Dalam pekerjaan dinding pada
bangunan masjid, ada yang dipasang secara penuh mengelilingi bangunan dan ada
yang hanya menutupi sebagian saja, contohnya pada tempat wudhu dan tempat
parkir hanya ditutupi depannya saja. Pada artikel ini akan dibahas bahan-bahan
untuk membuat dinding dan cara pengerjaannya sesuai desain masjid Syahadat,
bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Pekerjaan membuat
dinding di sini difokuskan kepada pekerjaan awal setelah selesai pekerjaan
struktur dasar (misalnya pondasi) berupa pemasangan bata, batako, atau bata
ringan.
Bata Merah dan penggunaannya
Bahan yang umum digunakan untuk
dinding bangunan, termasuk masjid, adalah bata merah. Batu bata adalah bahan bangunan yang terbuat dari
adukan tanah liat (dengan atau tanpa bahan campuran lain) yang dicetak, lalu dibakar
dengan suhu tinggi. Tidak semua tanah liat dapat digunakan sebagai bahan untuk
bata merah. Hanya tanah liat tertentu dengan kandungan pasir yang cukup. Proses
pembuatan bata merah ini biasanya dilakukan secara manual, sehingga ukurannya
tidak benar-benar sama, tergantung pembuatnya. Produksi bata merah umumnya dilakukan
oleh warga lokal dengan jumlah produksi terbatas, karena jumlah pegawai juga
sedikit. Umumnya usaha ini berupa usaha kecil dan menengah dengan ruang lingkup
distribusi yang tidak luas, biasanya hanya satu kecamatan/distrik.
Bata merah biasanya dijual dengan
ukuran tebal 3 – 5 cm, lebar 7 – 11 cm, panjang 17 – 22 cm, dan berat 3 kg per
buah (tergantung produsen dan daerah asal pembuatan bata). Bata merah memiliki
beberapa kelebihan, yaitu kedap air sehingga jarang terjadi rembesan air pada
tembok karena air hujan, relatif jarang terjadi keretakan, lebih kuat daripada
kebanyakan bahan dinding lain, tahan lama, dan penggunaan rangka beton pengaku
lebih luas, yaitu 9 – 12 m2. Kekurangan bata merah adalah
pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan batako atau bahan
dinding lainnya serta biaya yang dibutuhkan lebih tinggi, karena membutuhkan
bata merah dalam jumlah banyak untuk menyelesaikan suatu dinding sedangkan
harga per buahnya cukup mahal.
Batako semen
Batako adalah batu cetak yang tidak
dibakar. Batako yang biasa saya kenal adalah batako semen PC. Batako semen PC
dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Batako semen memiliki
beragam ukuran dan model. Umumnya batako semen memiliki dua atau tiga lubang di
salah satu sisinya untuk diisi oleh adukan pengikat. Nama lain dari batako
semen adalah batako pres yang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pres
mesin dan pres tangan. Secara kasat mata, perbedaan batako pres mesin dan
tangan dapat diketahui dari kepadatan permukaan batakonya.
Di pasaran, ukuran batako semen yang
dapat ditemukan memiliki panjang 36 - 40 cm, tebal 8 – 10 cm, dan tinggi 18 –
20 cm. Batako semen PC memiliki beberapa kelebihan, yaitu kedap air (sehingga
kemungkinan terjadinya rembesan air sangat kecil), pemasangan lebih cepat
(tidak memerlukan banyak waktu), dan penggunaan rangka beton pengaku lebih
luas, yaitu 9 – 12 m2. Kekurangan batako semen adalah mudah terjadi
retak rambut pada dinding, serta mudah dilubangi karena terdapat rongga pada bagian
sisi dalamnya.
Ada juga batako jenis lain yaitu
batako putih yang terbuat dari campuran tras, batu kapur, dan air, sehingga
juga dapat disebut batu cetak kapur tras. Tras adalah jenis tanah yang berasal
dari pelapukan batu-batu yang berasal dari gunung berapi, ada yang berwarna
putih dan ada yang berwarna putih kecoklatan.
Bata ringan
Bata ringan (atau hebel yang sebenarnya
merupakan merek dagang yang diproduksi Josef Hebel) cukup ringan dibawa, halus,
dan memiliki tingkat kerataan yang baik sehingga bisa langsung diberi aci tanpa
harus diplester terlebih dahulu. Bahan untuk acian biasanya menggunakan semen
instan. Semen ini berbahan dasar pasir silika, semen, filler, dan zat adiktif.
Penggunaannya hanya dicampur dengan air, namun juga dapat menggunakan bahan
seperti pemasangan batako. Bata ringan memiliki ukuran 60 x 20 cm dengan
ketebalan 8 – 10 cm. Namun ada juga yang membuatnya dengan ukuran lebih besar
sehingga lebih berat saat dibawa namun lebih cepat saat pemasangan.
Bata ringan memiliki beberapa
kelebihan, yaitu kedap air sehingga kemungkinan terjadinya rembesan air sangat
kecil, waktu pemasangan lebih sedikit, lebih ringan, tahan api sehingga dapat
mencegah terjadinya kebakaran, mempunyai kekedapan suara yang baik, dan
penggunaan rangka beton pengaku adalah 9 – 12 m2. Kekurangannya
adalah harga relatif lebih mahal, cukup jarang ditemukan, dan tidak semua
pekerja bangunan pernah memasang bata jenis ini.
Untuk menutup permukaan bata merah,
batako, atau bata ringan pada dinding biasanya dilakukan finishing dengan
diplester. Bahan plester adalah campuran dari semen, pasir, dan air. Lalu
dihaluskan lagi dengan acian.
Dari semua bahan tersebut, saya
lebih suka menggunakan bata merah sebagai bahan dinding masjid Syahadat, terutama
pada bagian bangunan utama. Bata merah memang kuat dan sering digunakan sejak
dahulu, karena penggunaan bata merah yang banyak, rapatnya susunan bata merah
di dinding, serta pemasangannya yang berselang-seling membuat saya yakin bahwa
dinding bangunan dapat kuat dan tahan lama dan tahan rembesan air sehingga
tampilan masjid juga dapat terjaga. Waktu pemasangan yang lama bukanlah masalah
bagi saya, karena yang terpenting dalam hal ini adalah kekuatan.
Sedangkan saya tidak begitu suka
dengan pemakaian batako atau bata ringan sebagai bahan dinding. Bagi saya,
rongga pada batako semen menunjukkan kesan tidak kuat dan mudah rapuh.
Sedangkan untuk bata ringan masih banyak pekerja bangunan yang belum
berpengalaman dalam pemasangan bata jenis ini. Namun, mungkin saya dapat
menggunakan kedua bahan tersebut untuk dinding tempat parkir.
Demikian artikel dari saya ini.
Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray
(Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Susanta,
Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar
Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)
·
https://www.klopmart.com/article-57-kenali-bata-ringan.html
No comments:
Post a Comment