Pertemuan Yusuf dan Bunyamin memang hal yang mengharukan dan membuat
lega. Setelah itu, Bunyamin kembali lagi menemui saudara-saudaranya yang lain.
Pertemuan tadi tetap belum diketahui oleh saudara-saudara Yusuf dan Bunyamin. Yusuf
telah memiliki cara agar Bunyamin dapat tinggal di Mesir bersama dirinya, tidak
ikut pulang ke Palestina. Bahan makanan bagi para saudara Yusuf telah disiapkan.
Yusuf memasukkan piala ke dalam karung milik Bunyamin.
Para saudara Yusuf telah menerima beberapa karung bahan makanan. Lalu
mereka berniat pulang ke Palestina. Belum beberapa lama, ada seorang pegawai
yang berteriak dan menghampiri para saudara Yusuf. Pegawai itu menuduh para
saudara Yusuf adalah pencuri. Para saudara Yusuf terkejut mendengar hal itu.
Para saudara Yusuf bertanya kepada para pegawai tentang barang apa yang hilang.
Para pegawai menjelaskan bahwa mereka kehilangan alat takar berupa piala dan
mereka mengiming-imingi hadiah berupa bahan makanan seberat beban unta jika
berhasil menemukannya. Para saudara Yusuf mengatakan bahwa mereka datang bukan
untuk berbuat kerusuhan dan mereka bukanlah pencuri. Para pegawai itu menanyakan
apa hukumannya jika mereka ternyata mencuri. Para saudara Yusuf menjawab bahwa
jika piala itu ditemukan di salah satu karung milik seseorang, maka orang itu
sendiri yang menerima hukumannya. Menurut syariat Nabi Ya'qub saat itu, hukuman
bagi pencuri adalah menjadi budak selama satu tahun. Maka karung-karung milik
para saudara Yusuf mulai diperiksa. Ternyata piala itu berada di dalam karung
milik Bunyamin, maka Bunyamin yang akan ditahan.
Surat Yusuf ayat 70-77:
فَلَمَّا
جَهَّزَهُم بِجَهَازِهِمۡ جَعَلَ ٱلسِّقَايَةَ فِي رَحۡلِ أَخِيهِ ثُمَّ أَذَّنَ
مُؤَذِّنٌ أَيَّتُهَا ٱلۡعِيرُ إِنَّكُمۡ لَسَٰرِقُونَ ٧٠ قَالُواْ وَأَقۡبَلُواْ عَلَيۡهِم مَّاذَا
تَفۡقِدُونَ ٧١ قَالُواْ نَفۡقِدُ صُوَاعَ
ٱلۡمَلِكِ وَلِمَن جَآءَ بِهِۦ حِمۡلُ بَعِيرٖ وَأَنَا۠ بِهِۦ زَعِيمٞ ٧٢ قَالُواْ تَٱللَّهِ لَقَدۡ عَلِمۡتُم مَّا
جِئۡنَا لِنُفۡسِدَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا كُنَّا سَٰرِقِينَ ٧٣ قَالُواْ فَمَا جَزَٰٓؤُهُۥٓ إِن كُنتُمۡ
كَٰذِبِينَ ٧٤ قَالُواْ جَزَٰٓؤُهُۥ مَن
وُجِدَ فِي رَحۡلِهِۦ فَهُوَ جَزَٰٓؤُهُۥۚ كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلظَّٰلِمِينَ ٧٥ فَبَدَأَ بِأَوۡعِيَتِهِمۡ قَبۡلَ وِعَآءِ
أَخِيهِ ثُمَّ ٱسۡتَخۡرَجَهَا مِن وِعَآءِ أَخِيهِۚ كَذَٰلِكَ كِدۡنَا لِيُوسُفَۖ
مَا كَانَ لِيَأۡخُذَ أَخَاهُ فِي دِينِ ٱلۡمَلِكِ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ
نَرۡفَعُ دَرَجَٰتٖ مَّن نَّشَآءُۗ وَفَوۡقَ كُلِّ ذِي عِلۡمٍ عَلِيمٞ ٧٦ ۞قَالُوٓاْ إِن يَسۡرِقۡ فَقَدۡ سَرَقَ أَخٞ
لَّهُۥ مِن قَبۡلُۚ فَأَسَرَّهَا يُوسُفُ فِي نَفۡسِهِۦ وَلَمۡ يُبۡدِهَا لَهُمۡۚ
قَالَ أَنتُمۡ شَرّٞ مَّكَانٗاۖ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا تَصِفُونَ ٧٧
70. Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka
bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung
saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah,
sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri".
71. Mereka
menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: "Barang apakah yang
hilang dari pada kamu?"
72.
Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa
yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta,
dan aku menjamin terhadapnya".
73.
Saudara-saudara Yusuf menjawab "Demi Allah sesungguhnya kamu
mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan
kami bukanlah para pencuri".
74. Mereka
berkata: "Tetapi apa balasannya jikalau kamu betul-betul pendusta? "
75. Mereka
menjawab: "Balasannya, ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang)
dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya)". Demikianlah
kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang zalim.
76. Maka
mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung
saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung
saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut
Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah
menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas
tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
77. Mereka
berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah pernah mencuri pula
saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada
dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya):
"Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu terangkan itu".
Para saudara Yusuf merasa bertanggung jawab atas hal itu karena sumpah
mereka untuk menjaga Bunyamin. Maka mereka menghadap Yusuf sang bendaharawan
negara. Mereka bercerita bahwa mereka memiliki ayah yang sudah sangat tua dan
memohon agar mengganti Bunyamin dengan salah seorang dari mereka. Yusuf tidak
bisa melakukan hal itu karena piala itu ditemukan di dalam karung milik Bunyamin,
bukan orang lain. Maka para saudara Yusuf itu pasrah dan berdiskusi. Karena merasa
malu tidak bisa membawa Bunyamin pulang, maka yang tertua di antara
saudara-saudara Yusuf mengatakan bahwa dia tidak akan pulang sebelum membawa
Bunyamin pulang, kecuali karena dipanggil ayahnya atau karena kehendak Allah
SWT. Kakak tertua itu juga menyuruh saudara-saudaranya segera pulang ke rumah
dan memberi tahu kondisi Bunyamin kepada ayah mereka, Nabi Ya'qub. Maka
pulanglah sembilan orang putra Nabi Ya'qub tersebut ke Palestina.
Surat Yusuf ayat 78-80:
قَالُواْ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡعَزِيزُ إِنَّ لَهُۥٓ أَبٗا شَيۡخٗا كَبِيرٗا فَخُذۡ أَحَدَنَا
مَكَانَهُۥٓۖ إِنَّا نَرَىٰكَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٧٨ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ أَن نَّأۡخُذَ إِلَّا
مَن وَجَدۡنَا مَتَٰعَنَا عِندَهُۥٓ إِنَّآ إِذٗا لَّظَٰلِمُونَ ٧٩ فَلَمَّا ٱسۡتَيَۡٔسُواْ مِنۡهُ خَلَصُواْ
نَجِيّٗاۖ قَالَ كَبِيرُهُمۡ أَلَمۡ تَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ أَبَاكُمۡ قَدۡ أَخَذَ
عَلَيۡكُم مَّوۡثِقٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَمِن قَبۡلُ مَا فَرَّطتُمۡ فِي يُوسُفَۖ
فَلَنۡ أَبۡرَحَ ٱلۡأَرۡضَ حَتَّىٰ يَأۡذَنَ لِيٓ أَبِيٓ أَوۡ يَحۡكُمَ ٱللَّهُ
لِيۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡحَٰكِمِينَ ٨٠
78. Mereka berkata: "Wahai Al Aziz,
sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah
salah seorang diantara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu
termasuk oranng-orang yang berbuat baik".
79. Berkata
Yusuf: "Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang,
kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat
demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim".
80. Maka
tatkala mereka berputus asa dari pada (putusan) Yusuf mereka menyendiri sambil
berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua diantara mereka:
"Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji
dari kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab
itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan
kepadaku (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia
adalah Hakim yang sebaik-baiknya".
Sembilan orang putra Nabi Ya'qub telah sampai di rumah. Mereka memberi tahu
Nabi Ya'qub bahwa Bunyamin sedang mengalami masalah dan ditahan di Mesir. Nabi
Ya'qub menjadi semakin sedih mendengar hal itu. Setelah kehilangan Yusuf kini
Bunyamin malah ditahan di Mesir. Hanya Allah saja tempat Nabi Ya'qub mengadu
dan berkeluh kesah. Saking sedihnya, kedua mata Nabi Ya'qub menjadi putih. Tapi
harapan itu masih ada, Nabi Ya'qub belum berputus asa. Nabi Ya'qub
memerintahkan putra-putranya untuk mencari kabar tentang Yusuf dan Bunyamin.
Melihat penderitaan ayahnya itu, putra-putra Nabi Ya'qub segera pergi ke Mesir
lagi.
Surat Yusuf ayat 81-87:
ٱرۡجِعُوٓاْ
إِلَىٰٓ أَبِيكُمۡ فَقُولُواْ يَٰٓأَبَانَآ إِنَّ ٱبۡنَكَ سَرَقَ وَمَا
شَهِدۡنَآ إِلَّا بِمَا عَلِمۡنَا وَمَا كُنَّا لِلۡغَيۡبِ حَٰفِظِينَ ٨١ وَسَۡٔلِ ٱلۡقَرۡيَةَ ٱلَّتِي كُنَّا
فِيهَا وَٱلۡعِيرَ ٱلَّتِيٓ أَقۡبَلۡنَا فِيهَاۖ وَإِنَّا لَصَٰدِقُونَ ٨٢ قَالَ بَلۡ سَوَّلَتۡ لَكُمۡ أَنفُسُكُمۡ
أَمۡرٗاۖ فَصَبۡرٞ جَمِيلٌۖ عَسَى ٱللَّهُ أَن يَأۡتِيَنِي بِهِمۡ جَمِيعًاۚ
إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ٨٣
وَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ وَقَالَ يَٰٓأَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ وَٱبۡيَضَّتۡ عَيۡنَاهُ
مِنَ ٱلۡحُزۡنِ فَهُوَ كَظِيمٞ ٨٤
قَالُواْ تَٱللَّهِ تَفۡتَؤُاْ تَذۡكُرُ يُوسُفَ حَتَّىٰ تَكُونَ حَرَضًا أَوۡ
تَكُونَ مِنَ ٱلۡهَٰلِكِينَ ٨٥ قَالَ
إِنَّمَآ أَشۡكُواْ بَثِّي وَحُزۡنِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا
لَا تَعۡلَمُونَ ٨٦ يَٰبَنِيَّ ٱذۡهَبُواْ
فَتَحَسَّسُواْ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَاْيَۡٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ
إِنَّهُۥ لَا يَاْيَۡٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ ٨٧
81. Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah:
"Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri, dan kami hanya
menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga
(mengetahui) barang yang ghaib.
82. Dan
tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disitu, dan kafilah yang kami
datang bersamanya, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar".
83. Ya'qub
berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang
buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah
mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana".
84. Dan
Ya'qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka
citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan
dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).
85. Mereka
berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu
mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa".
86. Ya'qub
menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada
mengetahuinya".
87. Hai
anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
No comments:
Post a Comment