Monday, November 26, 2018

KISAH NABI HARUN AS.

Nabi Harun adalah seorang nabi yang telah diminta oleh Nabi Musa kepada Allah SWT untuk membantu dan mendampinginya dalam mengajarkan dan mengembangkan agama Allah. Nabi Harun lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dan beliau adalah kakak kandung Nabi Musa dan memiliki kakak perempuan bernama Miryam. Silsilah beliau adalah Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Ya'qub bin Ishak bin Ibrahim. Jadi, Nabi Harun berasal dari suku Lawy.

Harun dilahirkan tiga tahun sebelum Musa. Nabi Harun diutus untuk membantu Nabi Musa dalam memimpin Bani Israil menuju ke jalan yang benar. Nabi Harun adalah seorang yang fasih berbicara dan memiliki pendirian tetap. Beliau sering mengikuti Nabi Musa dalam menyampaikan dakwah kepada Fir'aun, Haman, dan Qarun. Nabi Musa mengakui bahwa saudaranya itu memang fasih berbicara dan berdebat, sehingga beliau mengandalkan Nabi Harun saat berdebat kepada orang lain.

Surat Al-Qashash ayat 34:

وَأَخِي هَٰرُونُ هُوَ أَفۡصَحُ مِنِّي لِسَانٗا فَأَرۡسِلۡهُ مَعِيَ رِدۡءٗا يُصَدِّقُنِيٓۖ إِنِّيٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ  ٣٤

34.  Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku".

Saat Bani Israil ditinggal oleh Nabi Musa untuk berkhalwat di gunung Sinai, Nabi Musa memberikan amanah kepada Nabi Harun untuk memimpin, menjaga, dan mengawasi Bani Israil agar terhindar dari perbuatan mungkar dan sesat, serta agar mereka selalu menyembah Allah SWT saja. Akan tetapi, saat Nabi Musa sedang di gunung Sinai, Bani Israil mendapat ujian dari Allah SWT dan berbuat semaunya sendiri. Sebagian dari mereka malah menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas. Tindakan sesat itu adalah dari ulah Samiri yang merupakan orang Bani Israil. Samiri dapat membuat patung anak sapi itu bisa bersuara sehingga banyak orang Bani Israil yang terpengaruh ajakan Samiri untuk menyembah benda itu.

Surat Al-A'raf ayat 142:

۞وَوَٰعَدۡنَا مُوسَىٰ ثَلَٰثِينَ لَيۡلَةٗ وَأَتۡمَمۡنَٰهَا بِعَشۡرٖ فَتَمَّ مِيقَٰتُ رَبِّهِۦٓ أَرۡبَعِينَ لَيۡلَةٗۚ وَقَالَ مُوسَىٰ لِأَخِيهِ هَٰرُونَ ٱخۡلُفۡنِي فِي قَوۡمِي وَأَصۡلِحۡ وَلَا تَتَّبِعۡ سَبِيلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ  ١٤٢

142.  Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan".

Nabi Harun sudah memperingatkan Bani Israil bahwa tindakan sesat itu adalah dosa besar. Namun, segala nasihat Nabi Harun menuju kebaikan dan kebenaran malah ditentang dan tidak dipedulikan oleh mereka.

Surat Thaha ayat 90:

وَلَقَدۡ قَالَ لَهُمۡ هَٰرُونُ مِن قَبۡلُ يَٰقَوۡمِ إِنَّمَا فُتِنتُم بِهِۦۖ وَإِنَّ رَبَّكُمُ ٱلرَّحۡمَٰنُ فَٱتَّبِعُونِي وَأَطِيعُوٓاْ أَمۡرِي  ٩٠

90.  Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku".

Setelah Nabi Musa berkhalwat selama empat puluh hari untuk menerima panggilan Allah SWT di gunung Sinai, Nabi Musa kembali kepada kaumnya dan terkejut saat mengetahui bahwa mereka telah menyembah selain Allah SWT, yaitu patung anak sapi. Nabi Musa tidak hanya marah kepada kaumnya, tetapi juga memarahi Nabi Harun dengan menarik kepala dan janggutnya.

Surat Thaha ayat 92-94:

قَالَ يَٰهَٰرُونُ مَا مَنَعَكَ إِذۡ رَأَيۡتَهُمۡ ضَلُّوٓاْ  ٩٢ أَلَّا تَتَّبِعَنِۖ أَفَعَصَيۡتَ أَمۡرِي  ٩٣ قَالَ يَبۡنَؤُمَّ لَا تَأۡخُذۡ بِلِحۡيَتِي وَلَا بِرَأۡسِيٓۖ إِنِّي خَشِيتُ أَن تَقُولَ فَرَّقۡتَ بَيۡنَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَلَمۡ تَرۡقُبۡ قَوۡلِي  ٩٤

92.  Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat,
93.  (sehingga) kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?"
94.  Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".

Nabi Musa menegur saudaranya dan ingin mengetahui tentang penyebab dia telah membiarkan Bani Israil menjadi sesat. Nabi Harun menyuruh Nabi Harun agar tidak menarik janggutnya. Kata “putra ibuku” menunjukkan bahwa Nabi Harun ingin menjelaskan secara baik-baik tentang masalah itu sebagai saudara yang akrab. Mereka adalah saudara sekandung yang harus dapat menyelesaikan permasalahan mereka dengan baik. Nabi Harun berbicara bahwa dia khawatir akan disebut sebagai orang yang memecah belah Bani Israil dan tidak mampu menjaga amanat.

Setelah itu, Nabi Musa segera menghampiri Samiri dan mengusirnya sebagai hukuman karena telah mengajarkan kesesatan. Patung anak sapi itu dibakar dan abunya dibuang ke lautan.

Menurut riwayat, Nabi Harun hidup selama 122 tahun. Beliau wafat 11 bulan sebelum wafatnya Nabi Musa di padang Tiih, yaitu saat Bani Israil belum memasuki al-ardh al-muqaddasah.

Bani Israil memang kaum yang keras kepala, banyak masalah, dan sulit dipimpin. Namun berkat kesabaran Nabi Musa dan Nabi Harun dalam memimpin umatnya, Bani Israil dapat mengikuti syariat Allah SWT yang terkandung dalam kitab Taurat.





No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts