Wednesday, May 22, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Perubahan Norma dan Kaitannya dengan Arsitektur



Sejak zaman dahulu, bangsa Indonesia telah berinteraksi dengan bangsa lain melalui perdagangan dan pelayaran terutama di kota-kota pelabuhan nusantara. Di zaman globalisasi yang modern saat ini, hubungan antarbangsa lebih mudah terjadi sehingga terbukalah kebudayaan Indonesia terhadap pengaruh luar. Maka terjadilah perubahan norma dalah kehidupan masyarakat Indonesia. Misalnya apa yang dahulu merupakan larangan sekarang telah diterima oleh masyarakat. Contohnya perempuan zaman dahulu yang umumnya hanya berada di dapur, di zaman sekarang telah memiliki profesi dan bekerja sesuai keahliannya. Cara bergaul generasi muda zaman sekarang juga berubah. Sikap anak terhadap orang tua pada zaman sekarang juga sangat berbeda dengan generasi orang tua mereka. Anak keluarga Jawa (daerah) yang tinggal di Jakarta (ibukota) jarang dapat berbahasa Jawa (bahasa daerah) dengan baik, apalagi sesuai tata krama. Ada kasus yaitu anak-anak keturunan Jawa yang lahir dan tinggal di Jakarta karena orang tuanya merantau, disekolahkan ke daerah asal orang tuanya (di desa) saat masih kecil. Anak-anak tersebut biasanya tinggal bersama kakek nenek mereka. Jika mereka hanya tinggal sebentar di desa, mungkin hanya satu atau dua tahun, biasanya terlihat bahwa logat dan bahasa mereka berbeda dengan logat anak-anak desa, meskipun mereka berusaha menggunakan bahasa daerah. Namun untuk anak-anak yang lahir di kota yang tinggal di desa dalam waktu bertahun-tahun, mereka juga dapat menyesuaikan penggunaan bahasa dengan baik.
Berhubungan dengan arsitektur, perlu dilakukan penelitian bahwa bagaimanakah penerapan elemen arsitektur tradisional pada bangunan baru yang berkaitan dengan perubahan norma-norma sosial. Hal tersebut memang masih sulit dijawab. Yang perlu dikhawatirkan dengan adanya globalisasi zaman sekarang adalah bahwa generasi muda langsung menerima norma-norma atau kebiasaan dari luar begitu saja tanpa memilah terlebih dahulu.  Kebiasaan yang datang dari luar negeri dapat membawa pengaruh baik dan buruk terhadap bangsa Indonesia. Jika pengaruh itu ada yang memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, maka itu harus diterima dengan baik dan dijadikan sebagai contoh, misalnya penggunaan teknologi. Namun akan berbahaya bagi bangsa Indonesia jika pengaruh buruk dari luar telah menjadi kebiasaan rakyat Indonesia terutama generasi muda, misalnya cara bicara yang kurang sopan, pakaian yang terbuka, dan sebagainya. Norma-norma bangsa Indonesia harus dijaga dan dilestarikan dengan baik, misalnya cara dan sikap dari orang muda ke orang yang lebih tua harus sopan dan tidak sembarangan memanggil namanya begitu saja, misalnya harus dengan sapaan “Ibu”, “Bapak”, dan sebagainya.
Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) didesain agar rakyat Indonesia mencintai kebudaayaan bangsa mereka sendiri terutama dalam hal arsitektur. Maket Betterpad-Ray didesain dengan gaya Arsitektur tradisional terutama pada bangunan pendapa atau dapat disebut paviliun. Adanya pendapa ini membuat generasi sekarang tahu bahwa bangsa Indonesia telah pandai dalam membuat bangunan dan bidang arsitektur. Pendapa memiliki kegunaan yang positif, umumnya sebagai tempat berkumpul untuk membahas sesuatu. Dengan ruang terbuka tanpa dinding, aliran udara yang masuk ke dalam menjadi lancar sehingga menimbulkan kesejukan ketika udara sedang panas karena iklim tropis. Selain itu, pendapa adalah paviliun yang memiliki unsur keindahan yang tinggi dan memiliki bentuk atap yang unik. Meskipun sulit, saya berharap bahwa generasi muda dapat mencintai budaya yang dibuat oleh para pendahulu mereka sehingga mereka dapat menghormati orang yang lebih tua dan bersikap sopan santun sesuai norma-norma di Indonesia. Pendapa Peradaban di Betterpad-Ray digunakan sebagai sarana untuk melestarikan budaya Indonesia terutama bagi generasi muda, misalnya dengan pelatihan dan pementasan pertunjukan wayang, tari daerah, lagu dan musik daerah. Dengan begitu mereka bisa mempelajari, memahami, dan mempraktikkan budaya Indonesia, paling tidak sudah memahami satu bidang.
Pada dasarnya, pendapa dianggap sebagai arsitektur khas Jawa. Namun diharapkan bahwa desain Pendapa Peradaban bersifat lebih umum, karena jika ada pementasan, bukan hanya budaya Jawa saja yang ditampilkan, namun juga budaya seluruh daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, bentuk atap Pendapa Peradaban juga terlihat lebih umum, bagian puncaknya tidak terlalu tinggi dan tegak seperti atap joglo (rumah adat Jawa) pada umumnya. Agar terlihat lebih nasional, pada bagian tiang-tiang pendapa dapat diberi ukiran berbentuk rumah adat seluruh daerah di Indonesia agar seluruh rakyat Indonesia merasa antusias dengan Pendapa Peradaban jika dapat diwujudkan. Selain itu, Bangunan Utama Betterpad-Ray dapat menampilkan benda-benda kebudayaan dari seluruh Indonesia jika digunakan sebagai museum.

Masjid Syahadat

Pendapa Peradaban

Bangunan Utama Betterpad-Ray

Demikianlah penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·         Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Jati Diri Arsitektur Indonesia. 1997. Bandung: Penerbit Alumni.  *Termasuk oleh: Prof.Ir.Sidharta, seperti yang tercantum dalam buku referensi.  (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1140_Jati%20Diri%20Arsitektur%20Indonesia#page/n1/mode/2up)

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts