Puasa,
terutama di bulan Ramadhan, adalah aktivitas ibadah berupa menahan untuk tidak
makan, tidak minum, serta dari hal-hal yang membatalkan lainnya sejak Subuh
hingga Maghrib. Tentunya selama itu tubuh tetap digunakan untuk beraktivitas,
ada yang seperti biasanya dan ada yang dikurangi. Selain menahan dari hal-hal
yang membatalkan puasa, seorang muslim juga harus berusaha menahan berbagai
tindakan keburukan yang dapat mengurangi pahala dalam berpuasa. Mungkin jika
saat terjadi sesuatu yang tidak nyaman maka akan timbul kemarahan, terlebih
saat panasnya siang hari, maka saat berpuasa diusahakan agar tetap tenang dan
santai. Setelah beraktivitas dan mengalami panas siang hari, tentunya tubuh
akan lelah, terlebih saat menjelang maghrib. Maka tubuh perlu mendapatkan
hidangan buka puasa yang menyegarkan dan manis. Salah satu minuman yang tepat
untuk berbuka puasa adalah dawet.
Dawet
adalah minuman penyegar khas nusantara (Indonesia) yang berasal dari pulau Jawa,
baik suku Jawa maupun Sunda, yang memiliki bahan dasar berupa kumpulan cendol
yaitu berupa olahan mirip jelly dengan tekstur lembut dan biasanya berbentuk seperti
cabai serta terbuat dari tepung hunkwe (dapat dari sagu), lalu diberi kuah dari
gula merah (gula jawa) cair dan santan. Cendol biasanya berwarna hijau dan
dapat menggunakan pewarna alami dari daun pandan atau daun suji. Minuman ini
memiliki rasa yang manis dan lembut di mulut. Biasanya minuman ini disajikan
dalam gelas besar dan ada pula disajikan dalam mangkuk. Dawet juga dapat
disajikan dalam keadaan dingin baik dari penyimpanan di kulkas maupun
menggunakan es serut atau es batu, sehingga rasanya menjadi lebih nikmat.
Selain
cendol, bahan-bahan isian untuk minuman dawet dapat menggunakan cincau, biji
selasih, dan rumput laut. Cincau mirip agar-agar, berwarna hitam atau hijau dan
cenderung transparan, dan terbuat dari perendaman bagian tertentu dari tumbuhan
tertentu (terutama daunnya). Umumnya cincau di Jawa, salah satunya kabupaten
Wonogiri sebelah timur menggunakan daun janggelan (dari genus Mesona). Cincau
umumnya dipotong kira-kira seukuran dadu kecil untuk minuman dawet. Meskipun
cendol dan cincau cenderung tidak berasa, namun saat dicampur dengan kuah gula
merah dan santan akan terasa pas nikmatnya. Saat dikonsumsi, rasa manis dari
kuahnya dapat memberi kesegaran dan isiannya yang lembut membuat enak dikunyah,
sehingga terasa asyik. Rumput laut yang dapat digunakan untuk dawet terutama
yang berwarna putih. Rumput laut putih harus direbus terlebih dahulu untuk
bahan minuman dawet. Saat dikunyah, rumput laut putih terasa agak renyah namun
basah. Saya pernah membuat dawet dengan biji selasih, yaitu biji tumbuhan
kemangi yang mirip telur katak. Biasanya biji selasih digunakan untuk minuman
segar. Biji selasih dapat ditambahkan ke dalam minuman dawet, namun rasanya
akan kalah dengan isian lain.
Kuah
dawet terbuat dari rebusan gula merah (gula kelapa / gula jawa) yang diberi
lembaran daun jeruk limau dan sedikit garam. Gula merah memiliki rasa manis yang
khas dan umumnya berwarna merah kecoklatan. Saat direbus dalam air hingga
mendidih, potongan gula merah akan mencair. Agar menambah aroma harum,
digunakan lembaran daun jeruk purut/limau. Garam digunakan agar rasa kuah tidak
terlalu manis. Santan dapat ditambahkan ke isian minuman dawet secara terpisah
dengan kuah gula merah. Namun keduanya akan menyatu dan menjadi kuah yang
sangat nikmat.
Saya
merasa bersyukur dapat berbuka puasa di bulan Ramadhan dengan dawet buatan
keluarga sendiri. Karena itu, saya memiliki konsep menu buka puasa berupa dawet
jika desain Masjid Syahadat dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya)
dapat diwujudkan, Insya Allah akan menjadi hidangan buka puasa di masjid
tersebut. Cara membuat dawet sangat mudah. Untuk satu gelas atau mangkuk, hanya
memasukkan isian dawet ke dalamnya, lalu ditambah kuah gula merah dan santan,
lalu diaduk hingga merata dan dapat ditambahkan es batu atau es serut agar
dingin. Minuman dawet akan dibagikan kepada para pengunjung masjid Syahadat di
Betterpad-Ray saat menjelang waktu maghrib atau berbuka puasa. Insya Allah,
para pengunjung masjid Syahadat di Betterpad-Ray nantinya dapat bersyukur saat menikmati
dawet sebagai minuman khas Indonesia. Rasa manis kuah dawet dan adanya
kandungan karbohidrat dapat membuat energi tubuh menjadi pulih dan bersemangat
untuk melaksanakan ibadah selanjutnya.
Demikian artikel dari saya ini.
Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray
(Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Pendapa Peradaban
(Hobi Arsitektur)
No comments:
Post a Comment