Menurut riwayat,
setelah hidup berumah tangga di negeri Madyan, Musa ingin kembali ke Mesir.
Musa sudah rindu dengan keluarganya yang ada di Mesir dan ingin mengetahui
keadaan Mesir. Sebelum berangkat, Musa berpamitan kepada ayah mertuanya dan
menyiapkan berbagai bekal untuk perjalanan, seperti kambing-kambing. Musa juga
membawa tongkat yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Lalu, Musa
beserta keluarganya berangkat melakukan perjalanan.
Perjalanan Musa sekeluarga
telah sampai di saat malam hari yang dingin dan gelap. Mereka tidak mengetahui
arah jalan dan merasa kedinginan. Konon, Musa mencoba menyalakan api pada kayu,
tetapi api tidak mau menyala karena saking dinginnya malam itu. Tiba-tiba, Musa
melihat api yang terang benderang di sebuah lereng gunung. Musa berkata kepada
keluarganya bahwa dia melihat api dan menyuruh mereka untuk menunggunya. Musa
akan menuju ke tempat api untuk mencari kabar atau mengambil api itu untuk
menghangatkan badan.
Surat Thaha ayat 10:
إِذۡ
رَءَا نَارٗا فَقَالَ لِأَهۡلِهِ ٱمۡكُثُوٓاْ إِنِّيٓ ءَانَسۡتُ نَارٗا لَّعَلِّيٓ
ءَاتِيكُم مِّنۡهَا بِقَبَسٍ أَوۡ أَجِدُ عَلَى ٱلنَّارِ هُدٗى ١٠
10. Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia
kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat
api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan
mendapat petunjuk di tempat api itu".
Surat An-Naml ayat 7:
إِذۡ
قَالَ مُوسَىٰ لِأَهۡلِهِۦٓ إِنِّيٓ ءَانَسۡتُ نَارٗا سََٔاتِيكُم مِّنۡهَا
بِخَبَرٍ أَوۡ ءَاتِيكُم بِشِهَابٖ قَبَسٖ لَّعَلَّكُمۡ تَصۡطَلُونَ ٧
7. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya:
"Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar
daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat
berdiang".
Surat Al-Qashash ayat
29:
۞فَلَمَّا قَضَىٰ مُوسَى ٱلۡأَجَلَ وَسَارَ بِأَهۡلِهِۦٓ ءَانَسَ
مِن جَانِبِ ٱلطُّورِ نَارٗاۖ قَالَ لِأَهۡلِهِ ٱمۡكُثُوٓاْ إِنِّيٓ ءَانَسۡتُ
نَارٗا لَّعَلِّيٓ ءَاتِيكُم مِّنۡهَا بِخَبَرٍ أَوۡ جَذۡوَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ
لَعَلَّكُمۡ تَصۡطَلُونَ ٢٩
29. Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu
yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di
lereng gunung ia berkata kepada keluarganya: "Tunggulah (di sini),
sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu
dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan
badan".
Saat Musa telah berada
di sekitar api itu, lalu terdengar suara yang memanggilnya. Itu adalah suara
dari Allah SWT. Musa pun mendengarkannya dengan seksama.
Surat Thaha ayat 11-16:
فَلَمَّآ
أَتَىٰهَا نُودِيَ يَٰمُوسَىٰٓ ١١ إِنِّيٓ
أَنَا۠ رَبُّكَ فَٱخۡلَعۡ نَعۡلَيۡكَ إِنَّكَ بِٱلۡوَادِ ٱلۡمُقَدَّسِ طُوٗى ١٢ وَأَنَا ٱخۡتَرۡتُكَ فَٱسۡتَمِعۡ لِمَا
يُوحَىٰٓ ١٣ إِنَّنِيٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ
إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدۡنِي وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِيٓ ١٤ إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ
أُخۡفِيهَا لِتُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسِۢ بِمَا تَسۡعَىٰ ١٥ فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنۡهَا مَن لَّا
يُؤۡمِنُ بِهَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ فَتَرۡدَىٰ
١٦
11. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia
dipanggil: "Hai Musa.
12.
Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu;
sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.
13. Dan Aku
telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).
14.
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
15.
Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya)
agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.
16. Maka
sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak
beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan
kamu jadi binasa".
Surat An-Naml ayat 8-9:
فَلَمَّا
جَآءَهَا نُودِيَ أَنۢ بُورِكَ مَن فِي ٱلنَّارِ وَمَنۡ حَوۡلَهَا وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ
رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٨ يَٰمُوسَىٰٓ
إِنَّهُۥٓ أَنَا ٱللَّهُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
٩
8. Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu,
diserulah dia: "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api
itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam".
9. (Allah
berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
Surat Al-Qashash ayat
30:
فَلَمَّآ
أَتَىٰهَا نُودِيَ مِن شَٰطِيِٕ ٱلۡوَادِ ٱلۡأَيۡمَنِ فِي ٱلۡبُقۡعَةِ ٱلۡمُبَٰرَكَةِ
مِنَ ٱلشَّجَرَةِ أَن يَٰمُوسَىٰٓ إِنِّيٓ أَنَا ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٣٠
30. Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu,
diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat
yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya
aku adalah Allah, Tuhan semesta alam.
Inilah wahyu pertama
yang diterima langsung oleh Nabi Musa, bahkan Nabi Musa diizinkan mendengar
suara Allah SWT. Nabi Musa telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Dijelaskan
dalam ayat tadi bahwa Nabi Musa sedang berada di tempat yang diberkahi berupa
lembah suci, yaitu Thuwa. Ini benar-benar hal istimewa yang dialami Nabi Musa.
Kemudian, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa yang akan menjadi
bukti dan pertolongan dalam berdakwah.
Allah SWT memerintahkan
Nabi Musa untuk melempar tongkat yang dipegangnya. Musa melempar tongkatnya dan
tongkat mendadak berubah menjadi seekor ular yang besar dan gerakannya gesit
serta cepat. Nabi Musa sempat terkejut dan lari menjauhi ular itu. Allah SWT
memberitahu Nabi Musa agar tidak takut dan memegang ular tadi. Ketika dipegang,
ular itu berubah menjadi tongkatnya seperti semula.
Surat Thaha ayat 17-21:
وَمَا
تِلۡكَ بِيَمِينِكَ يَٰمُوسَىٰ ١٧ قَالَ
هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّؤُاْ عَلَيۡهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ
فِيهَا مََٔارِبُ أُخۡرَىٰ ١٨ قَالَ
أَلۡقِهَا يَٰمُوسَىٰ ١٩ فَأَلۡقَىٰهَا
فَإِذَا هِيَ حَيَّةٞ تَسۡعَىٰ ٢٠ قَالَ
خُذۡهَا وَلَا تَخَفۡۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا ٱلۡأُولَىٰ ٢١
17. Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?
18. Berkata
Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun)
dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain
padanya".
19. Allah
berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"
20. Lalu
dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang
merayap dengan cepat.
21. Allah berfirman:
"Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada
keadaannya semula,
Surat An-Naml ayat
10-11:
وَأَلۡقِ
عَصَاكَۚ فَلَمَّا رَءَاهَا تَهۡتَزُّ كَأَنَّهَا جَآنّٞ وَلَّىٰ مُدۡبِرٗا
وَلَمۡ يُعَقِّبۡۚ يَٰمُوسَىٰ لَا تَخَفۡ إِنِّي لَا يَخَافُ لَدَيَّ ٱلۡمُرۡسَلُونَ ١٠ إِلَّا مَن ظَلَمَ ثُمَّ بَدَّلَ حُسۡنَۢا
بَعۡدَ سُوٓءٖ فَإِنِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ
١١
10. dan lemparkanlah tongkatmu". Maka
tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti
dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh.
"Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul,
tidak takut di hadapan-Ku.
11. tetapi
orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan
(Allah akan mengampuninya); maka seaungguhnya Aku Maha Pangampun lagi Maha
Penyayang.
Surat Al-Qashash ayat
31:
وَأَنۡ
أَلۡقِ عَصَاكَۚ فَلَمَّا رَءَاهَا تَهۡتَزُّ كَأَنَّهَا جَآنّٞ وَلَّىٰ
مُدۡبِرٗا وَلَمۡ يُعَقِّبۡۚ يَٰمُوسَىٰٓ أَقۡبِلۡ وَلَا تَخَفۡۖ إِنَّكَ مِنَ ٱلۡأٓمِنِينَ ٣١
31. dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala
(tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia
seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh.
(Kemudian Musa diseru): "Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu
takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.
Lalu, Allah SWT
memerintahkan Nabi Musa untuk memasukkan tangannya ke leher baju. Saat tangannya
dikeluarkan, maka tangan Nabi Musa menjadi putih cemerlang. Hal itu bukanlah
karena penyakit (sopak). Dan apabila ketakutan, Musa dapat mengatasinya dengan
mendekapkan kedua tangannya ke dadanya.
Surat Thaha ayat 22-23:
وَٱضۡمُمۡ
يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوٓءٍ ءَايَةً
أُخۡرَىٰ ٢٢ لِنُرِيَكَ مِنۡ ءَايَٰتِنَا ٱلۡكُبۡرَى ٢٣
22. dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya
ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, sebagai mukjizat yang lain
(pula),
23. untuk
Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang
sangat besar,
Surat An-Naml ayat 12:
وَأَدۡخِلۡ
يَدَكَ فِي جَيۡبِكَ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوٓءٖۖ فِي تِسۡعِ ءَايَٰتٍ
إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ وَقَوۡمِهِۦٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ ١٢
12.
Dan masukkanlah tanganmu ke leher
bajumu, niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena penyakit. (Kedua
mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada
Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik".
Surat Al-Qashash ayat
32:
ٱسۡلُكۡ
يَدَكَ فِي جَيۡبِكَ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوٓءٖ وَٱضۡمُمۡ إِلَيۡكَ
جَنَاحَكَ مِنَ ٱلرَّهۡبِۖ فَذَٰنِكَ بُرۡهَٰنَانِ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ
وَمَلَإِيْهِۦٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ ٣٢
32. Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya
ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua
tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat
dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya).
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik".
Allah SWT memerintahkan
Nabi Musa untuk berdakwah kepada Fir'aun dan para pengikut Fir'aun di Mesir.
Namun, Musa masih takut karena dulu dia pernah membunuh orang di Mesir,
meskipun itu untuk membela yang lemah. Musa khawatir bahwa dia akan ditangkap
dan dihukum oleh pihak kerajaan Mesir. Musa memohon agar diberi kesabaran dan
ketenteraman hati. Musa juga memohon kepada Allah SWT agar mengutus saudaranya
yang bernama Harun untuk membantu tugasnya. Musa merasa bahwa dirinya kurang
lancar berbicara untuk menghadapi Fir'aun. Harun memang lebih fasih berbicara
daripada Musa.
Surat Thaha ayat 24-36:
ٱذۡهَبۡ
إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ ٢٤
قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي ٢٥
وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي ٢٦ وَٱحۡلُلۡ
عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي ٢٧ يَفۡقَهُواْ
قَوۡلِي ٢٨ وَٱجۡعَل لِّي وَزِيرٗا مِّنۡ
أَهۡلِي ٢٩ هَٰرُونَ أَخِي ٣٠ ٱشۡدُدۡ بِهِۦٓ أَزۡرِي ٣١ وَأَشۡرِكۡهُ فِيٓ أَمۡرِي ٣٢ كَيۡ نُسَبِّحَكَ كَثِيرٗا ٣٣ وَنَذۡكُرَكَ كَثِيرًا ٣٤ إِنَّكَ كُنتَ بِنَا بَصِيرٗا ٣٥ قَالَ قَدۡ أُوتِيتَ سُؤۡلَكَ
يَٰمُوسَىٰ ٣٦
24. Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia
telah melampaui batas".
25. Berkata
Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,
26. dan
mudahkanlah untukku urusanku,
27. dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
28. supaya
mereka mengerti perkataanku,
29. dan
jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,
30. (yaitu)
Harun, saudaraku,
31.
teguhkanlah dengan dia kekuatanku,
32. dan
jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku,
33. supaya
kami banyak bertasbih kepada Engkau,
34. dan
banyak mengingat Engkau.
35.
Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami".
36. Allah
berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa".
Surat Al-Qashash ayat
33-35:
قَالَ
رَبِّ إِنِّي قَتَلۡتُ مِنۡهُمۡ نَفۡسٗا فَأَخَافُ أَن يَقۡتُلُونِ ٣٣ وَأَخِي هَٰرُونُ هُوَ أَفۡصَحُ مِنِّي
لِسَانٗا فَأَرۡسِلۡهُ مَعِيَ رِدۡءٗا يُصَدِّقُنِيٓۖ إِنِّيٓ أَخَافُ أَن
يُكَذِّبُونِ ٣٤ قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ
بِأَخِيكَ وَنَجۡعَلُ لَكُمَا سُلۡطَٰنٗا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيۡكُمَا بَِٔايَٰتِنَآۚ
أَنتُمَا وَمَنِ ٱتَّبَعَكُمَا ٱلۡغَٰلِبُونَ
٣٥
33. Musa berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya
aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka
akan membunuhku.
34. Dan
saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku
sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir
mereka akan mendustakanku".
35. Allah
berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan
kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu;
(berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang
yang mengikuti kamulah yang akan menang.
Allah SWT mengabulkan
doa Nabi Musa. Harun diizinkan untuk menemaninya selama berdakwah. Allah SWT
akan memberikan perlindungan bagi Nabi Musa dan saudaranya, sehingga Nabi Musa
tidak usah khawatir lagi. Orang-orang yang menegakkan ajaran agama Allah SWT
akan memperoleh kemenangan. Itulah kekuasaan Allah SWT.
Beberapa waktu setelah
menerima wahyu, di Mesir, Nabi Musa bertemu Harun yang hatinya telah digerakkan
Allah SWT untuk ikut berdakwah bersama Nabi Musa. Lalu mereka berdua bersiap
untuk menemui Fir'aun.
No comments:
Post a Comment