Thursday, May 30, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Air yang 3T: too much, too little, too dirty



Mengenai permasalahan pada sungai atau air pada daratan, ada tiga masalah klasik air yang sering disebut 3T: too much, too little, too dirty. Too much berarti di suatu tempat ada air yang terlalu banyak dan too little berarti di suatu tempat jumlah air terlalu sedikit. Semakin besar selisih antara jumlah air terbanyak dan jumlah air terkecil dalam setahun di suatu sungai maka semakin rusak Daerah Aliran Sungainya. Indikasi lain juga dapat diketahui dari masalah klasik di Indonesia sepanjang tahun: banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau, sehingga dapat disebut bahwa musim di Indonesia bukan lagi hanya musim penghujan dan musim kemarau namun menjadi musim banjir dan musim kekeringan.
Ada berbagai berita tentang pencurian kayu di hutan dan penebangan pohon di hutan secara liar yang terjadi di Indonesia oleh tangan-tangan yang tidak mau bertanggung jawab. Para pencuri tersebut melakukan aksinya secara diam-diam dengan niat hanya mau mencari keuntungan sendiri saja tanpa memikirkan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Meskipun sudah ada yang berhasil ditangkap polisi, namun masih saja ada tangan-tangan jahil lain yang merusak hutan. Karena penebangan liar, luas hutan di Indonesia semakin menurun. Hutan-hutan pun dibabat habis dan hanya menyisakan tanah kosong yang gundul. Jika hutan gundul terjadi di daerah hulu sungai maka akan menimbulkan bencana yang merusak ekosistem alam dan juga merugikan kehidupan manusia. Ketika hujan deras terjadi di daerah hulu sungai yang hutannya habis, maka air dalam jumlah banyak akan langsung turun ke bawah (hilir sungai) dengan sangat deras begitu saja karena tidak ada penghalang dan penyerap air yaitu pepohonan. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya banjir bandang di bagian tengah dan bawah (hilir) sungai dan menerjang apa saja yang dilewatinya. Lingkungan alam akan rusak dan pemukiman penduduk beserta berbagai fasilitasnya akan terendam serta mengalami kerusakan parah karena terjangan banjir. Tentu saja hal tersebut menimbulkan kerugian bagi manusia. Pada musim kemarau, hutan gundul menyebabkan air yang seharusnya tersimpan di pohon-pohon daerah hulu dan di dalam tanah sudah habis mengalir jauh. Hal ini menyebabkan terjadinya kekeringan. Air pun susah dicari sehingga manusia dan makhluk hidup lainnya sulit mencukupi kebutuhan.
Too dirty yang berarti sungai terlalu kotor menunjukkan masalah pencemaran air sungai yang juga menjadi perhatian serius. Anggapan status sungai (secara budaya) sebagai tempat sampah (buangan) harus diubah agar sungai harus menjadi tempat yang bersih dengan adanya kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Limbah pabrik dan limbah daerah industri seharusnya tidak boleh dibuang sembarangan ke sungai oleh pengelolanya. Sebenarnya ada undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan sampah agar diataati oleh masyarakat dan adanya ancaman hukuman atau sanksi bagi yang melanggarnya, yaitu UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Air sungai yang kotor dan keruh juga disebabkan oleh adanya erosi di bagian hulu sehingga aliran sungai membawa material-material yang terus menumpuk hingga hulu. Hal ini sering terjadi di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Material-material halus tersebut akan berkumpul dan mengendap pada bagian hilir sehingga sungai mengalami penyempitan dan pendangkalan. Terlebih jika sungai tidak dirawat dengan baik misalnya ada tumbuh-tumbuhan di tepi sungai yang dapat menambah pengendapan karena material-material halus tertahan oleh tumbuhan. Material seperti pasir pada dasarnya tidak mengendap dan justru mampu menggerus dasar sungai termasuk pengendapan. Penyempitan dan pendangkalan sungai menyebabkan air mudah meluap saat musim hujan dan terjadi banjir yang menggenangi daerah sekitar. Sumur-sumur milik warga yang terendam banjir akan berair keruh dan sebenarnya tidak layak dikonsumsi. Cara mencegah paling utama adalah tidak menanam atau membiarkan tumbuhan terutama jenis rumput besar untuk tumbuh di tepi sungai atau menghindari hal-hal lain yang mempercepat pengendapan. Cara mengatasi yang paling utama adalah dengan melakukan pengerukan.



Kondisi Sungai Wiroko di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gambar diambil dari Jembatan Karangturi, Bulurejo, Nguntoronadi.
Permasalahan di bantaran sungai juga menjadi hal serius yang harus mendapat solusi. Penentuan garis sempadan sungai harus diimplementasikan dengan benar. Hal tersebut pada nyatanya memiliki kesulitan yakni bantaran sungai yang sudah terlanjur terdapat berbagai infrastruktur seperti rumah, toko, pasar, dan lain-lain. Permasalahan ini terjadi karena kepentingan teknis (rekayasa) dan aspek lingkungan berbenturan dengan aspek sosial dan ekonomi.
Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya "Tembok Mural") adalah desain kompleks bangunan yang Insya Allah dalam pembangunannya akan memerhatikan kelestarian lingkungan, dalam hal ini adalah air. Bahan bangunan berupa kayu untuk Betterpad-Ray akan mengambil dari hutan yang sesuai aturan memang dimanfaatkan untuk manusia. Pembangunan Betterpad-Ray tidak akan menggunakan kayu dari penebangan ilegal. Ini adalah salah satu tindakan penolakan terhadap penebangan liar. Insya Allah, Betterpad-Ray akan menjaga kelestarian air terutama di sekitar kompleks bangunan, misalnya membuat parit yang lebar, menyediakan tempat sampah agar tidak buang sampah ke sungai / aliran air, menanam pohon, dan sebagainya. Lokasi dan cara pembangunan Betterpad-Ray juga tidak akan mengganggu kelestarian air. Betterpad-Ray juga dapat menjadi tempat untuk rapat atau diskusi tentang kelestarian air yang dapat dilakukan di Pendapa Peradaban atau Bangunan Utama Betterpad-Ray. Masjid Syahadat juga dapat memberi nasihat oleh para ulama agar menjaga kelestarian lingkungan, termasuk air. Jadi bukan hanya ibadah dan akhlak saja yang dibahas di masjid.
Masjid Syahadat

Pendapa Peradaban

Bangunan Utama Betterpad-Ray

Demikianlah penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin.

Referensi:
·       Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief. Tata Ruang Air. 2010. Yogyakarta: ANDI. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1822_Tata%20Ruang%20Air#mode/2up)



No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts