Dalam
membuat bangunan, dalam hal ini adalah masjid, setelah semua pekerjaan
perencanaan telah selesai, maka kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan.
Pekerjaan bisa dimulai dengan melakukan persiapan terlebih dahulu di lokasi
lahan yang akan dibangun masjid.
Pekerjaan
persiapan bisa dilakukan bila gambar dan proses pengurusan perijinan telah
selesai. Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang belum melakukan pembangunan
fisik. Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan penunjang dan pekerjaan yang
memperlancar pekerjaan fisik, antara lain adalah pekerjaan pembersihan lokasi,
pemasangan bouwplank, dan pembuatan gudang atau bedeng.
Insya
Allah, jika desain Masjid Syahadat dari Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya “Tembok Mural”) dapat diwujudkan, maka proses persiapan pembangunan akan
dilakukan dengan baik agar pembangunannya berjalan lancar. Dalam mewujudkan
rencana, persiapan memang penting dilakukan agar semuanya sudah tersedia, mudah
dilakukan, dan proses utamanya berjalan lancar. Proses persiapan perlu
dilakukan dengan baik, hati-hati, dan teliti agar pekerjaan bisa dilakukan
sesuai harapan dan tujuan. Dalam persiapan, dari hal yang dasar sampai hal yang
detail perlu dilaksanakan dengan baik.
Pembersihan
lokasi dilakukan terutama pada lahan yang akan dibuat bangunan masjid di
atasnya. Pada pekerjaan ini, tanah dibersihkan dari rumput dan tanaman liar
serta bebatuan agar tidak mengganggu pekerjaan selanjutnya sehingga proses
pembangunan bisa berjalan lancar. Insya Allah, untuk desain Masjid Syahadat di
Betterpad-Ray, proses pembersihan lokasi bisa dilakukan dengan baik dan benar.
Alat-alat
yang digunakan untuk pembersihan lokasi harus dipersiapkan dengan baik,
terutama alat-alat kebersihan sehari-hari seperti sapu lidi untuk membersihkan
sampah-sampah yang mengganggu, bisa sampah dedaunan, plastik, kayu, dan
sebagainya. Semua sampah-sampah tersebut dikumpulkan di suatu tempat dan bisa
dibakar. Sampah-sampah daun sebenarnya juga bisa dibuat menjadi pupuk kompos jika
ada alatnya. Sampah-sampah juga bisa dikumpulkan untuk diangkut oleh petugas
kebersihan untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir, terutama sampah plastik.
Sampah berupa kalengan, kaca, atau plastik keras bisa dikumpulkan untuk
diberikan kepada pengumpul barang bekas, nantinya bisa dibuat menjadi benda
lain lagi atau menjadi karya seni.
Rumput-rumputan
dan tanaman liar bisa dibersihkan dengan cara dicabut dan dibuang atau
dikumpulkan di suatu tempat yang tidak mengganggu. Tanaman liar yang dicabut
biasanya berupa tanaman perdu yang ukurannya sedang. Selain itu bisa saja dalam
memilih lahan ternyata masih terdapat pohon-pohon besar. Biasanya pohon-pohon
tersebut akan ditebang begitu saja karena bangunan akan didirikan tepat di
lokasi pohon-pohon yang ada. Dalam aspek lingkungan, tentu saja hal tersebut
adalah tindakan yang kurang baik. Dalam hal ini, bisa membuat bangunan di suatu
lahan dengan tidak menebang semua pohon yang ada sebisa mungkin dengan
memperhatikan aspek jalan masuk, tata denah yang baik, pentingnya wujud bangunan,
dan adanya pepohonan sebagai unsur alam yang meneduhkan dan menghasilkan
oksigen.
Bebatuan
juga merupakan hal yang dapat mengganggu proses pembangunan masjid. Sudah
merupakan keharusan bahwa tanah yang akan dibuat bangunan harus bersih dan rata
tanpa ada tonjolan batu-batu. Batu-batu ini bisa diangkut dengan gerobak sorong
dan diletakkan di suatu tempat yang aman dan tidak mengganggu. Sebenarnya ada
kasus lain bahwa bangunan yang hendak dibangun adalah untuk mengganti bangunan
yang lama (renovasi) sehingga bangunan lama harus dihancurkan. Sisa-sisa dan
serpihan bangunan yang hancur diambil dan dibuang / diletakkan ke suatu tempat
hingga lahan renovasi masjid menjadi bersih dan rata. Biasanya bagian-bagian
yang masih utuh dan bisa dipakai seperti kayu rangka atap, genting, kayu pada
kusen, dan sebagainya dapat disimpan untuk keperluan lainnya.
Pekerjaan
persiapan sebelum memulai pembangunan adalah pembuatan bedeng dan pembuatan bouwplank.
Bouwplank adalah alat bantu tukang untuk membuat siku bangunan (900)
dan ketinggian lantai. Biasanya bouwplank dibuat dari papan atau balok
kaso yang dipasang 1 meter di luar denah yang akan dibuat agar tidak rusak atau
terbongkar saat penggalian tanah untuk pondasi. Biasanya bouwplank akan
dibongkar jika pekerjaan pengecoran beton sloof sudah dilaksanakan. Selain itu bouwplank
juga dapat dianggap sebagai batas area bangunan masjid yang sedang dibangun
dengan tempat bahan-bahan dan pengolahannya oleh para pekerja, seperti membuat
adukan semen. Biasanya dalam area bangunan ada tempat berdirinya bangunan dan
halaman / pekarangan bangunan. Lokasi pekerjaan selain bagian tanah berdirinya
masjid biasanya merupakan halaman bangunan atau pekarangannya. Namun ada juga
yang meletakkan bahan dan pengerjaannya di luar lahan atau di sebelah lahan karena
ukuran lahan yang tidak mencukupi. Tidak perlu kayu yang bagus untuk pembuatan bouwplank.
Yang penting, kayu-kayunya lurus dan dipasang dengan tepat agar bentuk bangunan
juga tepat. Setelah selesai digunakan, kayu-kayu bouwplank dapat
digunakan untuk keperluan lain.
Bedeng
dibangun sebagai tempat istirahat pekerja dan tempat penyimpanan material,
sehingga juga dapat disebut gudang. Tempat ini dapat dibuat dari rangka kaso
dengan dinding penutup berbahan triplek atau seng gelombang. Ukuran minimalnya
adalah 3 x 4 m, tentunya ukuran sekecil itu untuk bangunan masjid yang
berukuran kecil. Bedeng dapat dibangun di dalam area pembangunan atau di luar
lahan jika tidak cukup. Semakin besar bangunan yang akan dibuat, tentu semakin
banyak bahan yang dibutuhkan serta para pekerjanya, sehingga bedeng yang dibuat
juga harus semakin besar. Saat waktu istirahat, para pekerja dapat beristirahat
dan berteduh di bedeng dengan berbagi kebutuhan yang tersedia. Lokasi makan dan
minum para pekerja juga berada di bedeng. Untuk kebutuhan ibadah, maka dapat
dibuat bedeng atau tenda yang selalu dijaga kebersihannya serta disediakan
tempat wudhu sementara di dekatnya. Alas tenda dapat berupa tikar bersih agar
para pekerja dapat nyaman beribadah. Di dalam bedeng juga akan diberikan
berbagai fasilitas secukupnya, seperti meja, kursi, jam, radio, bahkan televisi
sebagai sumber informasi. Makanan ringan dan wadah minuman juga disediakan di
sana sesuai jadwalnya. Selain itu, perlu dibuat bedeng lain sebagai tempat
penyimpanan material yang ditata sesuai dengan jenis dan kegunaannya. Bedeng
untuk penyimpanan dapat merupakan tempat yang cukup tertutup serta ada kunci
dan gembok. Jika perlu, maka dapat dipasang kamera pengawas tersembunyi untuk
keamanan dan pengawasan. Insya Allah, jika pembangunan Maket Betterpad-Ray
terwujud, maka dapat dikerjakan dengan baik dengan menjaga dan menggunakan
bahan-bahan dengan baik, lalu para pekerja akan diberikan kenyamanan dan upah/gaji
yang layak.
Tidak
perlu membuat bangunan bedeng dengan bentuk yang bagus, yang penting kuat,
bersih, rapi, dan nyaman. Meskipun bedeng hanyalah bangunan sementara, namun
perlu dibangun dengan kuat agar tidak mudah rubuh dan tidak merepotkan. Cuaca
yang tidak menentu seperti angin kencang dapat merubuhkan bedeng yang tidak
kuat. Kebersihan harus selalu dijaga agar para pekerja dapat beristirahat
dengan nyaman dan senang. Bedeng yang rapi membuat tempat-tempat untuk barang
bangunan dan tempat benda-benda milik pekerja mudah diletakkan dan ditemukan.
Kenyamanan juga merupakan hal yang penting, seperti pencahayaan yang baik,
teduh, sirkulasi udara yang lancar, ukuran bedeng yang cukup membuat para
pekerja bergerak secara leluasa, dan sebagainya.
Demikian
artikel dari saya ini. Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari
maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat
diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan terutama di artikel ini.
Referensi:
·
Susanta,
Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar Swadaya.
(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)
(Hobi Arsitektur)
No comments:
Post a Comment