di atas tanah Madyan. Mereka merasa senang karena
menganggap bahwa awan itu akan mendatangkan hujan yang akan membuat udara menjadi
sejuk. Namun anggapan mereka tidak benar. Awan hitam gelap
itu adalah bencana yang sesungguhnya bagi mereka. Datanglah sambaran guntur
dengan suara menggelegar sehingga penduduk Madyan terkejut. Bencana itu juga diperparah
dengan adanya gempa maha dahsyat sehingga semua orang kafir itu mati
bergelimpangan. Tak seorangpun dari mereka masih hidup. Hanya Nabi Syu'aib dan
para pengikutnya yang beriman yang diselamatkan oleh Allah SWT.
Surat Al-A'raf ayat
91-93:
فَأَخَذَتۡهُمُ
ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِي دَارِهِمۡ جَٰثِمِينَ ٩١ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيۡبٗا كَأَن لَّمۡ
يَغۡنَوۡاْ فِيهَاۚ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيۡبٗا كَانُواْ هُمُ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٩٢ فَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ وَقَالَ يَٰقَوۡمِ
لَقَدۡ أَبۡلَغۡتُكُمۡ رِسَٰلَٰتِ رَبِّي وَنَصَحۡتُ لَكُمۡۖ فَكَيۡفَ ءَاسَىٰ
عَلَىٰ قَوۡمٖ كَٰفِرِينَ ٩٣
91. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah
mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
92. (yaitu)
orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di
kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang
merugi.
93. Maka
Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku
telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat
kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang
kafir?"
Surat Hud ayat 94-95:
وَلَمَّا
جَآءَ أَمۡرُنَا نَجَّيۡنَا شُعَيۡبٗا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ بِرَحۡمَةٖ
مِّنَّا وَأَخَذَتِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ ٱلصَّيۡحَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِي
دِيَٰرِهِمۡ جَٰثِمِينَ ٩٤ كَأَن لَّمۡ
يَغۡنَوۡاْ فِيهَآۗ أَلَا بُعۡدٗا لِّمَدۡيَنَ كَمَا بَعِدَتۡ ثَمُودُ ٩٥
94. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan
Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari
Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur,
lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.
95.
Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah,
kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.
Surat Asy-Syu’ara ayat 189-191:
فَكَذَّبُوهُ
فَأَخَذَهُمۡ عَذَابُ يَوۡمِ ٱلظُّلَّةِۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَذَابَ يَوۡمٍ
عَظِيمٍ ١٨٩ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ
وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ١٩٠
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
١٩١
189. Kemudian mereka mendustakan Syu'aib, lalu
mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu
adalah azab hari yang besar.
190. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi
kebanyakan mereka tidak beriman.
191. Dan
sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Surat Al-Ankabut ayat
37:
فَكَذَّبُوهُ
فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِي دَارِهِمۡ جَٰثِمِينَ ٣٧
37. Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka
ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan
di tempat-tempat tinggal mereka.
No comments:
Post a Comment