Desain Masjid Syahadat di maket
Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) memiliki sebuah desain menara masjid di
sampingnya yang memiliki tujuh lantai. Menara ini juga dinamakan menara
Syahadat, karena di menara ini terdapat lafadz Allah dan Muhammad di atas
lantai ketujuh. Sedangkan dua kalimat Syahadat berisi pengakuan keimanan bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dua kalimat inilah
sebagai syarat seseorang yang tadinya non-muslim untuk masuk agama Islam
(Muallaf). Menara masjid Syahadat memiliki fungsi sebagaimana masjid-masjid
lainnya yang memiliki menara di zaman sekarang, yaitu tempat pengeras suara
adzan. Menara didesain agar dapat dikunjungi orang-orang dan dapat naik hingga
lantai ketujuh sebagai tempat observasi. Di lantai teratas terdapat lima buah
jam untuk menunjukkan waktu sholat wajib.
Desain menara Syahadat memiliki
makna tentang peristiwa Isra’ Mi’raj, yang di Indonesia diperingati pada
tanggal 27 Rajab tahun Hijriah. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa penting
yang dialami Nabi Muhammad yang harus diketahui oleh umat Islam. Pada peristiwa
inilah Nabi Muhammad menerima perintah bagi umat Islam untuk melaksanakan
sholat wajib dari Allah SWT. Umat Islam harus tahu bagaimana sejarah mengenai
Isra’ Mi’raj, setidaknya pada garis besarnya. Maka di menara Syahadat akan
dijelaskan bagaimana sejarah Isra’ Mi’raj dari sumber-sumber riwayat yang
shahih sebagai pelajaran bagi umat Islam. Pada menara ini, peristiwa yang
dibahas dikhususkan pada peristiwa Mi’raj (dinaikkan) yang dialami Nabi Muhammad
dari Baitul Maqdis hingga Sidratul Muntaha.
Makna yang terlihat tentang
peristiwa Mi’raj dari menara Syahadat adalah adanya tujuh lantai yang menandakan
tujuh langit. Nabi Muhammad dibawa oleh malaikat Jibril dari Baitul Maqdis
menuju ke langit dengan mengendarai Buraq. Satu demi satu langit beliau lewati,
dan setiap kali melwati sebuah langit, beliau menemui para Nabi. Di langit
pertama, Nabi Muhammad menemui Nabi Adam. Beliau juga diperlihatkan tentang
keadaan neraka oleh malaikat penjaga Neraka. Kemudian Nabi Muhammad naik ke
langit kedua. Beliau menjumpai Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya. Saat beliau
di langit ketiga, beliau menjumpai Nabi Yusuf. Lalu beliau menjumpai Nabi Idris
di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan
Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Beliau juga dibawa Malaikat Jibril untuk masuk
ke dalam surga.
Makna lafadz Allah dan Muhammad di
atas lantai tujuh adalah tentang Nabi Muhammad yang menemui Allah di langit
ketujuh, tepatnya Sidratul Muntaha. Lafadz Allah berada di posisi tertinggi
daripada lafadz Muhammad, hal ini jelas bermakna bahwa Allah adalah Tuhan Sang
Pencipta yang Maha Tinggi, sedangkan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya. Awalnya,
Allah mewajibkan sholat lima puluh kali dalam sehari kepada Nabi Muhammad dan
umat Islam, bukan sholat lima kali. Lalu Nabi Muhammad keluar dari tempat Tuhan
dan melewati Nabi Musa. Nabi Musa bertanya kepada beliau, “Berapa kali Allah
mewajibkan sholat kepadamu?”, Nabi Muhammad menjawab, “Lima puluh kali dalam
sehari”. Nabi Musa berkata, “Sesungguhnya sholat itu berat dan umatmu itu
lemah. Kembalilah kepada Tuhan-Mu dan mohonlah agar dia meringankan sholat
bagimu dan bagi umatmu”.
Lalu Nabi Muhammad kembali kepada
Tuhan dan memohon agar meringankan jumlah sholat. Setelah itu beliau kembali
dan menemui Nabi Musa. Nabi Musa masih berkata kepada beliau seperti
sebelumnya. Lalu Nabi Muhammad kembali lagi kepada Tuhan untuk meminta
keringanan jumlah sholat. Hal itu terus berlangsung berulang kali hingga Allah
menetapkan sholat lima waktu bagi umat Islam dalam sehari. Lalu Nabi Muhammad menemui Nabi Musa
lagi yang berkata seperti sebelumnya. Nabi Muhammad berkata, “Aku telah kembali
menghadap Tuhanku dan memohon hingga aku merasa malu kepada-Nya. Aku tidak akan
melakukan permintaan ini”.
Makna bentuk segi lima pada menara
Syahadat adalah sholat lima waktu. Jam menara pada tiap-tiap sisi menara berada
di lantai teratas dan berukuran besar agar dapat dilihat dari jarak yang cukup
jauh. Orang-orang yang hendak mengerjakan sholat di masjid Syahadat dari tempat
yang cukup jauh dapat menghitung waktu yang diperlukan agar sampai ke masjid. Dengan
adanya lafadz Allah dan Muhammad, mereka semakin ingat tentang kewajibannya
untuk beribadah kepada Allah, serta ingat dengan sejarah Isra’ Mi’raj. Dan tentunya
setiap orang memiliki jadwal kegiatan sendiri-sendiri yang diatur dengan waktu,
sehingga jam menara juga membantu seseorang agar dapat melakukan aktivitasnya
tepat waktu.
Desain Menara Syahadat adalah sebuah
tempat yang dapat memberi pelajaran dan menambah wawasan para pengunjung, terutama
Isra’ Mi’raj. Maka pada lantai pertama menara Syahadat, akan terdapat informasi
tentang peristiwa Isra’, yaitu perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Baitul
Maqdis, dan informasi tentang peristiwa yang dialami Nabi Muhammad pada langit
pertama, seperti ketika menemui Nabi Adam. Begitu juga seterusnya pada setiap
lantai akan terdapat informasi tentang kejadian yang dialami Nabi Muhammad pada
tiap-tiap langit hingga langit ketujuh. Nabi-nabi yang wajib diimani berjumlah
25 orang, termasuk Nabi Muhammad. Maka setiap lantai menara juga akan terdapat
penjelasan mengenai biografi para 25 Nabi, terutama yang berhubungan dengan
Nabi yang ditemui Nabi Muhammad di setiap langit. Dan Nabi-nabi yang disebutkan
dalam Al Qur’an juga akan diinformasikan di dalam menara. Hal ini penting untuk
menambah wawasan umat. Untuk dapat naik ke lantai berikutnya, akan disediakan
tangga yang didesain senyaman mungkin dan pengunjung dapat membaca informasi
dengan baik.
Semoga desain menara dari Masjid
Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya)
dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Mubarakfuri,
Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah.
Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay..
·
Abu
Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri. Sirah
Nabawiyah Ibnu Hisyam. 2000. Jakarta Timur: Darul Falah.
No comments:
Post a Comment