Maket
Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) didesain agar sesuai dengan iklim tropis
Indonesia. Sudah berapa banyak bangunan di Indonesia yang bergaya Barat dan
tidak lagi sesuai dengan arsitektur Nusantara. Mereka membuat rumah atau
bangunan gaya Barat hanya untuk gengsi, pamer, dan ingin terkesan “Barat”.
Padahal rumah gaya Barat tidak sesuai dengan iklim Indonesia. Meskipun bisa
dihuni, namun rekayasa agar bangunan terasa sejuk umumnya membutuhkan biaya
yang lebih banyak seperti pemakaian AC. Orang-orang Indonesia sudah tidak sadar
bahwa bangsa Indonesia sudah memiliki teknologi sendiri agar mampu menghadapi
iklim tropis yang panas.
Iklim
merupakan sesuatu keadaan yang relatif tidak berubah di suatu wilayah yang
luas. Indonesia adalah negara kepulauan yang beriklim tropis, panas, dan
lembab. Iklim tropis Indonesia disebabkan oleh letaknya di sekitar garis
khatulistiwa (antara 23,50 lintang utara dan 23,50 lintang
selatan), tepatnya dari 6 derajat lintang utara hingga 11 derajat lintang
selatan. Karena itu, sepanjang tahun di Indonesia selalu menerima sinar
matahari sehingga suhunya selalu panas. Ciri arsitektur tradisional Indonesia
yang berkaitan dengan iklim panas misalnya atap yang memiliki kemiringan yang
tidak terlalu landai agar dapat menampung udara yang berada di bawah atap dalam
jumlah banyak sehingga memberi kesejukan ruangan. Selain itu terdapat bagian-bagian
yang terbuka yaitu dinding tidak menutup rapat ke langit-langit sehingga
memperlancar sirkulasi udara. Arsitektur Indonesia yang asli tidak mengenal
dinding atau bidang kaca yang berlebihan, terlebih jika tidak ada pelindung
terhadap sinar matahari langsung dan terhadap hujan seperti jendela-jendela
pada bangunan Barat, karena hal ini tidak sesuai dengan iklim tropis.
Atap-atap
pada bangunan-bangunan maket Betterpad-Ray juga memiliki kemiringan yang tidak
terlalu landai. Meskipun ada jendela-jendela besar pada Bangunan Utama Betterpad-Ray
dan secara penggambaran tidak ada pelindung sinar matahari dan hujan, namun
pada wujud aslinya dapat sedikit dikecilkan dan memperbanyak komposisi
bagian-bagian kayu pada jendela kaca tersebut. Selain itu, ventilasi udara pada
Bangunan Utama akan berukuran cukup besar agar udara dapat masuk dan diberi
kawat penghalang agar tidak mudah dimasuki hewan atau sampah. Di atas ventilasi
juga terdapat pelindung yang dapat mengatasi adanya kotoran dari atas serta
sebagai pelindung terhadap jendela dari sinar matahari dan hujan. Masjid
Syahadat memiliki desain atap tajug yang tinggi agar ruangan dalam masjid
terasa sejuk saat dipenuhi orang-orang yang melakukan sholat berjamaah.
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Masjid Syahadat
Pada
zaman modern, termasuk Indonesia, Air Conditioner (AC) sudah sering digunakan
terutama untuk fasilitas-fasilitas publik dan tempat-tempat umum yang sudah
menggunakan teknologi baru. Jika ruangan-ruangan pada suatu bangunan sudah direncanakan
dengan tepat, maka sebenarnya tidak memerlukan Air Conditioner. Energi listrik
yang diperlukan untuk mengoperasikan AC cukup besar. Kadang-kadang ada biaya
tambahan untuk kerusakan AC. Seharusnya penggunaan AC dibatasi untuk menghemat
energi dan mengurangi kerusakan lingkungan, sekecil apapun resiko penggunaan AC
yang dihasilkan. Rumah tradisional Indonesia, misalnya rumah tradisional Jawa
yang biasa saya lihat merupakan rumah dengan “udara yang bebas masuk”. Pendapa
Peradaban di maket Betterpad-Ray adalah satu contoh bangunan yang benar-benar
terbuka tanpa dinding yang biasanya digunakan orang-orang untuk berkumpul.
Pendapa yang dapat disebut sebagai paviliun adalah bangunan khas Jawa untuk
acara-acara tertentu. Desain-desain bangunan pada maket Betterpad-Ray juga
diusahakan agar tidak menggunakan AC, kecuali untuk tempat-tempat khusus yang
butuh udara dingin dan bersih. Jika memang membutuhkan udara yang lebih sejuk
saat udara panas, dapat digunakan kipas angin elektronik.
Pendapa Peradaban
Saya
pernah merasakan berada di ruangan suatu bangunan milik instansi yang dipasang AC
dan ventilasi udaranya ditutup agar udara dingin AC tetap terkumpul. Namun saat
AC mati, sedangkan hawa udaranya panas, maka semua orang di dalamnya terasa
gerah dan harus membuka pintu serta semua jendela. Sebenarnya penggunaan AC
memanglah tidak diperlukan asal ventilasi udara diatur dengan baik. Mungkin
pemasangan AC sebaiknya pada laboratorium tertentu seperti laboratorium
komputer saja yang udaranya memang harus bersih.
Adanya
pohon-pohon yang rindang di sekitar bangunan atau pemukiman dapat membuat hawa
udara dan suasana menjadi sejuk. Pada dasarnya, orang-orang Indonesia yang
sudah sejak zaman nenek moyang berada di kepulauan tropis dan dilahirkan serta
dibesarkan di daerah tropis, seharusnya mampu beradaptasi dengan kondisi yang
panas baik secara fisiologis maupun kultural. Maka bangsa Indonesia tidak perlu
repot dengan udara panas meskipun tidak ada AC. Maket Betterpad-Ray memiliki
desain pepohonan terutama di samping kompleks bangunan. Selain itu, pohon-pohon
atau tanaman dapat berada di sekitar bangunan-bangunan kompleks Betterpad-Ray baik
langsung tertanam di tanah maupun dengan pot-pot.
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Prof.
Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Jati Diri Arsitektur Indonesia. 1997. Bandung:
Penerbit Alumni. *Termasuk dari: (Otto
Sumarwoto: “Ekologi, lingkungan Hidup, dan Pembangunan”, hal. 318) dan oleh Prof.Ir.Sidharta, seperti yang
tercantum dalam buku referensi. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1140_Jati%20Diri%20Arsitektur%20Indonesia#page/n1/mode/2up)
No comments:
Post a Comment