Sunday, November 18, 2018

KISAH NABI MUSA AS. - Pengharaman Negeri Warisan Selama Empat Puluh Tahun bagi Bani Israil

Bani Israil sedang dalam perjalanan dari gunung Sinai menuju ke negeri warisan. Allah SWT telah memberi kitab Taurat kepada mereka, berisi perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT.

Saat sampai di perbatasan negeri warisan, Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Musa agar Bani Israil di generasinya selalu mengingat kembali berbagai karunia dari Allah SWT dan selalu bersyukur. Bani Israil juga diperintahkan oleh Allah untuk menempati negeri warisan tersebut yang Allah SWT tetapkan bagi mereka melalui Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Kaum Bani Israil tidak perlu mundur karena takut terhadap musuh di negeri warisan, karena Allah akan selalu melindungi mereka.

Surat Al-Ma’idah ayat 20-21:

وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ يَٰقَوۡمِ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ جَعَلَ فِيكُمۡ أَنۢبِيَآءَ وَجَعَلَكُم مُّلُوكٗا وَءَاتَىٰكُم مَّا لَمۡ يُؤۡتِ أَحَدٗا مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ  ٢٠ يَٰقَوۡمِ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡأَرۡضَ ٱلۡمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِي كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَرۡتَدُّواْ عَلَىٰٓ أَدۡبَارِكُمۡ فَتَنقَلِبُواْ خَٰسِرِينَ  ٢١

20.  Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".
21.  Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.

Namun sebagian besar orang-orang Bani Israil tidak mau melaksanakan perintah tersebut. Mereka tidak mau berperang dan merebut negeri itu karena ada orang-orang yang gagah perkasa yang telah menempatinya. Mereka tidak akan memasuki negeri itu sebelum orang-orang itu pergi.

Surat Al-Ma’idah ayat 22:

قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّ فِيهَا قَوۡمٗا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَن نَّدۡخُلَهَا حَتَّىٰ يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا فَإِن يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا فَإِنَّا دَٰخِلُونَ  ٢٢

22.  Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya".

Ada dua orang laki-laki yang bertakwa dari kaum Bani Israil, menurut riwayat mereka adalah Yusya’ bin Nuun dan Kaalib bin Yufana. Keduanya menasihati dan memberi semangat kepada Bani Israil supaya maju dan menyerbu mereka melalui pintu gerbang kota, dan selama bertawakal kepada Allah SWT, niscaya mereka akan menang dan mampu menduduki negeri itu. Dengan begitu mereka telah mematuhi perintah Allah SWT.

Surat Al-Ma’idah ayat 23:

قَالَ رَجُلَانِ مِنَ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمَا ٱدۡخُلُواْ عَلَيۡهِمُ ٱلۡبَابَ فَإِذَا دَخَلۡتُمُوهُ فَإِنَّكُمۡ غَٰلِبُونَۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ  ٢٣

23.  Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".

Namun kaum Bani Israil tetap enggan melakukan perintah tersebut. Tidak ada tekad yang kuat untuk berjuang dan menggapai kemenangan. Mereka malah menyuruh Nabi Musa untuk maju bersama Tuhannya dan berperang melawan mereka. Kaum Bani Israil hanya mau duduk sambil menunggu saja dan mengharapkan Nabi Musa bisa mengalahkan orang-orang gagah itu.

Surat Al-Ma’idah ayat 24:

قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّا لَن نَّدۡخُلَهَآ أَبَدٗا مَّا دَامُواْ فِيهَا فَٱذۡهَبۡ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَٰتِلَآ إِنَّا هَٰهُنَا قَٰعِدُونَ  ٢٤

24.  Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja".

Sikap kaum Bani Israil yang tidak berani melawan para orang kuat itu menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka ingkar terhadap kekuasaan Allah SWT yang telah menyelamatkan mereka dari kekejaman Fir'aun dan pengikutnya. Pembangkangan ini adalah pembangkangan besar. Tujuan Allah SWT membebaskan kaum Bani Israil dari kejahatan Fir'aun di Mesir adalah supaya mereka yang telah hidup sengsara dan ditindas bisa berubah menuju kehidupan yang sangat baik di negeri yang diberkahi, jika mereka mau tunduk dan patuh terhadap Allah SWT.

Nabi Musa pun berdoa kepada Allah, yang tertera dalam surat Al-Ma’idah ayat 25:

قَالَ رَبِّ إِنِّي لَآ أَمۡلِكُ إِلَّا نَفۡسِي وَأَخِيۖ فَٱفۡرُقۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ  ٢٥

25.  Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Musa. Allah SWT menetapkan bahwa negeri warisan adalah terlarang bagi Bani Israil selama empat puluh tahun. Selama itu, Bani Israil terus mengembara tanpa tujuan yang pasti. Inilah hukuman akibat tidak mematuhi perintah Allah SWT.

Surat Al-Ma’idah ayat 26:

قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيۡهِمۡۛ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗۛ يَتِيهُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ فَلَا تَأۡسَ عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ  ٢٦

26.  Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu".


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts