Selain
cahaya alami memberikan kenyamanan kepada manusia, cahaya alami yang dihasilkan
oleh matahari juga memengaruhi tubuh manusia dan berperan dalam menjaga
kesehatan manusia. Menurut Boubekri, cahaya memengaruhi tubuh manusia melalui
dua cara. Pertama, cahaya mengenai retina mata, melalui sistem penglihatan yang
kemudian memengaruhi sistem metabolisme dan sistem kelenjar endokrin dan
hormon. Yang kedua, melalui interaksi pada kulit dengan cara fotosintesis dan
produksi vitamin D. Proses fotosintesis pada manusia tentu berbeda jauh dengan
proses pada tumbuhan. Intinya, proses fotosintesis pada kulit manusia adalah
proses kimia dari cahaya matahari (ultraviolet) yang membentuk vitamin D
melalui tahapan-tahapan tertentu yang terjadi di beberapa organ tubuh.
Cahaya
adalah elemen penting bagi indera visual kita dan setiap informasi visual yang
diterima oleh mata akan diolah di dalam otak. Dalam proses inilah cahaya
memengaruhi tubuh manusia. Salah satu bagian dalam otak manusia yang disebut hypothalamus
memiliki tanggung jawab dalam beberapa proses metabolisme, serta dalam kegiatan
sehari-hari sebagai energi dan keseimbangan cairan tubuh, pernapasan,
keseimbangan emosi, reproduksi, serta siklus sirkadian.
Menurut
para ahli, jika tubuh kurang menerima cahaya alami, maka dapat menyebabkan
depresi dan stres. Hal ini berhubungan dengan peran cahaya alami sebagai
katalisator bagi keluarnya beberapa jenis hormon. Kekurangan cahaya alami akan
mengurangi jumlah hormon tersebut yang pada akhirnya dapat menyebabkan depresi
dan stres.
Kemudian,
menurut Boubekri, vitamin D memiliki peran vital bagi tubuh manusia, sebagai
pertahanan pertama dalam melawan berbagai penyakit seperti kanker,
osteoporosis, diabetes, dan sistem kekebalan tubuh yang lain. Tubuh manusia
hanya memerlukan waktu 15 – 30 menit dalam sehari untuk berada di luar ruangan
untuk memperoleh cahaya matahari, tiga sampai empat kali dalam seminggu untuk
mendapatkan jumlah vitamin D yang cukup, yang kebutuhannya berkisar antara 120
hingga 150 nanomole per liter darah.
Begitu
mengetahui pentingnya peran cahaya alami bagi tubuh dan kesehatan, serta bagi
kenyamanan dan faktor psikologi manusia, maka akses terhadap cahaya matahari
harus disediakan. Hal ini menjadi permasalahan penting karena di zaman modern
ini sudah ada banyak orang-orang yang menghabiskan waktunya di dalam ruangan.
Sejak anak-anak sampai dewasa, banyak manusia yang lebih banyak melakukan
kegiatan di dalam ruangan, seperti belajar di dalam kelas, bekerja di kantor,
dan sebagainya. Maka sangat penting untuk mempertimbangkan desain ruang-ruang
tersebut agar akses terhadap cahaya matahari tetap dapat diperoleh. Pemilihan
material bangunan juga penting agar bisa menggunakan material yang tetap dapat
mempertahankan kualitas cahaya matahari yang diterima tubuh.
Maket
Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) adalah desain kompleks
bangunan yang berusaha untuk memanfaatkan cahaya alami dari matahari dengan
baik, Insya Allah dapat diwujudkan. Cahaya alami saat matahari tampak memang
hal yang diperhatikan dalam desain bangunan-bangunan Maket Betterpad-Ray dengan
memberikan akses bagi cahaya matahari untuk masuk ke dalam ruangan, baik
langsung maupun tidak langsung (kaca). Ini adalah salah satu upaya agar orang-orang
yang beraktivitas di dalam ruangan Betterpad-Ray dapat merasakan kehangatan
cahaya matahari yang memberikan dampak positif bagi tubuh manusia. Jika tubuh
merasa hangat, maka akan keluar hormon-hormon yang intinya membuat manusia
semakin semangat untuk beraktivitas dengan lancar. Ini juga merupakan harapan
agar desain Maket Betterpad-Ray mampu memerhatikan dan menjaga kesehatan
manusia yang merupakan kebutuhan dasar dan kenikmatan.
Jika
dilihat, tampak bahwa Maket Betterpad-Ray memiliki bangunan utama yang terletak
di tengah-tengah kompleks bangunan, yaitu Bangunan Utama Betterpad-Ray yang berbentuk
seperti keliling segiempat dengan halaman terbuka yang cukup luas di tengahnya.
Menurut anggapan orang-orang, biasanya bentuk bangunan seperti itu digunakan
untuk berbagai macam aktivitas dengan pembagiannya dalam satu tujuan yang sama,
misalnya kantor pemerintahan, sekolah, dan perkantoran biasa. Maka di dalam
bangunan tersebut terdapat banyak orang dengan pekerjaannya masing-masing di setiap
ruangan. Dalam perkantoran, mereka bekerja dalam suatu ruangan dan dapat berada
di situ (dalam ruangan) hampir sepanjang hari. Agar mereka dapat bekerja dengan
semangat, maka desain bangunan perlu dibuat dengan memberikan akses cahaya
matahari seperti jendela, kaca, atau ventilasi. Jika orang-orang selalu bugar
dan sehat maka mereka dapat semangat bekerja, lalu dapat bekerja dengan baik
dan hasil pekerjaannya pun juga baik, jika semua hasil pekerjaan baik maka
suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan baik, kemudian dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat, dan akhirnya mampu memberi manfaat besar
bagi bangsa dan negara. Selain itu jika orang-orang sehat maka mereka relatif
tidak perlu cemas lagi dengan biaya untuk kesehatan, mereka dapat memanfaatkan
penghasilan untuk mencukupi kebutuhan dan peningkatan diri. Inilah tujuan utama
dari adanya akses cahaya matahari yang baik pada bangunan.
Kemudian,
Pendapa Peradaban adalah bangunan yang juga memberikan akses cahaya matahari,
bahkan lebih banyak. Jika ada kegiatan rapat atau pertunjukan, mereka akan
merasa semangat dan tidak loyo. Pertunjukan kesenian positif yang dilakukan
dengan penuh semangat tentu membuat orang-orang yang melihatnya juga semangat.
Kenyamanan
dan kesehatan manusia sangat penting, namun kegiatan sehari-hari juga harus
dilakukan dengan baik. Berbagai kegiatan di dalam ruangan di zaman modern
adalah bagian untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih baik dengan tetap
memberikan akses cahaya matahari agar kesehatan dan kenyamanan manusia tetap
tercapai.
Masjid Syahadat
Pendapa Peradaban
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan
terutama di artikel ini.
Referensi:
·
Manurung,
Parmonangan. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. 2012. Yogyakarta: ANDI.(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1713_Pencahayaan%20Alami%20dalam%20Arsitektur#mode/2up)
(Hobi Arsitektur)
(Hobi Arsitektur)
No comments:
Post a Comment