Zaman
modern saat ini adalah zaman saat barang-barang kebutuhan sudah diproduksi
dengan teknologi maju dan dilakukan oleh perusahaan besar dan disertai label,
tidak terkecuali untuk bahan bangunan. Namun, penggunaan bahan-bahan lokal
seperti batu bata, genting, kayu, bambu, dan lain-lain yang merupakan hasil
produksi industri rakyat tetap harus dianjurkan. Meskipun teknologi
pembuatannya sederhana, jika bahan tersebut memenuhi kegunaan dan persyaratan
teknis, apa lagi ekonomis, maka bahan tersebut tetap dapat disebut modern.
Mungkin sering ditemukan bahan-bahan produksi rakyat yang terkesan tidak
berkualitas, namun jangan menjadi alasan mutlak untuk lebih memilih bahan-bahan
impor atau perusahaan asing. Setiap warga negara harus ikut mendukung
penggunaan bahan-bahan lokal, termasuk para ahli yang memiliki kemampuan untuk
menunjang pembinaan dan pengembangan industri rakyat. Keanekaragaman dalam
Arsitektur Indonesia modern sesuai dengan keanekaragaman budaya daerah yang
harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh, karena keanekaragaman ini adalah
ciri khas Indonesia.
Maket
Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) didesain dengan ciri khas Indonesia
sebagai usaha untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Sudah merupakan
keharusan bagi siapapun sebagai warga negara untuk mempelajari dan melestarikan
budaya bangsanya, salah satunya adalah bidang arsitektur. Arsitektur Indonesia
memiliki ciri khas yang berbeda dengan negara lain karena posisi geografisnya
yang berada di iklim tropis dan bertanah subur. Karena itu, Indonesia adalah
negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Wujud kekayaan sumber daya alamnya berupa makhluk hidup dan
benda mati yang sangat melimpah. Indonesia memiliki banyak hutan yang
pepohonannya tumbuh menjulang tinggi dan berukuran besar yang kayunya dapat
dimanfaatkan sebagai kayu untuk bahan bangunan, seperti kayu Jati, Mahoni, dan
Sengon. Selain kayu, Indonesia juga ditumbuhi bambu-bambu yang rimbun dengan
berbagai macam jenisnya. Bambu-bambu tersebut sering digunakan untuk membuat
bangunan, benda pakai, maupun hiasan yang indah. Indonesia juga memiliki sumber
daya alam berupa benda mati untuk bahan bangunan, seperti pasir kali, pasir
gunung berapi, batu padas, dan sebagainya.
Indonesia
adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar dan terdapat banyak
masyarakatnya yang memiliki mata pencaharian dalam bidang bahan bangunan.
Industri bahan bangunan kerakyatan di Indonesia cukup mudah dijumpai. Modal
utama mereka berasal dari alam yang mudah ditemukan di sekitar mereka, misalnya
tanah liat untuk membuat batu bata, genting, dan keramik. Umumnya mereka
melakukannya dalam industri kecil dan menengah serta banyak dilakukan di
desa-desa. Kebutuhan pembangunan di zaman modern memang banyak, sehingga
usaha-usaha tersebut tetap laku dan dapat terus beroperasi.
Jika
Maket Betterpad-Ray dapat diwujudkan pembangunannya, maka sudah tentu sebagai
kompleks bangunan dengan ciri khas Indonesia akan menggunakan bahan-bahan lokal
untuk hal-hal yang utama. Hal tersebut juga untuk membantu meningkatkan
perekonomian industri lokal. Untuk bahan-bahan pondasi, atap, dan dindingnya
sudah tentu akan memakai bahan-bahan lokal yang berasal dari Indonesia.
Kayu-kayu adalah salah unsur utama dalam struktur bangunan yang digunakan untuk
pintu, jendela, kusen, maupun rangka atap. Umumnya kayu yang digunakan adalah
kayu Jati karena keras dan kuat, namun mudah dipotong dan dikerjakan. Kayu
bambu juga dapat digunakan untuk suatu bangunan terutama sebagai kaso, namun
untuk bangunan besar tidak digunakan pada strukturnya namun dapat untuk perabot
dan hiasan tertentu sebagai nilai estetika. Bambu juga dapat digunakan untuk
struktur gazebo maupun pagar dengan nilai estetika tinggi. Kayu dan bambu
tersebut akan menjadi bahan untuk kompleks bangunan Betterpad-Ray jika terwujud.
Masjid Syahadat
Pendapa Peradaban
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Prof.
Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Jati Diri Arsitektur Indonesia. 1997. Bandung:
Penerbit Alumni. *Termasuk oleh:
Prof.Ir.Sidharta, seperti yang tercantum dalam buku referensi. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1140_Jati%20Diri%20Arsitektur%20Indonesia#page/n1/mode/2up)
No comments:
Post a Comment