Thursday, May 16, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Jika Berbuka Puasa dengan Dawet di Masjid Syahadat (Desain)



Puasa, terutama di bulan Ramadhan, adalah aktivitas ibadah berupa menahan untuk tidak makan, tidak minum, serta dari hal-hal yang membatalkan lainnya sejak Subuh hingga Maghrib. Tentunya selama itu tubuh tetap digunakan untuk beraktivitas, ada yang seperti biasanya dan ada yang dikurangi. Selain menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa, seorang muslim juga harus berusaha menahan berbagai tindakan keburukan yang dapat mengurangi pahala dalam berpuasa. Mungkin jika saat terjadi sesuatu yang tidak nyaman maka akan timbul kemarahan, terlebih saat panasnya siang hari, maka saat berpuasa diusahakan agar tetap tenang dan santai. Setelah beraktivitas dan mengalami panas siang hari, tentunya tubuh akan lelah, terlebih saat menjelang maghrib. Maka tubuh perlu mendapatkan hidangan buka puasa yang menyegarkan dan manis. Salah satu minuman yang tepat untuk berbuka puasa adalah dawet.

Dawet adalah minuman penyegar khas nusantara (Indonesia) yang berasal dari pulau Jawa, baik suku Jawa maupun Sunda, yang memiliki bahan dasar berupa kumpulan cendol yaitu berupa olahan mirip jelly dengan tekstur lembut dan biasanya berbentuk seperti cabai serta terbuat dari tepung hunkwe (dapat dari sagu), lalu diberi kuah dari gula merah (gula jawa) cair dan santan. Cendol biasanya berwarna hijau dan dapat menggunakan pewarna alami dari daun pandan atau daun suji. Minuman ini memiliki rasa yang manis dan lembut di mulut. Biasanya minuman ini disajikan dalam gelas besar dan ada pula disajikan dalam mangkuk. Dawet juga dapat disajikan dalam keadaan dingin baik dari penyimpanan di kulkas maupun menggunakan es serut atau es batu, sehingga rasanya menjadi lebih nikmat.

Selain cendol, bahan-bahan isian untuk minuman dawet dapat menggunakan cincau, biji selasih, dan rumput laut. Cincau mirip agar-agar, berwarna hitam atau hijau dan cenderung transparan, dan terbuat dari perendaman bagian tertentu dari tumbuhan tertentu (terutama daunnya). Umumnya cincau di Jawa, salah satunya kabupaten Wonogiri sebelah timur menggunakan daun janggelan (dari genus Mesona). Cincau umumnya dipotong kira-kira seukuran dadu kecil untuk minuman dawet. Meskipun cendol dan cincau cenderung tidak berasa, namun saat dicampur dengan kuah gula merah dan santan akan terasa pas nikmatnya. Saat dikonsumsi, rasa manis dari kuahnya dapat memberi kesegaran dan isiannya yang lembut membuat enak dikunyah, sehingga terasa asyik. Rumput laut yang dapat digunakan untuk dawet terutama yang berwarna putih. Rumput laut putih harus direbus terlebih dahulu untuk bahan minuman dawet. Saat dikunyah, rumput laut putih terasa agak renyah namun basah. Saya pernah membuat dawet dengan biji selasih, yaitu biji tumbuhan kemangi yang mirip telur katak. Biasanya biji selasih digunakan untuk minuman segar. Biji selasih dapat ditambahkan ke dalam minuman dawet, namun rasanya akan kalah dengan isian lain.

Kuah dawet terbuat dari rebusan gula merah (gula kelapa / gula jawa) yang diberi lembaran daun jeruk limau dan sedikit garam. Gula merah memiliki rasa manis yang khas dan umumnya berwarna merah kecoklatan. Saat direbus dalam air hingga mendidih, potongan gula merah akan mencair. Agar menambah aroma harum, digunakan lembaran daun jeruk purut/limau. Garam digunakan agar rasa kuah tidak terlalu manis. Santan dapat ditambahkan ke isian minuman dawet secara terpisah dengan kuah gula merah. Namun keduanya akan menyatu dan menjadi kuah yang sangat nikmat.

Saya merasa bersyukur dapat berbuka puasa di bulan Ramadhan dengan dawet buatan keluarga sendiri. Karena itu, saya memiliki konsep menu buka puasa berupa dawet jika desain Masjid Syahadat dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat diwujudkan, Insya Allah akan menjadi hidangan buka puasa di masjid tersebut. Cara membuat dawet sangat mudah. Untuk satu gelas atau mangkuk, hanya memasukkan isian dawet ke dalamnya, lalu ditambah kuah gula merah dan santan, lalu diaduk hingga merata dan dapat ditambahkan es batu atau es serut agar dingin. Minuman dawet akan dibagikan kepada para pengunjung masjid Syahadat di Betterpad-Ray saat menjelang waktu maghrib atau berbuka puasa. Insya Allah, para pengunjung masjid Syahadat di Betterpad-Ray nantinya dapat bersyukur saat menikmati dawet sebagai minuman khas Indonesia. Rasa manis kuah dawet dan adanya kandungan karbohidrat dapat membuat energi tubuh menjadi pulih dan bersemangat untuk melaksanakan ibadah selanjutnya.



Demikian artikel dari saya ini. Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.


Pendapa Peradaban

(Hobi Arsitektur)

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts