Keberadaan
air tanah dengan air permukaan memiliki hubungan yang sangat erat. Menurut
Hukum Darcy, dijelaskan jika tinggi muka air tanah mengalami penurunan yang
berkelanjutan akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan maka potensi
terjadinya rembesan air sungai ke akuifer (lapisan pembawa air dalam tanah) sangat
besar. Jika aliran sungai cukup besar, maka rembesan tersebut tidak terlalu
berpengaruh terhadap debit sungai. Namun jika akuifer terbentuk dari tanah yang
memiliki permeabilitas besar dan pencemaran yang terjadi di sungai cukup
tinggi, maka akan berpengaruh terhadap adanya pencemaran air tanah (Danaryanto
dkk,. 2008a; Asdak, 2002).
Pengambilan
air tanah secara berlebihan menyebabkan penurunan permukaan air tanah.
Penurunan permukaan air tanah menyebabkan pengurangan gaya angkat tanah
sehingga terjadi peningkatan tegangan efektif tanah. Peningkatan tegangan
efektif ini akan membuat butiran-butiran tanah mengalami penyusutan sehingga
terjadi penurunan tanah (Terzhagi, 1969, diubah seperlunya). Jadi, penurunan
tanah terjadi karena pengambilan air tanah sekaligus peningkatan tegangan
efektif secara terus-menerus.
Selain
itu potensi terjadinya erosi bagian dalam tanah karena butir-butir tanah di bawah
pemukaan tanah yang ikut terangkut dalam penyerapan air tanah dengan pompa
sumur dalam secara berlebihan. Jika penurunan tinggi permukaan air tanah
terjadi di daerah pantai maka air laut mendesak air tanah yang tawar di akuifer
sehingga terjadi intrusi air laut, yaitu pergerakan air laut ke air tanah.
Pengambilan
air tanah, terutama untuk industri dan usaha komersial selalu meningkat.
Pengambilan air tanah secara berlebihan telah menyebabkan berbagai dampak
negatif, seperti penurunan permukaan air tanah, pencemaran air tanah, dan amblesan
tanah.
Zat
pencemar (polusi) dapat diartikan sebagai zat kimia biologi, radioaktif yang
berwujud benda padat, cair, maupun gas, baik yang berasal dari alami yang
kehadirannya dipicu oleh manusia (tidak langsung) maupun hasi kegiatan manusia
yang mengakibatkan dampak buruk bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Semua
itu dipicu oleh aktivitas manusia (Watts 1997 dalam Notodarmojo, 2005, diubah
seperlunya).
Di
beberapa wilayah di Indonesia, air tanah masih menjadi sumber air minum utaam.
Air tanah yang masih alami tanpa gangguan manusia, kualitasnya belum tentu
baik. Terlebih jika sudah tercemar karena aktivitas manusia, kualitasnya
semakin buruk. Pengelolaan lingkungan yang kurang teratur adalah penyebab
pencemaran air tanah. Beberapa sumber pencemaran yang menyebabkan kualitas air
tanah menurun antara lain sampah dari Tempat Pembuangan Akhir, tumpahan minyak,
kegiatan pertanian, pembuangan limbah ke tanah, pembuangan limbah cair ke sumur
dalam, dan limbah radioaktif (Freeze dan Cherry, 1979, diubah seperlunya).
Pengambilan
air tanah secara intensif menyebabkan pencemaran air tanah dalam yang berasal
dari air tanah dangkal. Pengambilan air tanah di daerah pantai menyebabkan
intrusi air laut. Air tanah dangkal yang tidak layak minum memiliki beberapa
ciri-ciri, yaitu keruh, tampak berwarna, pH asam, adanya kandungan besi,
mangaan, dan amonia di atas ambang normal, serta mengandung bakteri coli yang
berasal dari buangan tinja.
Kekeruhan
dan warna disebabkan oleh zat-zat koloid berupa zat-zat yang terapung serta
terurai secara halus sekali, zat organik, lumpur, tingginya kandungan logam
besi dan dan mangaan. Kehadiran amonia dalam air bisa berasal dari rembesan
dari lingkungan yang kotor, dari saluran pembuangn domestik. Amonia terbentuk
karena pembusukan zat organik oleh bakteri atau pencemaran pertanian. Kandungan
besi dan mangaan yang tinggi terjadi karena batuan penyusun akuifer banyak
mengandung logam besi dan mangaan (Danaryanto dan Hadipurwo, 2008, diubah
seperlunya). Umumnya senyawa besi dan mangaan terdapat dalam tanah dan mudah
larut dalam air bila air bersifat asam. Kandungan bakteri coli hanya berkembang
pada sumur gali, dan umumnya sumur pantek tidak mengandung bakteri coli. Adanya
bakteri coli mungkin disebabkan oleh tangki septic tank yang terlalu dekat
dengan sumur atau sumur terlalu dekat dengan sungai yang tercemar tinja
manusia.
Amblesan
tanah terjadi karena pengambilan air tanah secara berlebihan pada akuifer yang
tertekan. Air tanah yang tersimpan pada pori-pori lapisan penutup akuifer akan
terperas keluar yang mengakibatkan penyusutan lapisan penutup tersebut sehingga
terjadi amblesan tanah di permukaan. Terjadinya amblesan tanah menyebabkan
kerusakan pada bangunan seperti retak-retak dan penurunan pondasi yang menyebabkan
posisi bangunan menjadi miring.
Insya
Allah jika maket kompleks bangunan Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok
Mural”) terwujud, maka akan mengelola dan memanfaatkan air tanah dengan baik
dan benar berdasarkan agama, ilmu pengetahuan, dan pendapat para ahli.
Keberadaan air tanah memang sangat penting bagi kehidupan manusia, termasuk
dalam hal bangunan. Untuk memperoleh air sebagai kebutuhan dan persediaan,
umumnya bangunan-bangunan menggunakan air tanh dengan membuat sumur, baik itu
sumur gali atau sumur bor yang air tanahnya dipompa keluar dengan pompa mesin.
Dalam hal ini, maket Betterpad-Ray ini tentu akan memikirkan dan
mempertimbangkan cara memanfaatkan air tanah agar berguna bagi manusia namun
tidak merusak lingkungan sehingga dapat terus berguna dalam jangka waktu panjang.
Untuk
bangunan-bangunan yang berada atau akan dibangun di dekat sungai dan bisa jadi
maket Betterpad-Ray akan diwujudkan di situ, maka penting untuk dilakukan
kajian antara hubungan sungai dengan air tanah sebagai sumber air bangunan.
Selain itu perlu dikaji berapakah batas kewajaran dalam pengambilan air tanah
agar tidak merusak lingkungan, terutama jika terjadi penurunan tanah. Sebab di
zaman sekarang air tanah begitu sangat diperlukan dalam jumlah banyak, namun
berbagai keperluan yang dirasa kurang penting tentu harus ada yang dikurangi
agar air tanah tidak mengalami penurunan permukaan. Selain itu, akan sia-sia
jika bangunan yang sudah jadi yang telah didesain dengan baik akan rusak karena
penurunan tanah. Maka yang terpenting, air tanah akan dimanfaatkan seperlunya
saja dan mungkin bisa diberi peringatan kepada orang-orang di kamar mandi atau
dekat keran air agar menggunakan air secukupnya.
Untuk
bangunan-bangunan yang berada atau akan dibangun di dekat laut atau bisa jadi
maket Betterpad-Ray akan diwujudkan di situ, maka harus dilakukan kajian
mengenai air tanah dengan air laut. Sebenarnya sudah merupakan hal yang wajar
jika air tanah di daerah pantai rasanya cenderung asin. Namun jika air tanah
yang diambil di daerah pantai semakin banyak maka air laut akan terus menuju
lapisan air tanah yang menyebabkan air semakin asin.
Insya
Allah jika terwujud, kompleks Betterpad-Ray tidak akan mencemari lingkungan
terlebih air tanah, dan ini adalah hal yang juga harus dilakukan untuk bangunan
lain dan seluruh manusia untuk menjaga kelestarian alam. Seharusnya limbah cair
dan berbagai limbah lainnya tidak dibuang sembarangan seperti ke tanah atau ke
sumur. Karena limbah-limbah tersebut bisa mencemari air tanah. Jika air
tanah tercemar, terlebih pada area suatu
bangunan, maka air tersebut tidak layak sehingga hanya untuk urusan minum saja
menjadi sulit. Maka yang utama adalah mencegah atau tidak melakukan pembuangan
limbah sembarangan bagi semua pihak di semua tempat, kecuali tempat yang memang
“terpaksa” harus digunakan sebagai tempat sampah, seperti Tempat Pembuangan
Akhir. Seharusnya Tempat Pembuangan Akhir jauh dari pemukiman dan lokasi
pemukiman atau bangunan yang hendak dibangun juga jauh dari Tempat Pembuangan
Akhir, salah satunya menghindari air tanah yang tercemar. Di zaman moden ini,
minyak bumi adalah hal yang sangat dicari dan digunakan. Maka untuk benda yang
rawan merusak lingkungan tesebut, perlu hati-hati dan teliti dalam
pengelolaannya agar tidak merusak lingkungan dan merugikan masyarakat. Penggunaan
pestisida kimia buatan pada pertanian juga berpotensi mencemari air, bisa juga
termasuk air tanah.
Ketika
hendak membuat bangunan termasuk Maket Betterpad-Ray, atau untuk tujuan
kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan penelitian kandungan air tanah agar
bisa diketahui apakah layak minum atau tidak. Insya Allah, kompleks
Betterpad-Ray yang terwujud tidak akan mencemari air tanah dan begitu pula yang
harus dilakukan di tempat lain, seperti pembuatan instalasi air kotor yang
tepat, aman, dan ramah lingkungan.
Pengambilan
air tanah yang berlebihan di suatu tempat dapat mengakibatkan amblesan tanah di
permukaan. Maka sebelum membuat bangunan atau infrastruktur apapun, penting
dilakukan pengukuran kekuatan tanah. Selain itu, perlunya dilakukan pemanfaatan
air tanah secara wajar dalam bangunan memiliki manfaat agar tidak terjadi
penurunan atau amblesan tanah di lokasi terkait. Jika air tanah diambil secara
berlebihan, maka terjadi amblesan tanah yang merusak bangunan, dari
retak-retak, miring, bahkan rubuh. Maka penting untuk mengambil air tanah
secukupnya secara tepat agar kondisi bangunan tetap awet, begitu juga harapan
untuk maket Betterpad-Ray.
Masjid Syahadat
Pendapa Peradaban
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan
terutama di artikel ini.
Referensi:
§
Robert
J. Kodoatie dan Roestam Sjarief. Tata Ruang Air. 2010. Yogyakarta: ANDI.
(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1822_Tata%20Ruang%20Air#mode/2up)
(Hobi Arsitektur)
No comments:
Post a Comment