Sunday, May 5, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Peran Masjid Syahadat dalam Menentukan Awal Puasa



Alhamdulillah, itulah kalimat yang diucapkan ketika pemerintah khususnya kementerian agama telah memutuskan tanggal awal Ramadhan usai melaksanakan sidang isbat. Betapa gembiranya hati kaum muslimin menyambut bulan penuh berkah, yaitu ketika mengerjakan amal kebaikan di bulan Ramadhan maka pahalanya akan berlipat ganda daripada di bulan-bulan lain. Di bulan inilah setiap muslim yang beriman berlomba-lomba dalam beribadah dan berbuat kebaikan, baik itu puasa Ramadhan yang wajib dilakukan, ibadah sholat tarawih, tadarus, sedekah, dan sebagainya. Dalam penentuan awal bulan tahun Hijriah, terutama bulan Ramadhan dalam hal ini, dilakukan berdasarkan telah adanya bulan baru (hilal) berupa lengkungan yang sangat tipis di langit sebelah barat saat matahari terbenam. Maka awal hari dalam tahun Hijriah dimulai sejak maghrib, bukan saat tengah malam (pukul 12 malam) seperti pada tahun Masehi. Penentuan ini harus dilakukan dengan teliti dan memahami ilmu astronomi agar penghitungan benar-benar tepat. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menentukan awal puasa, yaitu rukyat dan hisab.


Hisab adalah penghitungan posisi bulan secara matematis dan astronomis untuk menentukan awal bulan Hijriah. Sedangkan Rukyat adalah kegiatan mengamati penampakan hilal baik menggunakan mata telanjang maupun teleskop dan dilakukan saat matahari terbenam. Di Indonesia, penentuan awal Ramadhan dilakukan berdasarkan musyawarah negara-negara tetangga, yaitu MABIMS (Musyawarah Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Pemerintah Indonesia memiliki beberapa pos pengamatan hilal yang dapat berjumlah lebih dari seratus titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pengamatan ini dilakukan pada akhir tanggal 29 bulan Sya’ban tahun Hijriah saat maghrib. Karena periode saat bulan dan matahari berada pada posisi bujur langit yang sama jika dilihat dari bumi terjadi 29,531 hari sekali, maka jumlah hari dalam satu bulan Hijriah bisa 29 atau 30 hari. Jadi, setelah tanggal 29 dalam bulan Hijriah, kemungkinan yang terjadi adalah bahwa besok adalah masih tanggal 30 atau tanggal 1 bulan berikutnya. Karena itu kedua metode tersebut dibutuhkan untuk memastikan waktu awal bulan Ramadhan.

Saya berharap jika desain Masjid Syahadat dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) pada nantinya akan memiliki peranan dalam penentuan awal Ramadhan. Karena itu saya berharap bahwa kepengurusan Masjid Syahadat dapat membentuk tim khusus untuk ikut membantu penentuan awal Ramadhan oleh pemerintah. Tim ini juga dapat melakukan metode rukyat dan hisab untuk memastikan posisi hilal. Mereka akan melakukan tugas sesuai arahan dari kementerian agama. Tiap-tiap tim pengamatan di seluruh Indonesia telah bersumpah agar jujur dan bertanggung jawab dengan hasil pengamatan mereka. Begitu juga dengan tim khusus masjid Syahadat yang saya pikirkan harus mampu bertanggung jawab dan jujur, karena mereka telah bersumpah dengan nama Allah.

Tim rukyat Masjid Syahadat dari Betterpad-Ray dapat melakukan pengamatan di menara Syahadat, tepatnya pada lantai teratas yaitu lantai tujuh. Jendela kaca pada lantai tujuh dapat dibuka agar memperoleh pemandangan yang lebih jelas saat berusaha mengamati hilal. Tim ini melakukan pengamatan dengan menggunakan teleskop yang sesuai standar untuk mempermudah pengamatan. Diharapkan bahwa sebelah barat masjid Syahadat merupakn daerah yang datar sehingga pengamatan posisi hilal tidak terhalang objek apapun, kecuali karena faktor cuaca. Jika tim ini berhasil mengamati hilal, maka mereka akan melaporkannya kepada kementerian agama agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan awal Ramadhan.

Kepengurusan Masjid Syahadat dari Betterpad-Ray juga berusaha untuk melakukan hisab dalam penentuan awal Ramadhan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Hisab dapat dilakukan sebelum rukyat dilakukan, bahkan sudah jauh sebelum rukyat. Metode Hisab di Masjid Syahadat dilakukan dengan memakai komputer dengan tingkat akurasi yang tinggi. Sekarang juga sudah ada berbagai software yang tentunya dapat digunakan untuk mempermudah metode hisab. Namun yang jelas, para anggota tim metode hisab adalah para ahli yang dapat melakukan metode ini dengan baik dan dapat dipercaya. Karena itu, faktor sumber daya manusia adalah hal yang terpenting. Hasil dari metode hisab dapat digunakan sebagai acuan dalam rukyat atau juga dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan awal Ramadhan berdasarkan kriteria yang telah disepakati.

Ada juga metode istikmal (digenapkan), yaitu jika hilal gagal diamati karena faktor tertentu, maka jumlah hari dalam satu bulan kalender hijriah digenapkan menjadi 30 hari. Apapun metodenya, yang penting sesuai syariat Islam dan tidak sampai menimbulkan perpecahan umat.

Surat Yunus ayat 5:

هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلشَّمۡسَ ضِيَآءٗ وَٱلۡقَمَرَ نُورٗا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ لِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ يُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ  ٥

5.  Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Surat Al Baqarah ayat 185:

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ  ١٨٥

185.  (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.


Demikian artikel dari saya ini. Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.


Referensi:

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts