Penelaahan
arsitektur tradisional dapat dilakukan untuk memahami nilai-nilai budaya
masyarakat. Penelaahan tersebut dengan memerhatikan kegunaan, fungsi, dan arti
sosial.
Kegunaan
rumah atau bangunan khususnya bangunan tradisional beraneka ragam, sesuai
dengan struktur masyarakat dan kebudayaan penduduk di suatu tempat. Pada
dasarnya bangunan tradisional memiliki kegunaan sebagai perlindungan terhadap
panasnya sinar matahari, hawa udara yang dingin, angin kencang, dan derasnya
hujan. Namun ada juga yang hanya menggunakan rumah-rumah sebagai tempat
istirahat sementara dan dapat dipindah-pindah karena sebagian besar waktunya
digunakan untuk berburu, misalnya suku-suku Arab Badui atau bangsa Mongol pada
jaman dahulu. Sekelompok manusia yang sudah menetap dan memiliki pekerjaan
sebagai petani yang sudah memiliki lahan bercocok tanam yang tetap akan
menggunakan rumah sebagai tempat berlindung, beristirahat dan berbincang
bersama keluarga setelah bekerja, atau untuk menyelenggarakan pertemuan sosial.
Fungsi
rumah tradisional yang berkaitan dengan kehidupan sosial budaya juga
bermacam-macam. Rumah dapat berfungsi sebagai kesatuan sosial, anggotanya
terikat dalam kerja sama ekonomi seperti kehidupan berumah tangga, dan dapat
berfungsi sebagai wadah kegiatan pendidikan (sosialisasi) anggota-anggotanya
untuk belajar memahami dan menghayati kebudayaan dengan cara belajar sambil
bekerja (pendidikan informal). Banyak ragam fungsi rumah/bangunan tradisional
yang berkaitan dengan struktur dan kehidupan sosial budaya masyarakat sehingga
memunculkan berbagai tampilan fisik dan gaya serta hiasan yang beraneka ragam.
Rumah bisa menjadi pertanda identitas seseorang bagi banyak suku di Indonesia.
Si B adalah orang dari golongan/bangsa B, karena dia berasal dari atau memiliki
rumah yang B yang dilihat dari
hiasannya, tampilannya, dan ukurannya. Rumah dapat dianggap sebagai lambang
status sosial, pendidikan, maupun ekonomi. Karena itu banyak orang-orang kaya
berusaha untuk membangun rumah megah dengan berbagai gaya dan bentuknya. Rumah-rumah
yang dimiliki orang-orang yang sudah mapan menjadi lambang keberhasilan
seseorang. Rumah juga berarti tanggung jawab yang berhubungan dengan status
orang yang telah berumah tangga atau berkeluarga. Seseorang yang memiliki rumah
sendiri sudah dianggap mempunyai kedudukan yang kuat dalam hubungan masyarakat.
Mengingat
arti pentingnya rumah dalam kehidupan sosial masyarakat jika dilihat dari segi
kegunaan, fungsi, dan arti sosial, maka wujud dan struktur rumah/bangunan
tradisional dapat memperlihatkan tingkat teknologi, gaya hidup, dan nilai-nilai
budaya masyarakat yang bersangkutan.
Maket
Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) adalah desain kompleks bangunan tradisional
yang juga digabung dengan gaya modern agar sesuai perkembangan jaman. Kompleks
Betterpad-Ray memiliki kegunaan sebagai bangunan publik yang berisi berbagai
fasilitas. Kompleks bangunan Betterpad-Ray dapat digunakan untuk melakukan
berbagai kegiatan yang positif, dilakukan oleh orang banyak, atau menyangkut
kehidupan orang banyak. Desain bangunan Betterpad-Ray dibuat agar sesuai dengan
iklim tropis dan dapat memberikan kenyaman bagi para pengunjung, misalnya tetap
teduh namun dapat melihat keadaan luar saat hawa udara panas di Pendapa
Peradaban. Intinya, semua sebagian besar fasilitas berada di dalam ruangan dan
tetap memperhatikan kelancaran sirkulasi udara, seperti ventilasi. Kompleks
bangunan Betterpad-Ray memiliki fungsi sebagai bangunan publik untuk
menampilkan wujud kebudayaan bangsa dan sebagai tempat untuk edukasi serta
pelestarian budaya bangsa. Orang-orang dapat membaca buku dan melihat-lihat
benda-benda bersejarah serta praktik langsung dalam melestarikan budaya,
seperti pentas tari, menyanyi, dan melukis. Kompleks Betterpad-Ray juga dapat
menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki peradaban yang baik dan dapat
berakulturasi dengan budaya lain. Dengan sejumlah bangunan-bangunan yang membentuk
satu kompleks juga menunjukkan lambang kekuatan dan persatuan rakyat Indonesia.
Masjid Syahadat
Pendapa Peradaban
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Prof.
Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Jati Diri Arsitektur Indonesia. 1997. Bandung:
Penerbit Alumni. *Termasuk oleh: Prof. Dr.
S. Budhisantoso, seperti yang tercantum dalam buku referensi. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1140_Jati%20Diri%20Arsitektur%20Indonesia#page/n1/mode/2up)
No comments:
Post a Comment