Danau
adalah salah satu bentuk perairan darat yang sering ditemui. Secara sederhana,
danau dapat diartikan sebagai cekungan pada permukaan Bumi yang biasanya
berbentuk mangkuk yang terisi oleh kumpulan air (umumnya air tawar) secara
alamiah dalam jumlah relatif besar. Sebagian besar sumber air yang mengisi dan
memberikan suplai air pada danau berasal dari air hujan dan aliran sungai yang
bermuara ke danau tersebut. Mata air dan air tanah juga dapat mengisi danau. Dalam
hal demikian umumnya danau bersifat permanen, artinya tetap berisi air
sepanjang tahun. Sebaliknya, jika sumber air pengisi danau hanya satu macam
saja seperti dari air hujan, maka umumnya danau tersebut bersifat temporer atau
periodik. Jadi, danau itu dapat kering pada waktu-waktu tertentu.
Berdasarkan
macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a.
Danau air asin. Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah
semiarid atau arid (gersang), di mana terjadi penguapan yang sangat kuat dan
tidak memiliki aliran keluaran. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka
tersisa lapisan garam di dasar danau tersebut. Danau-danau yang bersifat
temporer banyak terdapat di daerah arid yang memiliki kadar garam tinggi.
Contoh danau air asin adalah Great Salt Lake di Amerika dan Laut Mati di
Yordania.
Great
Salt Lake
Sumber
Objek: https://www.youtube.com/watch?v=pIJvh8GiyKc
b.
Danau air tawar. Danau ini terutama berada di daerah humid (basah)
yang memiliki curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari
curah hujan dan selalu mengalirkan airnya ke laut. Jadi danau ini merupakan
danau terbuka. Hampir semua danau din Indonesia adalah danau air tawar.
Menurut
proses terbentuknya, danau dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai
berikut.
a.
Danau Tektonik, yaitu danau yang terbentuk dari adanya proses
tektonik yang menyebabkan dislokasi lapisan batuan, seperti lipatan dan
patahan. Pada bagian permukaan Bumi yang mengalami penurunan terisi oleh air
dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air) sehingga terbentuk danau.
Contoh danau tektonik yang berada di Indonesia adalah Danau Poso, Singkarak,
Tempe, dan Tondano. Contoh Danau tektonik di luar Indonesia adalah Danau
Tanganyika di Afrika Timur.
b.
Danau Vulkanik, yaitu jenis danau yang berada pada bekas lubang kepundan
(kawah) sebuah gunung berapi, jadi danau ini terbentuk karena aktivitas
vulkanis. Pada bekas suatu letusan gunung berapi akan timbul suatu cekungan
yang disebut depresi vulkanis. Kalau dasar cekungan tersebut tertutup oleh
material vulkan yang kedap air, air hujan yang jatuh akan tertampung dan
membentuk danau vulkanik. Bentuk dan luas danau vulkanik dipengaruhi oleh jenis
proses vulkanis yang membentuknya. Tipe gunung api maar akan terbentuk danau
maar. Pada gunung api yang letusannya kaldera, akan terbentuk danau kaldera
yang luas. Contoh danau vulkanik adalah Danau Kelimutu, Kerinci, Rinjani,
Telaga Warna, dan Danau Batur.
c.
Danau Tekto-Vulkanik, yaitu jenis danau yang terbentuk akibat
gabungan proses tektonik dan vulkanik, misalnya Danau Toba.
Danau Toba
Sumber Objek: https://www.youtube.com/watch?v=-UNn0YKpdoU
d.
Danau Karst (Dolina), yaitu danau yang dapat dijumpai pada wilayah
berbatu gamping/karst sebagai hasil dari pelarutan batu kapur yang membentuk
cekungan-cekungan yang terisi air. Umumnya berupa danau kecil yang bersifat
temporer. Jika di dasar dan tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang
merupakan bahan kedap air, maka air hujan yang jatuh akan tertampung di dolina
dan tidak dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terbentuk danau dolina.
Danau dolina juga dapat terjadi karena adanya air yang tinggi di dalam tanah
kapur. Sebenarnya batuan gamping tidak tembus air, namun karena memiliki
celah-celah yang teratur maka air hujan yang jatuh tetap masuk dan meresap ke
bawah. Jika lapisan tanah di bawah lapisan gamping merupakan lapisan kedap air
dan curah hujan di daerah tersebut besar, maka air yang yang tersimpan di
lapisan gamping sudah cukup tinggi sehingga bagian bawah dolina dapat berada di
dalam permukaan air karst tersebut.
e.
Danau Glasial, yaitu jenis danau yang terbentuk akibat erosi oleh
gletser. Jenis danau glasial banyak ditemukan di wilayah sekitar kawasan iklim
kutub. Setelah zaman es berakhir, daerah-daerah yang dulunya dilalui gletser
menjadi kering dan terisi oleh air. Jika lembah yang telah berisi air tersebut
tidak berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contoh danau
glasial adalah Danau Michigan, Danau Superior, dan Danau Ontario yang berada di
antara Kanada dan Amerika Serikat.
Danau Superior dari atas
Sumber Objek: https://www.youtube.com/watch?v=Ekgic7aHc50
f.
Cirques yaitu danau yang airnya berasal dari pencairan es. Cirques
dapat ditemukan di wilayah pegunungan tinggi yang sebagian tubuhnya tertutup
massa es.
Danau Cirques di Taman Nasional
Callaghan, Kanada
Sumber Objek: https://www.youtube.com/watch?v=5fN9Iu3aclM
g.
Danau Terbendung, dapat terbentuk ketika bahan-bahan seperti
runtuhan gunung atau aliran lava yang membendung lembah sungai, sehingga aliran
airnya akan tertahan dan akhirnya membentuk danau. Di sini juga temasuk danau buatan
yang disebut Bendungan/Waduk, misalnya Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa
Tengah dan Waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
Waduk
Gajah Mungkur
Sumber
Objek: https://www.youtube.com/watch?v=7mKodBqJkl4
h.
Danau karena erosi sungai, misalnya danau tapal kuda.
Proses terbentuknya danau tapal kuda
Sumber Objek: https://www.youtube.com/watch?v=4qKS_Nk7UmY
Persembahan dari
(Benteng Terpadu Raya)
Referensi:
·
Wardiyatmoko,
K. 2004. Geografi SMA Jilid 1 untuk Kelas
X Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. Jakarta: Erlangga.
·
Utoyo,
Bambang. 2009. Geografi 1 Membuka
Cakrawala Dunia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·
Soegimo,
Dibyo dan Ruswanto. 2009. Geografi: untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·
Rahayu,
Saptanti dkk. 2009. Nuansa Geografi 1:
untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
No comments:
Post a Comment