Ruang penunjang pada masjid memang
berbeda dengan ruang inti. Ruang inti adalah hal yang harus ada pada sebuah
masjid, seperti ruang sholat, tempat wudhu, dan jika diperlukan terdapat teras
atau serambi. Sedangkan keberadaan ruang penunjang umumnya disesuaikan dengan
kategori dan daya tampung masjid. Untuk mushola, biasanya ruang penunjang tidak
banyak dan kurang lengkap. Jika ada ruang penunjang berupa perpustakaan atau
gudang, biasanya hanya dibuat dengan ukuran secukupnya. Untuk desain Masjid
Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) yang
dibuat untuk ukuran masjid besar dan merupakan bagian dari kompleks bangunan yang strategis, ruang-ruang
penunjang sangat dibutuhkan karena dapat mendukung optimalisasi penggunaan
bangunan masjid.
Berikut ini adalah ruang-ruang
penunjang yang didesain untuk model masjid Syahadat.
Selain sebagai tempat beribadah,
masjid Syahadat memiliki kegunaan lain yang lebih umum untuk membangun
kehidupan masyarakat Islam, yaitu sebagai ruang pertemuan untuk melakukan
diskusi dan musyawarah. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW yang mendirikan masjid
Nabawi di dekat tempat tinggal beliau, masjid digunakan untuk kepentingan
pendidikan, sosial, politik, bahkan militer. Berbagai bidang yang dibahas pada
masa kini harus sesuai dengan perkembangan zaman dan isu-isu yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa dan negara, ataupun isu global. Tentunya pertemuan atau
musyawarah yang dilakukan demi kepentingan umat dan merupakan hal yang benar
yang diridhai Allah SWT. Masjid Syahadat memiliki serambi pada bagian belakang
masjid yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan. Dengan ruang semi terbuka,
aliran udara akan lebih lancar sehingga suasana lebih sejuk dalam kondisi iklim
tropis Indonesia. Pada bangunan memanjang di sebelah samping masjid Syahadat
juga terdapat ruang pertemuan, terutama bagi pengurus masjid.
Fungsi yang menonjol dari sebuah
masjid adalah fungsi pendidikan. Majelis-majelis yang merupakan sarana kaum
muslim belajar agama diadakan di masjid-masjid, begitu juga untuk masjid
Syahadat. Wahyu yang diterima Nabi Muhammad ketika berada di Madinah juga saat
berada di masjid. Di masjid, Nabi Muhammad menerangkan hukum-hukum Islam. Hal
ini dapat membuktikan bahwa fungsi masjid sebagai tempat mengajar dan
mempelajari agama bagi umat Islam. Kemudian, masjid telah digunakan oleh para
ulama untuk menyebarkan agama Islam. Hal terus berlangsung hingga masa kini.
Terdapat sekumpulan muslim yang belajar ilmu agama dan mengaji di masjid dengan
mendengarkan ceramah dari para ulama. Alangkah baiknya jika hal tersebut
dilakukan dengan penuh keseriusan dan hanya mengharap ridho Allah, terutama
bagi para muslim yang belajar.
Saya berharap bahwa di dalam masjid Syahadat
dapat disediakan rak buku sebagai perpustakaan yang berisi buku-buku tentang
ilmu agama dan ilmu-ilmu duniawi yang sesuai ajaran Islam. Rak-rak tersebut
dapat diletakkan di dalam ruang sholat bagian belakang atau serambi. Saya juga
berniat membuat ruang perpustakaan di dalam menara masjid Syahadat. Buku-buku
tersebut boleh dibaca oleh para pengunjung. Saya suka jika buku-buku tersebut
ditata rapi dalam rak dan menjadi aturan yang diberlakukan bagi para
pengunjung, misalnya ada kelompok buku fikih, kelompok buku sejaran Islam,
kelompok buku akidah, dan sebagainya. Buku-buku ini hanya boleh dibaca di
masjid dan harus dikembalikan untuk dibaca pengunjung lain. Jika memungkinkan,
akan dibuat kelompok penjaga perpustakaan yang juga bertugas untuk memberikan
pengajaran dalam majelis-majelis atau organisasi muslim.
Kantor kepengurusan di sisi kanan |
Seiring kemajuan zaman dan jumlah
populasi yang semakin banyak, masjid bukanlah hanya sekadar tempat beribadah,
namun juga sebagai sarana kegiatan sosial kemasyarakatan. Karena tingkat
pelayanan tiap-tiap masjid dapat berbeda-beda, sebuah masjid dapat melayani
masyarakat dari daerah lain, bukan hanya masyarakat sekitar. Begitu juga dengan
masjid Syahadat yang jika telah dibangun tentu memiliki ruang lingkup wilayah
yang cukup luas. Dengan demikian, diperlukan kepengurusan untuk mengelola
masjid Syahadat. Umumnya pengurus masjid disebut takmir. Takmir adalah
organisasi yang akan mengatur dan mengurus rumah tangga dari masjid Syahadat.
Mereka mengatur hal-hal mengenai pelaksanaan ibadah seperti jadwal sholat lima
waktu, pengaturan waktu sholat Jum’at, puasa, sholat tarawih, pengelolaan
keuangan masjid, pemenuhan kebutuhan jamaah, dan sebagainya.
Untuk kelancaran pengelolaan masjid
Syahadat, kantor kepengurusan terdapat di samping masjid yang hanya berjarak
sangat dekat. Ruang kantor juga digunakan sebagai ruang pertemuan sehingga
pelaksanaan musyawarah dapat berjalan dengan nyaman. Karena manajemen
pengelolaan masjid adalah hal yang penting, keberadaan kantor kepengurusan
harus direncanakan dengan baik sejak awal pembangunan masjid atau sejak
perancangan. Keberadaan kantor yang baik dapat menghidupkan masjid sebagai
pusat kegiatan umat Islam. Maka hal ini dapat berpengaruh besar terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Di masjid Syahadat juga terdapat
gudang untuk menyimpan perlengkapan dan peralatan masjid, seperti karpet,
barang-barang inventaris masjid, alat kebersihan, dan lain-lain. Untuk
peralatan audio dan sound system dapat diletakkan di gudang masjid yang
terletak di sisi-sisi mihrab. Sedangkan peralatan lain yang mungkin dapat kotor
dapat diletakkan di dekat kantor kepengurusan.
Pada awal perkembangan Islam, menara
digunakan oleh muadzin untuk mengumandangkan azan. Karena itulah menara dibuat
lebih tinggi dari atap masjid, agar suara dapat menjangkau area yang lebih
luas. Karena kemajuan teknologi, menara masjid tidak digunakan lagi sebagai
tempat mengumandangkan azan, tapi digunakan untuk menempatkan pengeras suara,
termasuk hal yang ada pada desain masjid Syahadat. Keberadaan menara juga dapat
menjadi penunjuk lokasi masjid, terlebih desain menara Syahadat yang unik
karena terdapat lafadz Allah dan Muhammad serta jam besar yang diharapkan dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh.
Menara Syahadat juga dapat digunakan sebagai tempat observasi pada lantai
ketujuh (di atas jam).
Semoga desain Masjid Syahadat yang
merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat
memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Susanta,
Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar Swadaya.
(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)
No comments:
Post a Comment