Manusia
dan lingkungan hidup selalu membutuhkan cahaya alami terutama cahaya matahari.
Dalam proses pertumbuhannya, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan sangat
membutuhkan cahaya matahari. Ketiganya tidak dapat tumbuh sempurna bahkan tidak
akan hidup tanpa cahaya matahari. Secara visual cahaya alami sangat dibutuhkan
untuk memberikan informasi visual mengenai ketiganya.
Cahaya
alami memiliki peran yang sangat besar bagi lingkungan. Karena cahaya, indera
penglihatan dapat merasakan dan menikmati keindahan alam. Keindahan yang ada
semakin nyata bukan hanya karena indera penglihatan dapat menerimanya tetapi
juga karena cahaya matahari membuat lingkungan lebih nyaman dan lestari. Cahaya
matahari sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan berbagai
elemen di lingkungan. Tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh sempurna karena cahaya
matahari dan terus berkembang dengan baik hingga berkembang biak.
Tumbuh-tumbuhan dimakan oleh hewan herbivora, lalu hewan herbivora dimakan oleh
hewan karnivora. Jika tumbuhan mati atau tidak ada, tidak mungkin hewan-hewan
bisa bertahan hidup. Hewan juga membutuhkan cahaya matahari secara langsung,
misalnya untuk melihat dan mencari makanan demi kehidupan dan pekembangannya,
menghangatkan badan, dan lain-lain.
Untuk
merasakan keindahan suatu objek, dibutuhkan keberadaan cahaya. Cahaya matahari
adalah cahaya alami yang paling besar manfaatnya karena dapat menerangi bumi
beserta keindahan alam yang luas di dalamnya. Cahaya matahari memiliki sinar
yang terang yang telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa agar jarak matahari
dengan bumi serta intensitas cahaya yang sampai ke bumi sesuai dengan kebutuhan
makhluk hidup, tidak redup dan tidak menyilaukan. Cahaya matahari yang sampai
ke bumi memiliki tingkat kecerahan yang sesuai dan jelas untuk menampilkan
wujud suatu benda, bahkan saat tertutup oleh awan.
Maket
Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) didesain agar cahaya
matahari berperan maksimal terhadap lingkungan di dalam dan sekitar kompleks
bangunan, karena untuk melestarikan lingkungan alam dengan baik juga dengan
memanfaatkan peran alam yang memiliki energi yang sangat besar tanpa manusia
susah payah membuatnya. Maket Betterpad-Ray didesain agar ramah lingkungan dan
bersahabat dengan alam. Jadi, desain bangunan bukanlah hanya tentang struktur,
wujud, serta pola bangunan saja, namun juga menjaga lingkungan dengan baik agar
serasi dengan bangunan dan sesuai dengan kebutuhan arsitektur. Membuat bangunan
bukan hanya menimbun tanah dengan bebatuan dan semen saja, namun juga diberikan
ruang alami untuk memberikan kenyamanan dan menjaga kesehatan.
Di
dalam Betterpad-Ray akan terdapat ruang hijau berupa pepohonan, tumbuhan perdu,
dan rerumputan yang indah dipandang mata. Sebagai tumbuhan tentu membutuhkan
cahaya matahari untuk proses fotosintesis yang akan menghasilkan karbohidrat
bagi tumbuhan dengan hasil sisa berupa oksigen yang berguna untuk pernapasan
manusia dan hewan. Semakin banyak pohon akan semakin banyak oksigen yang
dihasilkan sehingga kondisi di dalam Betterpad-Ray nantinya akan lebih sejuk.
Selain di ruang hijau, tumbuh-tumbuhan juga dapat diletakkan di sekitar
bangunan agar oksigen dapat masuk ke setiap bangunan dengan jumlah cukup.
Dari
tumbuh-tumbuhan yang hijau, akan ada hewan-hewan yang datang menghampiri pohon-pohon,
terutama burung-burung. Hewan-hewan dapat menghirup oksigen dari pohon-pohon,
mencari makan di sekitarnya, dan membuat sarang di pohon dan sekitarnya. Dengan
begitu, orang-orang di Betterpad-Ray nantinya dapat menyaksikan keindahan alam
“mini”. Pepohonan yang rimbun juga membuat orang-orang dapat berteduh di
bawahnya saat panasnya matahari, padahal matahari yang telah membuat
pohon-pohon tumbuh sempurna. Jadi, semuanya di alam ini memang saling
berkesinambungan. Semuanya sudah Allah ciptakan agar alam ini dapat dinikmati
oleh makhluk hidup, terutama bagi manusia.
Masjid Syahadat
Pendapa Peradaban
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Manurung,
Parmonangan. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. 2012. Yogyakarta: ANDI.
(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1713_Pencahayaan%20Alami%20dalam%20Arsitektur#mode/2up)
No comments:
Post a Comment