Lantai
adalah bagian dari sebuah bangunan yang penting untuk dibahas dan diperhatikan
dalam desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray
(Benteng Terpadu Raya "Tembok Mural"), Insya Allah jika terwujud. Lantai adalah komponen
bangunan masjid yang berfungsi untuk menahan rembesan air tanah atau hewan dari
tanah dan sebaliknya. Lantai juga berfungsi sebagai penahan beban di atasnya
dan dapat disebut sebagai pembatas ruang di bagian bawah. Secara umum, lantai
dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu lantai interior yang berada di
dalam bangunan dan lantai eksterior yang berada di luar bangunan.
Lantai
beton tidak bertulang adalah jenis lantai yang biasa digunakan pada beton
rabat, yaitu beton teras di sekitar bangunan, jalan setapak, dan lantai kerja.
Lantai kerja adalah lantai landasan untuk cor beton yang tebalnya 5 cm. Peran dari lantai kerja adalah agar air
semen tidak meresap ke dalam tanah sehingga beton tidak mudah keropos.
Kelebihan dari lantai jenis ini yaitu kuat dan kokoh. Lantai ini memiliki warna
abu-abu yang menampilkan kesan alami jika berada di luar ruangan, mudah
pelaksanaannya, serta dapat dilapisi dengan jenis lantai lain jika sudah kusam.
Namun, lantai ini tidak memiliki kesan mewah, terlihat monoton dan membosankan
jika dibuat untuk lantai interior, serta mudah berlumut. Jenis lantai ini dapat
diaplikasikan pada sekitar bangunan atau halaman bangunan. Namun sebaiknya
jangan digunakan untuk seluruh lantai luar bangunan dan juga tidak perlu
lebar-lebar, karena harus ada celah-celah atau tempat untuk resapan atau jalan
air. Namun penggunaan lantai beton untuk lapangan olahraga dan sejenisnya
memang harus seluruhnya karena demi kelancaran aktivitas olahraga.
Keramik
adalah bahan pelapis lantai yang banyak digunakan untuk berbagai bangunan,
termasuk masjid. Keramik banyak digunakan untuk lantai bangunan karena mudah
diperoleh, mudah dipasang, dan mudah perawatannya. Keramik untuk lantai juga
ada yang memiliki beragam corak yang indah, bahkan ada yang terlihat seperti
marmer. Keramik dapat digunakan untuk lantai interior dan lantai eksterior.
Keramik untuk lantai interior memiliki tekstur yang lembut dan cenderung licin
terutama jika terkena air. Sementara keramik untuk lantai eksterior dan daerah
basah memiliki tekstur kasar. Keramik untuk bangunan atau fasilitas umum yang
penting atau harus melepas alas kaki sebaiknya yang berwarna cerah atau putih
agar bila ada hewan-hewan relatif kecil yang berbahaya dapat terlihat. Warna cerah
juga memberikan kesan terang dan bersih. Keramik yang kasar atau diberi tekstur
dengan pola tertentu cocok digunakan pada kamar mandi karena memang tidak mudah
licin. Keramik tersebut juga cocok untuk dipasang di ruang wudhu.
Ada
baiknya ketika membeli keramik maka jumlahnya dilebihkan sekitar 10 % dari
kebutuhan semula untuk pemasangan biasa dan 15 % - 25 % untuk lantai yang
dipertimbangkan ada bagian potongan keramik karena pemasangan keramik secara
diagonal. Sedangkan sisanya dapat disimpan untuk digunakan dalam perbaikan di
lain waktu agar diperoleh warna dan motif keramik yang sama. Pembangunan Masjid
Syahadat dan bangunan lainnya di Betterpad-Ray akan menghitung jumlah keramik
secara cepat dan juga menyiapkan cadangan. Pemasangan keramik harus rapi dan
apabila ada corak maka posisinya harus sama. Jika ada keramik yang terpaksa
dipotong untuk menyesuaikan dengan ukuran lantai, maka sisi keramik yang
terpotong harus menghadap dinding bangunan. Kantor pengurus Masjid Syahadat
adalah yang paling mungkin menggunakan keramik, karena tidak bersifat menampilkan
keindahan untuk publik. Namun perencanaan ini tentu masih mudah berubah.
Granit
atau marmer adalah bahan pelapis lantai yang berkelas dan membuat tampilan
ruangan atau tempat menjadi lebih mewah dan indah. Kesan mewah dari granit atau
marmer bisa diperlihatkan di serambi. Kedua jenis batu alam ini memang memiliki
kesan yang sama, yaitu memiliki kesan mewah yang alami dan kuat. Jika dilihat
dari jenis bahannya, granit berasal dari batuan beku dengan komposisi mineral
kuarsanya yang dominan sehingga rata-rata akan terlihat motif bintik-bintik
halus yang menonjol. Granit juga sangat keras dan tidak mudah retak. Sedangkan
marmer berasal dari jenis bahan dengan komposisi mineral kalsium karbonatnya
yang dominan dan terproses alami dalam suhu tinggi. Marmer memiliki ragam
pilihan warna seperti pada kayu, bahkan ada yang memiliki motif abstrak yang
indah dari serat yang terbentuk secara alami. Kedua jenis batu tersebut memang
cocok dipasang pada bangunan dengan nilai estetika tinggi, terlebih untuk
masjid.
Batu
alam atau batu tempel juga dapat digunakan untuk pelapis lantai luar dan
memiliki variasi warna dan tekstur yang cukup menarik. Jenis lantai tersebut
cocok jika diaplikasikan di sekitar taman atau sekitar ruang wudhu masjid,
termasuk desain masjid Syahadat di Betterpad-Ray. Untuk di sekitar ruang wudhu,
batu alam yang dipilih adalah yang lebih kedap air dan tidak mudah berlumut.
Karpet
dipasang pada lantai permanen, seperti lantai kayu, plesteran, keramik, beton,
atau jenis lain. Karpet dapat dipasang secara permanen atau berupa gulungan.
Biasanya karpet yang dipasang secara permanen digunakan untuk ruangan-ruangan
yang kedap suara, seperti bioskop. Sedangkan karpet gulungan sering ditemui di
masjid-masjid atau mushola. Kebutuhan karpet yang akan dipasang secara permanen
harus disesuaikan dengan luas lantai yang akan dilapisi dan harus direkatkan /
dilem. Karpet untuk masjid sebaiknya memiliki kualitas yang baik agar awet. Corak
atau gambar pada masjid adalah yang menampilkan gambar Islami namun sebaiknya
lebih sederhana atau tidak terlalu “ramai” agar para jamaah dapat beribadah
tanpa kehilangan konsentrasi. Warna karpet sebaiknya juga yang menyejukkan
mata, misalnya warna hijau. Karpet untuk masjid harus sering dibersihkan dan
kadang-kadang juga dicuci karena sering digunakan dan masjid sebagai tempat
suci tentunya harus menjaga kebersihan dan keindahan.
Demikian artikel dari saya ini.
Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray
(Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Susanta,
Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar
Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)
artikelnya lengkap sekali, sangat bermanfaat
ReplyDelete