Keberadaan furnitur dalam masjid
Syahadat merupakan kelengkapan tambahan yang dapat menunjang berbagai kegiatan
yang diadakan di dalam masjid. Selain memiliki fungsi tertentu, beberapa
kelengkapan lainnya dapat digunakan sebagai hiasan untuk memperindah tampilan
ruang masjid. Dengan adanya furnitur, ruangan masjid tidak tampak seperti
ruangan kosong yang membosankan, sehingga ruangan lebih berisi dan nyaman
dipandang. Berikut ini akan dijelaskan berbagai kelengkapan pad desain masjid
Syahadat, bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya).
Karpet/Sajadah Masjid Al Amin Karangturi, Bulurejo, Nguntoronadi,
Kabupaten Wonogiri
Karpet adalah hal yang diperlukan di
dalam ruangan sholat masjid. Karpet digunakan untuk melapisi lantai masjid
sebagai alas untuk sholat. Karpet yang melapisi lantai memberi manfaat agar
kaki para jemaah tidak kedinginan saat cuaca dingin sehingga kegiatan ibadah
tetap berlangsung khusyuk. Karpet membuat lantai terlihat lebih rapi dan
bersih, terlebih lantai yang berwarna putih atau cerah mudah sekali terlihat
kotor, sehingga keberadaan karpet yang berwarna dapat membuat lantai masjid
terlihat lebih indah. Warna karpet sebaiknya adalah hijau atau kuning. Karpet
yang juga dapat disebut sajadah sebaiknya memiliki motif yang lebih sederhana
agar tidak mengganggu pikiran jemaah saat sholat.
Rak kitab Masjid Al Amin Karangturi, Bulurejo, Nguntoronadi,
Kabupaten Wonogiri
Rak kitab adalah hal yang harus ada
dalam masjid yang digunakan sebagai tempat pendidikan agama. Memang membaca Al
Qur’an dapat dilakukan di mana saja, namun ada yang senang membaca dan mengkaji
Al Qur’an di dalam masjid, terlebih untuk para jemaah yang sedang bepergian.
Maka di dalam masjid Syahadat akan disediakan rak kitab Al Qur’an agar dibaca
para jemaah. Al Qur’an akan diletakkan lebih tinggi dari pinggang orang dewasa
yang berdiri agar tidak dimainkan oleh anak-anak yang mungkin belum paham
tentang bersuci. Rak kitab juga diletakkan di tempat yang terjangkau, mungkin di
sisi-sisi ruangan atau dekat tiang masjid untuk rak kecil. Umumnya dalam rak
kitab juga terdapat peminjaman perlengkapan sholat seperti mukena bagi
perempuan yang sebaiknya diletakkan di sebelah belakang masjid.
Mimbar dan Ornamen Mihrab
Mimbar adalah tempat bagi khatib
untuk menyampaikan khutbah pada saat sholat Jum’at atau sholat Id. Mimbar
terletak di depan jemaah, dapat di dalam mihrab atau bersebelahan dengan
mihrab. Agar khatib dapat menyampaikan khutbah dan berkomunikasi dengan jemaah,
mimbar pada masjid Syahadat akan dibuat lebih tinggi dari lantai. Podium untuk
berkhutbah dan kursi bagi khatib saat beristirahat sudah dapat menjadi satu
bagian, terutama yang terbuat dari kayu. Untuk desain masjid Syahadat akan
memakai mimbar kayu dengan ukiran yang sederhana namun tetap menampilkan
keindahan.
Pengeras suara dalam
Terlihat pengeras suara luar di atap masjid Al Amin
Seorang khatib harus menyampaikan
khutbah dengan suara keras agar mampu didengar para jemaah, terlebih untuk
masjid besar yang banyak orang. Agar khatib tidak berteriak, maka disediakan
perlengkapan pengeras suara. Sistem audio juga dihubungkan dengan pengeras
suara di luar masjid untuk memperluas jangkauan suara saat azan atau
pengumuman.
Contoh jam digital
Ibadah sholat sangat berkaitan erat
dengan waktu karena salah satu syarat ibadah sholat wajib adalah harus masuk
waktu sholat yang sesuai ketentuan. Oleh karena itu, jam harus dibutuhkan di
dalam masjid untuk mengetahui waktu dan kebutuhan pengaturan waktu sholat.
Selain itu, jam juga dapat digunakan sebagai hiasan sehingga ruangan masjid
Syahadat semakin indah. Di zaman modern, jam dinding tidak lagi berupa jam
analog, namun sudah terdapat jam digital yang tidak hanya menunjukkan waktu
jam, tetapi juga hari, tanggal, bahkan menampilkan jadwal sholat lima waktu
dengan tepat. Selain jam dinding, juga terdapat jam berupa lemari besar yang
dapat memperindah ruangan masjid.
Salah satu Beduk sebagai hiasan di Masjid Agung Jawa Tengah, Kota
Semarang
Beduk adalah sebuah alat yang
mengeluarkan bunyi ketika ditabuh. Bunyi beduk digunakan sebagai tanda masuknya
waktu sholat wajib. Maka beduk biasanya ditabuh untuk mengawali azan sebagai
panggilan sholat. Ini memang hal yang terjadi di Indonesia pada zaman dahulu,
meskipun penggunaannya sudah semakin jarang saat ini. Beduk hanya digunakan
sebagai aksesori saja dan memperkuat identitas masjid Indonesia. Bentuk beduk
biasanya berupa silinder yang terbuat dari kayu dengan bagian tengah yang
berongga. Ujung silinder ditutupi dengan kulit hewan (kerbau atau sapi) yang telah
dikeringkan. Kulit hewan dipasang sedemikian rupa sehingga dapat mengerluarkan
bunyi yang khas pada saat dipukul atau ditabuh menggunakan pemukul kayu.
Contoh Kaligrafi
Kaligrafi adalah salah satu seni
menulis tulisan (Arab) yang merupakan karya seni bernilai tinggi, sehingga
dapat digunakan sebagai hiasan yang semakin memperindah ruangan masjid. Kalimat
yang ditulis dalam kaligrafi umumnya berupa lafadz Allah, Muhammad, Asmaul
Husna, maupun penggalan ayat-ayat Al Qur’an. Oleh karena itu, penempatan
kaligrafi harus sesuai dengan kaidah-kaidah Islam yang berlaku, antara lain
diletakkan secara rapi dan pada tempat-tempat yang bersih.
Dalam perancangan masjid, seorang
arsitek atau pelaksana pembangunan masjid harus mengikuti kaidah-kaidah Islam
sebagai agama tauhid yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits. Salah satunya
adalah tidak memakai segala bentuk ornamen patung dan lukisan, baik manusia
maupun binatang. Beberapa pendapat menyarankan agar ornamen hias berada pada
bagian luar masjid saja, seperti pada dinding luar, menara, maupun kubah atau
atap masjid. Hal ini dilakukan agar keindahan masjid tampak dari luar,
sedangkan bagian dalam terlihat bersih, rapi, dan suci. Namun, biasanya banyak
yang memberikan ornamen pada interior masjid seperti mimbar, tiang, dan
dinding. Ornamen masjid biasanya berupa kaligrafi, ukiran, atau hiasan lainnya
dari cat. Ornamen dapat ditampilkan di dinding atau menjadi bagian dari
bangunan masjid, misalnya pada pintu, jendela, ventilasi udara, maupun mihrab.
Bentuk lengkungan, garis, maupun lingkaran dapat ditampilkan sebagai unsur
ornamen masjid.
Adanya hiasan pada masjid bukanlah
hal yang penting. Yang penting adalah bahwa masjid dapat digunakan sebagai
tempat beribadah, bermusyawarah, belajar, dan aktivitas lainnya. Masjid dapat
memberikan berbagai fasilitas demi kepentingan umat. Namun, hiasan dapat
menunjukkan identitas masjid dan membuat orang-orang bersemangat untuk pergi ke
masjid. Hiasan yang sesuai dengan ajaran agama, budaya, dan tidak terlalu
berlebihan adalah hal yang harus diperhatikan, begitu juga dengan desain masjid
Syahadat.
Semoga desain Masjid Syahadat yang
merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat
memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Susanta,
Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar
Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)
No comments:
Post a Comment