Pengecatan
pada masjid dilakukan untuk memberi warna tertentu, menampilkan keindahan, dan
identitas dari masjid. Saya memberi warna yang sesuai untuk desain masjid
Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya),
untuk memberikan kesan Islami. Maka saya menggunakan warna hijau dan kuning
pada desain masjid Syahadat. Kedua warna ini adalah warna yang biasa ditemukan
dalam simbol-simbol Islam, misalnya kaligrafi. Warna hijau digunakan untuk
kesan gelap dan warna kuning digunakan untuk kesan cerah. Warna hijau
melambangkan kesuburan, tumbuhan,
kehidupan, atau alami. Sedangkan warna
kuning melambangkan cahaya atau cerah. Sebenarnya saya juga suka warna lain
untuk masjid, yaitu warna biru dan putih. Biru melambangkan air dan ketenangan,
sedangkan putih artinya suci. Namun saya hanya menggunakan warna hijau dan
kuning saja pada desain masjid Syahadat agar lebih sederhana namun jelas.
Pengecatan
dapat dilakukan pada berbagai material dinding, misalnya dinding kayu, bata,
batu tempel, maupun besi. Di era industri masa kini, dapat ditemukan berbagai
merek dan jenis cat. Beragam cat ini bisa dikelompokkan berdasarkan jenis dan
kegunaannya, yaitu cat dasar, cat finishing, dan cat transparan.
1.
Cat
dasar (meni dan zinc cromat)
Untuk penggunaan pada kayu, cat
dasar yang biasa digunakan adalah cat meni. Cat meni digunakan untuk mengisi
pori-pori kayu sehingga bisa menghemat penggunaan cat finishing. Cat meni
biasanya tampak berwarna merah. Pada dasarnya, saat pengecatan menggunakan cat
finishing pada kayu yang sudah diberi cat meni, maka sebenarnya yang dilakukan
adalah mengecat lapisan meni. Untuk mengekspos urat kayu yang akan dipelitur,
maka tidak perlu menggunakan cat meni terlebih dahulu.
Untuk penggunaan pada besi, cat
dasar yang digunakan adalah zinc cromat. Cat ini berbeda penggunaannya dengan
cat meni, karena bukan untuk mengisi pori-pori, tetapi digunakan agar besi
menjadi tahan karat sehingga lebih awet.
Hal terpenting yang harus
diperhatikan sebelum dilakukan pengecatan dasar pada tembok adalah pekerjaan
plamur atau filler, yaitu mengisi lubang karena bekas paku, sambungan kayu,
finishing yang kurang rapi, atau sambungan antarmaterial dinding dari lembaran
seperti gypsum. Jenis plamur atau filler bisa bermacam sesuai dengan bahan yang
akan diplamur, baik itu tembok, besi, gypsum, kayu, maupun lainnya. Plamur
untuk tembok atau kayu bisa dibuat dengan mencampurkan lem kayu dan semen
putih. Setiap kilogram plamur tembok bisa dipakai untuk 4 – 6 meter persegi
permukaan tembok. Untuk penggunaan plamur pada kayu, penggunaannya tidak
berdasarkan luas permukaan kayu, namun berdasarkan jumlah dan ukuran lubang atau
retakan kayu dan jenis permukaan kayu.
Pemberian plamur yang baik akan
menghilangkan sambungan atau lubang yang terlihat sehingga permukaannya menjadi
rata, seolah-olah tidak ada garis sambungan, retakan, atau lubang setelah cat
finishing. Ini adalah hal yang penting diperhatikan agar dinding bangunan
terlihat rapi, termasuk untuk desain masjid Syahadat ini.
Jika saya hendak membangun masjid,
terutama pada desain masjid Syahadat ini, saya akan menggunakan cat meni pada
pintu, bingkai jendela, kusen, dan ornamen kayu lainnya. Bagian-bagian bangunan
ini adalah yang ada pada bangunan induk, kantor pengurus masjid, dan menara
masjid, karena nanti akan diberi warna hijau. Sedangkan cat dasar untuk besi
dapat digunakan untuk ornamen-ornamen yang terbuat dari besi. Untuk warna
finishingnya, dapat sesuai kebutuhan.
2.
Cat
finishing
Cat Tembok
Cat Kayu dan Besi
Berdasarkan peruntukannya, cat
finisihing untuk kayu atau tembok dibagi menjadi tiga macam, yaitu cat
interior, cat eksterior, dan cat dekoratif. Berdasarkan bahan dasarnya, cat
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cat berbahan dasar air (water based)
dan cat berbahan dasar minyak (solvent based). Kedua jenis cat ini bisa
digunakan untuk interior, eksterior, dan dekoratif, tetapi hasilnya berbeda.
Untuk bagian luar bangunan yang memerlukan ketahanan yang lama dan harus tahan
cuaca, maka digunakan cat eksterior water shield. Untuk bagian dalam bangunan,
cukup menggunakan cat biasa saja, karena harganya lebih murah. Untuk satu
kilogram cat tembok, daya sebarnya mencapai 10 – 12 meter persegi untuk dua
kali pengecatan.
Cat finishing untuk kayu atau besi
sering disebut cat minyak (cat solid). Cat minyak untuk warna-warna yang gelap
memang mudah digunakan karena cukup mengecat sebanyak dua kali untuk memperoleh
warna yang baik dan merata. Namun, untuk warna-warna yang lebih terang
membutuhkan 3 – 4 kali pengecatan. Satu kilogram cat minyak bisa digunakan
untuk 4 – 5 meter persegi luas bidang pengecatan dengan kuas. Untuk cat
semprot, maka luas penyebarannya semakin sedikit.
Cat berbahan dasar air menggunakan
pengencer air, sedangkan cat berbahan dasar minyak menggunakan cat pengencer
tinner, walau ada juga yang menggunakan minyak tanah sebagai pengencer dan
hasilnya memang tidak sebagus dengan tinner, karena mudah meluber. Sedangkan
cat dekoratif tidak memerlukan pengencer tertentu.
Contoh penggunaan cat tembok
Contoh penggunaan cat kayu dan besi
Saya akan menggunakan cat tembok
berwarna kuning untuk pengecatan dinding bangunan induk masjid Syahadat, menara
Syahadat, dan fasilitas penunjang lainnya. Untuk cat eksterior, saya akan
memilih cat yang tahan cuaca agar keindahannya tahan lama, terlebih untuk iklim
tropis di Indonesia yang selalu terkena sinar matahari dan juga terjadi musim
hujan. Jika memakai cat biasa, maka akan mudah timbul noda-noda hitam pada
tembok bangunan bagian luar. Untuk cat interior masjid, cukup memakai cat biasa
dan memang jarang ada masalah. Cat kayu dan besi dapat digunakan pada
bagian-bagian bangunan yang berbahan kayu seperti pintu, jendela, dan kusen.
Saya memilih warna hijau untuk bagian-bagian tersebut. Ornamen-ornamen yang
terbuat dari besi juga dapat dilapisi dengan cat minyak.
3.
Cat
transparan
Pada finishing akhir permukaan kayu untuk meubel, kayu, pintu, atau
permukaan kayu yang memperlihatkan tekstur atau serat kayunya, dapat digunakan
plitur, pernis, atau cat transparan lainnya. Dalam penggunaannya, satu liter
cat transparan bisa digunakan untuk 4 – 5 meter persegi luas bidang permukaan.
Cat pelitur dapat menimbulkan warna kekuningan pada kayu, namun seratnya tetap
terlihat. Sedangkan pernis membuat warna kayu lebih mengkilap secara kuat. Saya
akan menggunakan cat transparan untuk hiasan kayu yang menempel pada tiang
dalam ruang sholat, mimbar kayu, dan objek-objek berbahan kayu lainnya selain
pintu dan jendela. Karena pintu dan jendela sudah diberi cat finishing berupa
cat kayu dan besi, maka tidak dapat diberi cat transparan, karena sia-sia saja. Sedangkan
saya ingin memperlihatkan serat-serat kayu pada hiasan kayu dan mimbar kayu,
agar terlihat kesan alami, mengkilap, dan adanya keindahan dari alam.
Contoh hasil penggunaan cat transparan
Demikian artikel dari saya ini.
Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray
(Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Susanta,
Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar
Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)
No comments:
Post a Comment