Perencanaan mengenai bangunan masjid
Syahadat yang merupakan bagian dari maket kompleks Betterpad-Ray (Benteng
Terpadu Raya) harus dijelaskan dalam bentuk gambar supaya dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam pembangunannya. Gagasan yang ada mengenai rancangan
masjid Syahadat dipaparkan secara rinci ke dalam kumpulan gambar. Gambar-gambar
yang perlu disiapkan antara lain adalah gambar denah bangunan, gambar tampak,
gambar potongan, serta gambar situasi pada lokasi masjid yang akan dibangun.
Selain itu, juga diperlukan gambar detail dan gambar jaringan listrik, saluran
air bersih dan kotor, dan gambar lainnya.
A.
Gambar
denah
Gambar denah adalah gambar yang menunjukkan tata ruang masjid
sesuai yang diharapkan oleh penggagas. Pada penggambarannya, seperti melihat masjid
tanpa atap yang dilihat dari atas sehingga dapat terlihat letak setiap ruang
serta posisi pintu dan jendela.
Gambar denah sebuah bangunan umumnya dibuat dengan skala 1 : 100.
Maksudnya setiap 1 cm pada gambar denah pada kertas mewakili ukuran 100 cm atau
1 meter pada bangunan aslinya. Keterangan pada gambar denah adalah nama
ruangan, posisi pintu dan jendela, dan ketinggian lantai ruangan.
Ketinggian lantai memang penting ditunjukkan untuk mengetahui
ukuran tinggi-rendah lantai yang diinginkan. Acuan dari ukuran ketinggian gambar
denah ditulis dengan tulisan ±0,00. Acuan ±0,00 umumnya ditulis pada gambar
ruang utama suatu bangunan. Ketinggian lantai pada ruang-ruang lainnya akan
mengacu pada lantai ruang utama tersebut. Tanda “+” (tambah) atau “-“ (kurang)
dipakai untuk menyatakan lantai yang lebih tinggi atau lebih rendah dari lantai
ruang acuan. Misalnya, ruang sholat utama dijadikan sebagai acuan ketinggian
lantai dengan terdapat tulisan ±0,00. Jika lantai tempat wudhu akan dibuat
lebih rendah 10 cm dari lantai ruang sholat, maka penulisan di gambarnya adalah
-0,10 (meter). Sedangkan jika suatu ruangan dibuat lebih tinggi 20 cm dari
lantai utama, maka gambar ruang tersebut diberi keterangan +0,20.
Selain gambar denah untuk keseluruhan bangunan masjid secara utuh,
juga dapat dibuat gambar denah untuk suatu ruangan atau bagian tertentu dari
bangunan. Bagian yang dimaksud adalah seperti atap, pondasi, dan lain-lain.
Dari gambar denah bangunan dapat dihitung berbagai hal, seperti volume galian
tanah (diukur panjangnya), volume pondasi (diukur panjangnya), jumlah kolom
beton atau tiang kayu, volume pasangan batu bata (dihitung panjangnya), jumlah
pintu dan jendela, luas lantai dan plafon, serta jumlah peralatan sanitair
(kloset, wastafel, bak kamar mandi, dan sebagainya).
Contoh gambar denah tersebut bukanlah denah masjid Syahadat, namun
gambar penyederhanaanya dengan tetap memperlihatkan serambi dan ruang wudhu
pada posisi yang hampir sama. Untuk denah sebenarnya, masih saya simpan dahulu.
B.
Gambar
tampak
Gambar tampak adalah gambar tampilan bangunan masjid dalam bentuk
dua dimensi. Desain masjid yang digambar berdasarkan sudut pandang dari depan,
samping, dan belakang. Dalam gambar tersebut dapat ditampilkan bentuk pintu,
bentuk jendela, bentuk atap, ventilasi udara, tinggi bangunan, hiasan luar, dan
lain-lain. Seperti gambar denah, gambar tampak juga dibuat dengan skala 1 :100.
Dari gambar tampak dapat dihitung berbagai hal, seperti ketinggian
bangunan, luas bidang dinding, plesteran, dan pengecatan (telah dikurangi luas
bidang pintu, luas bidang jendela, dan luas ventilasi udara), luas atap, luas
jendela dan jumlahnya, luas pintu dan jumlahnya, dan lain-lain.
Gambar tersebut adalah contoh tampilan masjid Syahadat dalam
penggambaran yang cukup sederhana jika dilihat dari belakangnya.
C.
Gambar
potongan
Gambar potongan adalah gambar yang memperlihatkan irisan tegak
bangunan. Gambar dibuat seolah-olah dipotong sesuai dengan ketinggian agar
bagian dalam bangunan dapat terlihat dari luar yang pada dasarnya tertutupi
oleh bagian luar bangunan. Gambar potongan tersebut memperlihatkan ketinggian
bangunan, bentuk atap, kusen pintu dan jendela, dan lain-lain.
Dengan adanya gambar potongan, maka dapat menghitung luas dinding
bagian dalam, luas dan macam pintu serta jendela, ketinggian bangunan, dan
lain-lain.
D.
Gambar
konstruksi
Gambar konstruksi adalah kumpulan gambar pekerjaan konstruksi,
seperti konstruksi beton, kayu, dan sebagainya. Gambar konstruksi berupa
rencana menggunakan skala 1 : 100. Sedangkan untuk gambar detail menggunakan
skala 1 :10 atau 1 : 20. Dengan gambar konstruksi, maka dapat menghitung
banyaknya jenis dan jumlah kuda-kuda atap, ukuran dan jumlah beton kolom, dan
berbagai pekerjaan konstruksi lainnya.
E.
Gambar
detail
Gambar detail menunjukkan bagian-bagian bangunan secara khusus yang
dianggap penting dan perlu diperlihatkan. Gambar detail menampilkan gambar
tampak dan potongan melintang dari bagian yang digambarkan agar semakin jelas
detailnya. Agar lebih mudah dalam penghitungan dan pelaksanaannya, biasanya
digunakan skala 1 : 10, 1 :20, atau 1 : 50.
F.
Gambar
instalasi listrik
Gambar ini menggambarkan jaringan kabel listrik atau jaringan pipa
untuk kabel listrik beserta pembagiannya pada suatu bangunan. Dengan gambar ini
dapat dihitung jumlah dan jenis lampu, saklar, stopkontak, fiting lampu,
panjang kabel, dan sebagainya. Untuk desain masjid Syahadat, keamanan adalah
hal yang penting. Maka perencanaan jaringan listrik harus dibuat dengan
memerhatikan faktor keamanan dan pemasangannya tidak ruwet. Kabel listrik
sebaiknya berada di dalam tembok namun mudah diperbaiki dengan memasang
sambungan kabel di sekitar atas dinding/bawah atap serapi mungkin dan mudah
ditemukan tetapi juga tertutup. Stopkontak dinding sebaiknya tidak terlalu
terletak di bagian bawah dinding dan biasanya sejajar dengan saklar, sekitar
tinggi dada orang dewasa. Jumlah stopkontak dapat mencukupi kebutuhan jamaah,
terutama untuk mengisi daya listrik alat komunikasi. Lampu yang digunakan juga
harus berkualitas baik dan tahan lama. Posisi pemasangan kipas angin harus
efektif agar benar-benar memberi kesejukan. Sambungan untuk jaringan audio juga
diatur dengan baik agar suaranya dapat didengar dengan baik oleh para jamaah.
G.
Gambar
instalasi pipa air
Gambar ini menggambarkan jaringan pipa air termasuk sumber
air/sumur dan pembagiannya, baik untuk jaringan air bersih maupun air kotor.
Dari gambar tersebut dapat dihitung ukuran dan panjang pipa, jumlah dan ukuran
sambungan pipa, keran air, serta banyaknya lem pipa yang dibutuhkan. Yang
jelas, hal ini juga berhubungan dengan instalasi air yaitu mesin pompa air
harus diletakkan di tempat yang aman terutama tidak tergenang atau tidak
terkena air. Posisi tandon air harus lebih tinggi dari semua keran air yang
ada, sebaiknya diletakkan di dekat kamar mandi masjid.
H.
Gambar
alat-alat sanitair
Gambar ini merupakan gambar bentuk atau model semua peralatan
sanitair yang digunakan dalam jaringan penggunaannya pada bangunan. Dengan
gambar tersebut diharapkan bahwa tidak terjadi kesalahan penyiapan alat sanitair.
Contoh alat-alat sanitair adalah bak mandi, kloset, keran air, septic tank,
wastafel, dan sebagainya. Karena alat-alat tadi berhubungan dengan kebersihan
yang merupakan keharusan bagi setiap muslim, maka akses dari tempat tersebut
menuju ruang sholat harus selalu dalam keadaan bersih. Penataannya harus rapi
agar ketika jamaah sedang menggunakannya dalam posisi nyaman, misalnya wastafel
diletakkan setinggi sedikit di atas pinggang orang dewasa, bak mandi berada di
sebelah kanan septic tank (agar tangan kananlah yang mengambil air dengan
gayung saat menggunakan septic tank), dan sebagainya.
Demikian artikel dari saya ini.
Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray
(Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Susanta,
Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar
Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)
No comments:
Post a Comment