Cahaya
alami memberikan peran yang penting pada manusia dalam hal kenyamanan. Peran
tersebut bukan hanya di dalam bangunan, namun juga di luar bangunan. Setidaknya
ada dua macam kenyamanan yang dipengaruhi oleh cahaya alami pada diri manusia,
yaitu kenyamanan visual dan kenyamanan thermal. Dalam kebutuhan terkait
kenyamanan visual dan kenyamanan, pendekatan desain memegang peranan penting.
Cahaya dan panas dari matahari dapat dikelola dengan mengarahkan, mereduksi,
memantulkan, atau dengan cara lain.
Kenyamanan
visual adalah hal yang membuat manusia mampu melihat atau mengakses informasi
visual tanpa membuat sulit atau mengganggu indera penglihatan. Kondisi visual
yang gelap atau redup akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi indera penglihatan
dan hal ini akan membuat manusia kesulitan atau tidak bisa melihat keadaan
sekitarnya dengan baik. Sebaliknya, tingkat terangnya cahaya yang berlebihan
dari cahaya alami juga akan menyebabkan ketidaknyamanan pada indera
penglihatan. Jika melihat cahaya terlalu terang dalam waktu lama maka dapat
merusak mata atau mungkin saat beralih melihat tempat yang lebih gelap maka akan
sulit melihat untuk sementara. Kekurangan dan kelebihan cahaya juga membuat
mata manusia menjadi cepat lelah. Kelelahan ini dapat memberikan efek buruk
pada manusia. Karena itu, dibutuhkan penerangan yang baik agar manusia dapat melihat
dan mengerjakan pekerjaan dengan nyaman.
Sedangkan
kenyamanan thermal adalah kenyamanan karena energi panas yang menyertai cahaya
matahari. Energi panas, baik yang langsung maupun yang tidak langsung masuk ke
dalam ruangan bisa menyebabkan suhu ruangan meningkat. Panas yang terjebak di
dalam ruangan secara berlebih akan menimbulkan ketidaknyamanan terhadap tubuh
manusia di dalamnya. Ruangan yang tidak nyaman karena faktor suhu disebabkan
oleh tidak adanya pertimbangan desain yang baik dalam mengurangi panas yang
ditimbulkan cahaya matahari serta kurangnya ventilasi udara. Namun energi panas
juga dibutuhkan dalam kondisi tertentu terutama untuk menciptakan ruangan yang
hangat saat musim dingin. Dalam hal ini desain yang diwujudkan harus sesuai
dengan kebutuhan kenyamanan, selain mempertimbangkan faktor estetika. Cahaya
matahari beserta energi panas harus mampu dimanfaatkan dengan baik dan maksimal
sesuai kebutuhan dan aktivitas di dalam ruangan.
Maket
Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya "Tembok Mural") adalah desain kompleks bangunan yang akan
memanfaatkan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami yang memberikan
kenyamanan bagi manusia. Bangunan yang mungkin paling khas dan menjadi pusat
perhatian di Betterpad-Ray adalah pendapa (paviliun) di tengah yang bernama
Pendapa Peradaban. Pendapa ini adalah bangunan berupa aula yang biasanya
digunakan untuk acara-acara tertentu dan tempat berkumpul yang memanfaatkan
pencahayaan alami dari cahaya matahari sesuai arsitektur tradisional. Bangunan
yang ditopang tiang-tiang tanpa dinding penutup ini membuat cahaya matahari
saat siang hari mampu masuk ke dalam bangunan sehingga dapat menerangi di
dalamnya tanpa menghidupkan lampu. Tiang tinggi dan tingginya ruang bangunan
membuat banyak cahaya matahari yang dapat masuk ke dalamnya. Dengan adanya atap
dan luasnya ruangan, cahaya yang masuk tetap sesuai kebutuhan di dalamnya,
artinya tidak menyilaukan mata atau juga tidak terlalu gelap, sehingga kegiatan
yang dilakukan di dalam pendapa dapat dilakukan dengan aman dan nyaman.
Meskipun cahaya matahari mudah masuk, namun ruangan terbuka sebenarnya membuat
suhu di dalamnya menjadi sejuk saat panas di iklim tropis karena sirkulasi
udara yang lancar. Inilah salah satu kehebatan pendapa karya bangsa Indonesia
sejak dahulu.
Selain
di Pendapa Peradaban, Maket Betterpad-Ray memiliki berbagai bangunan yang akan
memanfaatkan cahaya alami dengan baik agar memberikan kenyamanan. Misalnya
Masjid Syahadat yang memiliki banyak kaca dan jendela serta Bangunan Utama
Betterpad-Ray yang dibentuk dengan daerah kosong di tengahnya agar semua bagian
terkena cahaya matahari seperti bangunan-bangunan kantor atau bangunan gaya
barat pada umunya. Dan karena sudah menggunakan ventilasi udara, maka tidak
perlu menggunakan air conditioner. Jalusi serta jendela kaca yang dapat
dibuka sudah membuat udara lebih sejuk di iklim tropis namun panas cahaya
matahari juga dapat memberikan kehangatan pada tubuh terutama bagi orang-orang
yang sejak pagi berada di dalam ruangan hingga siang atau sore hari.
Masjid Syahadat
Pendapa Peradaban
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
·
Manurung,
Parmonangan. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. 2012. Yogyakarta: ANDI.
(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1713_Pencahayaan%20Alami%20dalam%20Arsitektur#mode/2up)
No comments:
Post a Comment