Wednesday, November 21, 2018

KISAH NABI MUSA AS. - Kisah Penyembelihan Sapi Betina oleh Bani Israil

Pada zaman Nabi Musa, ada seseorang dari kalangan Bani Israil yang kaya raya. Dia memiliki harta melimpah dan sudah berusia sangat tua. Dia memiliki beberapa keponakan. Para keponakannya berharap akan kematiannya supaya mereka dapat memperoleh warisan berupa harta kekayaannya. Maka salah satu keponakannya membunuhnya saat tengah malam dan membuangnya di perempatan jalan. Ada yang mengatakan bahwa dia membuang mayat pamannya di depan pintu rumah milik salah satu dari mereka.

Saat pagi harinya, orang-orang saling membicarakan peristiwa pembunuhan tersebut dan masih mencari siapa pembunuhnya. Lalu datanglah keponakan si korban. Ia berteriak dan mengaku bahwa telah terjadi kezaliman. Orang-orang pun baru sadar bahwa sebaiknya mereka tidak perlu ribut untuk mencari si pembunuh dan seharusnya mereka menyerahkan urusan itu kepada Nabi Musa.

Si keponakan itu menemui Nabi Musa dan menceritakan musibah itu kepada sang Nabi. Nabi Musa mengatakan bahwa Allah SWT akan memuji seseorang yang mengetahui siapa pembunuh orang itu. Namun tak ada seorangpun yang mengetahuinya. Mereka meminta Nabi Musa untuk memohon kepada Allah SWT supaya bisa mengetahui pembunuhnya.

Nabi Musa bertanya kepada Allah SWT tentang hal itu. Allah memerintahkan untuk menyembelih seekor sapi betina. Saat orang-orang mendengar perkataan Nabi Musa tentang perintah tersebut, mereka menganggap Musa sedang mengejek mereka. Mereka ingin tahu siapa pembunuhnya tetapi malah mendengar sesuatu yang dianggap tak ada korelasinya.

Nabi Musa menanggapinya dengan mengatakan bahwa beliau berlindung kepada Allah agar tidak mengatakan selain yang telah diwahyukan oleh Allah SWT. Memang hal itu adalah jawaban dari Allah SWT agar dapat menyelesaikan masalah pembunuhan itu.

Surat Al-Baqarah ayat 67:

وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦٓ إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تَذۡبَحُواْ بَقَرَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَتَّخِذُنَا هُزُوٗاۖ قَالَ أَعُوذُ بِٱللَّهِ أَنۡ أَكُونَ مِنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ  ٦٧

67.  Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".

Bukannya segera mencari sapi betina yang mana saja untuk disembelih, orang-orang Bani Israil justru menyusahkan diri mereka sendiri dengan menanyakan ciri-ciri sapi betina itu secara detail. Mereka dijawab dengan sesuatu yang sangat jarang keberadaannya. Mereka diperintahkan untuk menyembelih sapi betina yang umurnya pertengahan, yaitu yang tidak tua dan tidak muda. Mereka juga bertanya lagi tentang warna sapi betina itu. Maka mereka diperintahkan untuk menyembelih sapi betina yang berwarna kuning tua dan menyenangkan orang-orang yang memandangnya. Mereka masih bertanya lagi karena mereka masih bingung tentang ciri-ciri sebenarnya dari sapi betina itu. Ciri-ciri yang diberikan semakin detail. Mereka diperintahkan untuk menyembelih seekor sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan belum digunakan untuk mengairi tanaman. Sapi betina tersebut sehat dan tidak memiliki cacat. Kulit hewan itu juga tidak ada belangnya, yaitu tidak ada warna lain selain warna asli pada kulitnya. Setelah dijelaskan dengan sedetail mungkin, barulah mereka menganggap bahwa telah jelas sapi betina yang dimaksud.

Konon, mereka hanya menemukan sapi betina itu pada seorang laki-laki dari kalangan mereka. Orang tersebut sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Mereka ingin meminta sapi betina itu, namun orang itu tak mau memberikannya. Lalu, mereka mencoba membelinya dengan harga emas seberat sapi betina itu, namun orang itu tetap menolak. Akhirnya, mereka membeli sapi betina itu dengan harga emas seberat sepuluh kali berat sapi betina itu. Orang itu pun mau menjualnya.

Setelah mendapatkan sapi betina itu, Nabi Musa memerintahkan mereka untuk menyembelihnya. Tapi mereka ragu-ragu untuk melakukannya dan hampir saja tidak dilakukan. Setelah disembelih, Nabi Musa menyampaikan perintah Allah SWT kepada mereka untuk memukul jasad orang yang terbunuh itu dengan suatu bagian dari sapi betina itu. Ada yang mengatakan dengan bagian lidahnya, atau daging paha, atau tulang yang tersambung dengan tulang rawan, atau sekerat daging yang berada di antara kedua pundak.

Surat Al-Baqarah ayat 68-73:

قَالُواْ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَۚ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٞ لَّا فَارِضٞ وَلَا بِكۡرٌ عَوَانُۢ بَيۡنَ ذَٰلِكَۖ فَٱفۡعَلُواْ مَا تُؤۡمَرُونَ  ٦٨ قَالُواْ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا لَوۡنُهَاۚ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٞ صَفۡرَآءُ فَاقِعٞ لَّوۡنُهَا تَسُرُّ ٱلنَّٰظِرِينَ  ٦٩ قَالُواْ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَ إِنَّ ٱلۡبَقَرَ تَشَٰبَهَ عَلَيۡنَا وَإِنَّآ إِن شَآءَ ٱللَّهُ لَمُهۡتَدُونَ  ٧٠ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٞ لَّا ذَلُولٞ تُثِيرُ ٱلۡأَرۡضَ وَلَا تَسۡقِي ٱلۡحَرۡثَ مُسَلَّمَةٞ لَّا شِيَةَ فِيهَاۚ قَالُواْ ٱلۡـَٰٔنَ جِئۡتَ بِٱلۡحَقِّۚ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُواْ يَفۡعَلُونَ  ٧١ وَإِذۡ قَتَلۡتُمۡ نَفۡسٗا فَٱدَّٰرَٰٔتُمۡ فِيهَاۖ وَٱللَّهُ مُخۡرِجٞ مَّا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ  ٧٢ فَقُلۡنَا ٱضۡرِبُوهُ بِبَعۡضِهَاۚ كَذَٰلِكَ يُحۡيِ ٱللَّهُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَيُرِيكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ  ٧٣

68.  Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".
69.  Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya".
70.  Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)".
71.  Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya". Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.
72.  Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
73.  Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti.

Setelah jasad itu dipukul, Allah SWT menghidupkan kembali orang yang terbunuh itu. Ia bangkit dengan darah yang masih mengalir. Nabi Musa bertanya kepadanya, “Siapa yang membunuhmu?” Ia menjawab, “Yang membunuhku adalah keponakanku sendiri.” Kemudian ia kembali menjadi mayat seperti semula.

Surat Luqman ayat 28:

مَّا خَلۡقُكُمۡ وَلَا بَعۡثُكُمۡ إِلَّا كَنَفۡسٖ وَٰحِدَةٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ  ٢٨

28.  Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts